"𝑇ℎ𝑒𝑟𝑒'𝑠 𝑛𝑜 𝑤𝑎𝑦 𝑡𝑜 𝑒𝑛𝑑 𝑡ℎ𝑖𝑠 𝑔𝑎𝑚𝑒 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑡𝑖𝑒."
-
FIRST COLLABORATION.
[nct fanfiction]
➡ write in bahasa semi baku mixed with some broke english and korean.
➡ DISCLAIMER : contain mature, disturbing, triggering, harsh, dirty...
WARNING CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, BAHASA VULGAR, KATA KATA KASAR DAN BEBERAPA MATERI DEWASA YANG DIKHAWATIRKAN MENJADI TRIGGERING BAGI BEBERAPA PIHAK, DIMOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jung Jaehyun sialan.
Jean kini benar-benar kacau, sangat kacau. Bahkan rasanya nyaris separuh kehidupannya sudah runtuh, hanya karena satu jelmaan iblis berupa manusia tampan seperti Jaehyun.
Ruangan Jaehyun sudah begitu berantakan, benda benda serta berkas yang ada di atas meja Jaehyun sudah berceceran tak jelas di lantai.
Yang terparah adalah,
Rok Jean yang menyesakkan sudah terbelah disisi kanannya hingga bagian paha.
Jean ingin berteriak dan menangis saat ini juga, tapi entah kenapa tenggorokannya terasa tercekat.
Jaehyun yang masih terduduk di kursinya setelah di dorong paksa oleh Jean merapikan dasinya yang sudah melonggar. Sudut bibirnya sedikit terluka akibat penolakan berulang kali dari Jean.
"Bagaimana?"
Jean menatap Jaehyun tajam. Sementara yang ditatap? Hanya tersenyum miring ditambah dengan tatapan yang menyebalkan.
"Ini baru permulaan nona Park."
"Jika kau berani menyentuh ku lagi, aku tidak akan segan menghancurkan seluruh reputasimu." Ancam Jean.
"Wohoho." Jaehyun terdengar meremehkan perkataan Jean.
"Tidak akan semudah itu nona muda." Jaehyun kini bangkit dari duduknya. Jean kian mundur setiap Jaehyun melangkah.
"Sudah kubilang, apapun yang menjadi milikku tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan aku berhak melakukan apapun pada sesuatu yang merupakan hak milikku."
"Aku bukan barang."
"Tentu saja."
"Lalu?"
"Tapi kau bekerja dibawah naungan ku, otomatis kau menjadi milikku."
Kalau saja Jean memiliki keberanian lebih, saat ini atasannya pasti sudah terdorong keluar jendela.
"Kau gila."
"Baru tahu?" Jawab Jaehyun dengan senyuman miring.
Jean kini benar-benar marah.
Sementara Jaehyun berjalan menuju sebuah lemari besar di sudut ruangan.
"Pakai ini, kau tetap harus berpenampilan rapi di depan ruanganku."
Jaehyun menyodorkan sebuah setelan kerja untuk perempuan yang Jean bahkan tidak tau itu milik siapa. Mungkin sekretaris lamanya?