20|| Seleksi dimulai

45 14 5
                                    

Seminggu sudah kejadian yang sempat menghebohkan SMA Gemilang Bangsa dan masih heboh sampai sekarang.

Dimana Aulea memperlihatkan betapa bar bar dirinya itu. Dihadapan sahabat, Kakak kelas, dan seisi kantin yang ada saat itu.

Saat ini X IPA 1 yaitu kelas Disya kembali bertemu lagi dengan wali kelasnya, Bu Rina. Yang berarti jadwal mata pelajaran mereka adalah Seni Budaya.

Sembari menunggu Bu Rina masuk, karena lonceng pergantian jam sudah berbunyi, siswa siswa kelas X IPA 1 mungkin sebagian besar sibuk dengan urusan masing masing. Sama halnya dengan Disya dan Aulea

"Ada berita bagus guys," teriak Fadhil yang tiba tiba muncul dengan hebohnya sambil memasuki kelas dengan ngos ngosan karena berlari

"Kebiasaan banget sih lo teriak teriak" cibir Ririn sih ratu ghibah

"Gak usah teriak teriak. Langsung to the point!" Sahut teman teman Disya yang lainnya

Fadhil yang mendapat perkataan tidak bagus dari teman-temannya tidak peduli, karena sekarang dia menetralkan nafas nya

"Ck.. Ck.. Ck. Fadhil lo itu sudah besar, jangan kayak anak Tk lagi deh. Apa apa bawaannya pengen lari." Sahut Reza seakan menasihati Fadhil

"BACOT!" kesal Fadhil

"Jadi berita bagus nya apaan?" ucap Aulea

"Tadi gw pergi panggil Bu Rina untuk masuk. Tapi dia hanya memberikan catatan..." Reza bersorak dengan bahagia ditempatnya yang membuat ucapan Fadhil terpotong

"Huhhh! Punya teman gini amat ya allah" gumam Fadhil dengan perasaan yang jengkel

"Eh Reza yang mengaku ngaku sebagai kembaran Varrel Bramasta. Bisa gak sih lo dengerin dulu omongan gw sampai selesai. Sekarang apa yang lo tahu dari ucapan gw yang setengah? Gak ada kan? Makanya jangan asal nyambung!" Reza yang mendapat cibiran dari Fadhil bukannya diam atau takut eh malah mengejek kembali.

"Gak usah mencibir gitu Dhil. Lo latihan yah mau ngalahin Si Aulea? Gak bakalan tau Dhil, udah udah jijik Babang Reja dengar nya" Mendengar ejekan Reza gelak tawapun terdengar.

"Apa lo bilang! Sembarangan lo" teriak Aulea dengan sok marah dan melirik Reza dengan tajam

"Ihh takut" Reza berdengik ngeri melihat lirikan Aulea.

*Dasar Reza kerjaannya bikin naik darah mulu.

"Gw lanjut yah, jadi Bu Rina hanya memberikan catatan untuk kita hari ini sampai seleksi Aulea, Disya dan Rena selesai. Jadi Bu Rina tidak masuk mengajar dan kita jamkos! Yeyyyy!" Sorakan bahagia keluar dari mulut siswa kelas X IPA 1 tak terkecuali Aulea dan Disya.

"Eitss tapi tunggu. Ini berlaku untuk kita yang tidak ikut seleksi. Jadi Disya, Aulea dan Rena. Silahkan pergi ke ruang musik, karena Bu Rina tungguin kalian disana" lanjut Fadhil membuat Aulea yang tadi bersorak senang kini terdiam.

"Addehh kirain gw juga. Gak jadi senang deh gw" sahut Aulea mengundang seisi kelas tertawa

"Jadi Disya, Aulea dan hm...." ucapan Fadhil terhenti saat mencari keberadaan salah satu temannya

"Rena mana? Gak masuk sekolah yah" tanya Fadhil dan semua siswa pun mengalihkan pandangan nya ke tempat duduk Rena yang tepat berada di belakang Ririn

"Gw gak tahu"

"Gw juga gak tahu"

"Sakit kali"

"Mungkin sudah pindah"

Ucap beberapa teman Disya. Ucapan yang terakhir menjadi perhatian semuanya

WHY MUST BETRAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang