*tok tok tok"Qu? qu udah bangun??"
*tok tok
"Qu?? bangun yuk?"
"hmm iyaa ini qu udh bangun" sahut Qu dari dalam kamarnya
"Yaudah cepet keluar terus makan ya!"
"hm iya".
Setelah kejadian kemarin, io masih khawatir dengan keadaan Ququ meski sebenarnya sudah membaik. Sudah lama sejak terakhir kali Ququ mendapat traumanya kembali. Io sungguh cemas.
*cklek
Melihat pintu kamar Qu yang dibuka membuat Io tersenyum. Meski penampilan Qu terlihat sangat berantakan namun, setidaknya Qu mau keluar untuk sarapan bersama io.
"Io masak?" tanya Qu yang baru saja duduk dikursi
"heum, lagian cuma telur dadar sama bubur doang kok" jawab io sembari menaruh mangkok berisi bubur kehadapan Ququ.
"Makan, abis itu minum obat, kepala kamu masih pusing??" Tanya io khawatir
"Masih tapi cuma dikit kok, Qu udh ga apa apa" jawab Ququ dgn senyuman tipis diwajahnya
"Abis ini istirahat full ya? aku masih khawatir deh sama kamu Qu"
"No, Aku tadi dapet pesan dari dospem aku harus setor bab 3 hari ini soalnya dospemnya harus ke padang besok" Kata Ququ sembari melahap buburnya
"Emang ga bisa abis dospem kamu dari Padang aja?" tanya io karna io masih cemas dengan kondisi Ququ saat ini
"Ga bisa io, masa iya aku minta di undur, lagian dospemku juga di Padang lama. Bisa bisa baru balik ke sini 2-3 minggu lagi" Jawab Qu dengan nada pasrah, dospemnya ini memang suka sekali pergi-pergi keluar kota. Makanya skripsi Ququ juga ga selesai selesai.
"Yaudah deh asal kamu hati-hati, Hari ini aku ada photoshoot juga sih bisa sampe tengah malem. Kamu ga apa apa kan sendirian?"
"Iya gapapa aku bisa jaga diri kok"
SKIP
Sekarang sudah pukul 1 siang dan Ququ pun sudah selesai menemui dospemnya, saat ini hanya ada dirinya di cafè. Dosennya itu sudah pergi duluan 30 menit yang lalu, sedangkan Ququ memilih untuk tetap berada disana sembari makan siang.
Sambil menatap jendelan luar cafè, pikiran Ququ terpaku pada kejadian kemarin di cafè Tata. Sudah lama trauma yang Qu punya tidak pernah muncul, namun mengapa saat Qu dan teman temannya berkumpul trauma itu malah muncul kembali?
Qu kira ia sudah sembuh semenjak ia sudah mulai bisa mengontrol emosinya. Namun dalam lubuk hati terdalam, kejadian itu masih tersimpan apik di dalamnya. Membekas, rasanya seperti baru kemarin kejadian bertahun tahun lalu itu terjadi.
Karna merasa tidak enak badan, Qu segera merapihkan kembali barang barangnya dan keluar dari cafè. Baru beberapa langkah keluar dari cafè Ququ melihat pemandangan yang tak mengenakan. Pemandangan yang tidak akan pernah mau ia lihat lagi selamanya.
"AKH! LEPASIN LEPASIN! TOLONG"Tepat saat Ququ menengok ke kiri, ia melihat seorang wanita yang tengah dijambak rambutnya dan wajahnya ditampar berkali kali oleh pria paruh baya perawakan tinggi dan bertubuh gempal. Seperti dèjavu
10 tahun yang lalu qu pernah melihat yang seperti ini dihadapannya.Terpaku melihat keadaan dihadapannya, tak sadar air mata sudah menggunung di pelupuk matanya dan perlahan pandangannya mulai kabur. Emosi Ququ memuncak melihat kejadian didepan matanya itu, saat itu saat ibunya diperlakukan sama seperti wanita di depannya. Dijambak, diseret dan dipukuli oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF HALOO TEAM!
Teen Fiction"Jadi nama genknya apa nih biar kita koyok orang-orang ges" tanya Tata sambil melahap satu porsi cimin kesukaannya. "Namanya kayak grup Korea aja! Kan ada Suju tuh Kita Super girl!" Kata Qu yang dibalas Toyoran Dikepala oleh ara "Yang simple aja deh...