EVANESCENT

3. Kenapa?

                      Hargai dia yang ada     bersamamu saat ini.

Sebelum baca vote dulu yuk! Hargai author.
Semangat! Jangan dulu keluar rumah ya!

****

Bel sekolah berbunyi pertanda bahwa sudah saat nya mereka pulang. Para murid tentunya senang tapi tidak dengan devian Bagi para siswa mungkin rumah adalah tempat berpulang terbaik namun bagi devian rumah nya bagaikan neraka.

Saat ini acha sedang menunggu angkot di halte sebelah sekolah nya hari ini ayah maupun kakak nya tidak bisa menjemput acha karena ayah nya sedang sibuk dan kakak nya tentu saja sedang main ck menyebalkan.

Sudah 20 menit acha menunggu angkot tapi hasilnya nihil tidak ada satu pun baik angkot maupun taksi  yang lewat.
Acha mendengar suara motor yang keluar dari sekolah nya dan jalan menunju arah nya, Acha tau itu devian nihil bila acha tidak megenali devian bagaimana tidak devian sedari tadi menjadi pusat perhatian para kaum hawa.

Saat motor devian berpapasan dengan dirinya Acha fikir devian akan memberikan tumpangan seperti cerita novel-novel milik nya namun,  meliriknya saja tidak. Aish kenapa juga dia berharap akan pulang bersama devian.

Devian tidak se tega itu, ia menyuruh Gema sahabatnya untuk mengantarkan Acha pulang kemudian, ia pergi ke markas Gahara.

Author bikin nama geng nya sesuai yang ada di otak author, author rasa belum ada yang membuat nama geng nya dengan nama Gahara.

***

"Weiss bos kemana aja lu" ucap Arvin sambil merangkul devian. Aish so asik kali si Arvin

"Hm" balas devian tak minat
"Si Gema mana? Udah balik?" Lanjut devian

Kenzo berdecak "Lo bisa liat sendiri kan vin si Gema ga ada, ya berarti blm balik." Balas kenzo

Dari pintu terlihat seorang pria menghampiri mereka sambil melambaikan tangannya dan berjalan layak nya artis "HELLAW EPERIBADEH AA RAY DATANG."
"EH ADA AYANG DEVIAN HAI KEKASIH RAY." Lanjut ray sambil mencolek devian.

Devian bergidik geli mendengar ucapan ray tadi, tidak disangka temannya benar-benar gila G-I-L-A. "Najis" balas devian geli

Bukan ray namanya kalau tidak sekali saja mengganggu Devian. "Aduh Ayang endep ga boleh kasar gitu donh sama aa ray" ucap ray dramatis .

Masa bodohlah dengan Ray jika diladeni tidak akan pernah beres. Disisi lain ada Gema yang sedang menghampiri Acha untuk mengantarkan nya pulang. Kalau bukan Devian yang menyuruh mana mungkin dia mau.

***

Gema melihat ada wanita yang sedang menunggu kendaraan di halte sebelah sekolah nya. Gema yakin dia adalah Wanita bernama Acha yang di sebut oleh Devian.
"Lo Acha?" Tanya Gema tiba-tiba

Acha terkejut ada pria yang menghampiri nya tiba-tiba, ada rasa trauma saat melihat pria yang tidak ia kenali apa lagi ia tau namanya  "Ya,mau apa lo?!" Balas acha galak

"Naik"

"Ha?"

Gema kesal pada wanita yang sedang berada di hadapannya "Aduh si eneng teh budek atau gimana tadi gua bilang naik N-A-I-K." ucap gema kesal

"Gw ga kenal lo buat apa gua pulang bareng orang yang sama sekali ga gw kenal."
Balas Acha judes sambil melangkah pergi dari hadapan pria itu.

"Tunggu! Gua di suruh Devian buat nganterin lo pulang kalo sampe lo ga pulang bareng gua habis riwayat gua" Ucap Gema

Acha yang tadinya sedang berjalan langsung berhenti. Terkejut bagaimana bisa seorang Devian meminta temannya untuk mengantarkan ia pulang sungguh mustahil. "Ga, kenapa ga dia aja yang nganterin gw pulang? Ck mau-mau nya lo disuruh-suruh." ucap Acha melangkah maju menuju Gema

"Oh, jadi lo mau nya dianterin Devian?" Goda Gema
"Gk!" Ucap acha tegas

"Gua ga punya banyak waktu jadi cepet lu naik"
"Yyy" balas Acha malas

***

Bukannya pulang ke rumah Acha, ia malah di bawa di sebuah Bangunan yang bisa di bilang besan. Disitu tertulis "GAHARA"
Acha takut bukan main untuk apa Acha di bawa ke tempat seperti ini bagunan  ini tampak seperti markas. Acha turun dari motor Gema dan bertanya "Kok lo bawa gw kesini sih? Gw kan mau pulang"

Gema tertawa "Lo sendiri yang bilang 'kenapa ga devian aja yang nganterin gw'."

Acha terkejut jadi sekarang ini dia sedang berada di markas Devian? OMO OMO harus apa dia?