"Stuck with each other. Laying on a big sofa. Playing around and feeding each other spoonfuls of ice cream. Put your hand on mine and let's dance in the daytime without any music" — IU, Soulmate
Cahaya matahari menelisik dari balik tirai kamar dan berhasil membangunkan gue pagi ini. Kening gue terasa berat dan lembab. Pinggang gue pun terasa sama beratnya seperti ada seorang biawak menggelantungi punggung gue.
Benar saja, anak ini pasti kemarin tidak pulang dan mengompres gue semalaman. Dijidat gue terdapat handuk lembab bekas kompresan dan tangan berotot Jordan yang memeluk gue dari belakang.
"Jordaaaan" gue melepas pelukan Jordan dari pinggang gue dan mencoba mengguncang tubuh Jordan yang tidak gemuk namun berotot. Anak ini harus bangun, dia ada schedule hari ini. Kalau dia tidak buru-buru dia pasti telat.
Gue gak habis pikir kenapa dia lebih memilih menemani gue, bukannya pulang semalam. Apa dia pikir jarak Busan - Seoul cuma 30 menit? Haduh, anak ini benar-benar kayak bayi besar.
"Jordan! Jeon Jordan!" Gue sudah mengenal anak ini dengan sangat baik, Jordan memang ahli dalam segala hal. Nyanyi, dance, main alat musik, games, olahraga bahkan menjadi tukang untuk membenahi peralatan rumah tangga aja dia ahlinya.
Tapi Tuhan memang adil, tidak ada manusia yang sempurna. Dibalik semua kesempurnaan lelaki yang umurnya lebih muda 4 tahun dari gue ini ; siapa sangka kalau dia hanyalah laki-laki yang kalau tidur sudah seperti tokoh sandy di film animasi spongebob ketika hibernasi.
Membuat dia terbangun dari tidur lelap bukanlah perkara yang mudah. Gue bahkan pernah menyiram dia dengan gelas berisi air dingin untuk membuat dia bangun, kala itu dia ketiduran saat harus ada schedule ke luar negeri.
"KALAU LO GAK BANGUN JUGA, GUE BENERAN BAKAL BAPTIS LO PAKE COLA DI KULKAS! BIAR SEGER DEH TUH OTAK LO!" Teriak gue akhirnya kehilangan kesabaran sambil menarik selimut di tubuh Jordan, membuka tirai lebih besar, dan sesekali memukul lengannya.
Jordan mencoba mengumpulkan nyawa
"Kak! berisik banget sih!" Akhirnya dia bangun juga, walaupun matanya belum terbuka sepenuhnya. Tapi setidaknya dia sudah duduk dan merasa terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE POEMS
FanfictionUntuk mereka yang terjebak dan bercerita di dalam beberapa dimensi waktu. Sesungguhnya tidak ada keperluan bertemu, namun waktu memang yang paling tau. Terlalu rumit untuk dibilang cerita cinta Terlalu banyak kata untuk dibilang puisi penuh makna...