Part 1

105 4 1
                                    

Sinar matahari mulai muncul kepermukaan dengan memancarkan sinar teriknya dipagi hari. Tampak dua makhluk hidup yang tengah bergelut dengan mimpi-mimpinya tidak terganggu dengan teriknya sinar mentari yang menerobos masuk melalui celah-celah ventilasi. Bahkan kokokan unggas tetangga sebelahpun tak mereka hiraukan yang mereka hiraukan adalah melanjutkan tidur dan meneruskan mimpi indah mereka.

Satu setengah jam pun berlalu begitu cepatnya bahkan keduanya masih sibuk dengan mimpinya. Tapi sepertinya kali ini gadis cantik dengan pipi chubby itu harus segera bangun dari mimpinya. Yueyin masih mengumpulkan kewarasannya setelah tidur berjam-jam dan dilihatnya sekarang sudah pukul setengah delapan pagi.

Yueyin segera turun dan melangkahkan kakinya dengan mata yang masih setengah tertutup menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya dengan mandi air hangat. Tak berapa lama Yueyin sudah keluar dari kamar mandi dengan keadaan segar dan sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai hot pants dan kaos hitam polos yang sedikit kebesaran menutupi hampir seluruh hot pants nya sehingga menyisakan mungkin 2 cm hot pants yang dipakainya.

Dilihatnya Jin Ae sudah bangun dan dia sedang mengecek keadaan ponselnya. Yueyin segera turun kebawah untuk menyiapkan sarapan pagi. Kali ini dia akan memasak sup ayam jagung dengan susu madu hangat kesukaan Jin Ae tak lupa Yueyin juga menyiapkan pudding coklat sebagai pencuci mulut. Tak berapa lama masakannya pun sudah jadi dan sudah dihidangkan dimeja makan.

“Jin Ae, turunlah aku sudah membuatkan sarapan kesukaanmu” teriak Yueyin menyuruh Jin Ae agar segera turun dan sarapan bersama dengannya

Setelah mendengar teriakan dari si cantik Jin Ae menuruni anak tangga dan segera menemui Yueyin di meja makan. Dilihatnya si cantik sudah duduk manis di meja makan dan sedang menunggunya. Jin Ae sudah mencium aroma lezat yang menggelitik hidung dan perutnya minta untuk segera diisi nutrisi pagi. Aroma lezat yang berasal dari sup ayam jangung kesukaannya, apalagi yang masak adalah si cantik Yueyin sudah tidak diragukan lagi seberapa enaknya sup ayam jagung tersebut.

Aigo, sup ayam jagung si cantik Yueyin!! Sudah lama sekali aku tidak sarapan dengan ini aku rindu sekali” teriak Jin Ae dengan pandangan berbinar melihat sup ayam jagung sudah terhidang rapi di meja makan siap untuk diserang

“Duduklah aku tahu kau merindukannya cepatlah makan sup nya sebelum dingin, akan sangat tidak enak kalau kau menunda memakannya” balas Yueyin

“Ahhh, sudah pasti akan segera kuhabisi” dengan amat tidak sabar Jin Ae duduk dimeja makan dan menyantap sup ayam jagung hangatnya

Yueyin yang melihatnya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya menganggapi sahabatnya yang satu ini. Dia juga segera menyantap sarapan paginya ini dengan ditemani celotehan Jin Ae entah tentang rasa supnya ataupun tentang hal lain yang membuat si cantik satu ini tertawa mendengarkan celotehan lucu Jin Ae.

Waktu sarapan selesai dengan cepat bahkan Yueyin juga sudah membereskan meja makannya. Dia berjalan menuju ruang tengah dimana si sipit sedang asyik menonton televisi dan juga memakan cemilan yang dia ambil dari toples makanan di rak dapur yang memang selalu Yueyin sediakan entah memang untuk dirinya sendiri ataupun untuk jamuan orang lain seperti sahabatnya kali ini.

Yueyin mendudukkan pantatnya disamping Jin Ae yang masih menonton entah itu berita infotaiment ataupun kartun pagi hari. Memang Yueyin tidak menyukai berita-berita yang berhubungan dengan selebritis-selebritis tersebut, menurutnya sangat merepotkan dan mengganggu paling kebanyakan setingan belaka yang hanya bikin jengkel yang nonton.

Tak lama berselang Yueyin dan juga Jin Ae yang tengah asyik menonton kartun pororo ini mendengar suara notif ponsel yang sudah pasti bukan punyanya Yueyin karena dia tahu betul suara notif ponselnya bukan seperti itu. Jin Ae segera mengambil ponselnya yang diletakkan diatas meja. Tiba-tiba Yueyin dikagetkan dengan suara teriakan seseorang yang amat sangat melengking memekakan telinga apalagi suara teriakan itu berasal dari samping tempatnya duduk dan tepat di telinganya.

The Lucky Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang