[𝐬𝐞𝐜𝐡𝐬] lost

166 21 6
                                    

WARNING
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, BAHASA VULGAR, KATA KATA KASAR DAN BEBERAPA MATERI DEWASA YANG DIKHAWATIRKAN MENJADI TRIGGERING BAGI BEBERAPA PIHAK, DIMOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA!!

WARNINGCERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, BAHASA VULGAR, KATA KATA KASAR DAN BEBERAPA MATERI DEWASA YANG DIKHAWATIRKAN MENJADI TRIGGERING BAGI BEBERAPA PIHAK, DIMOHON KEBIJAKSANAANNYA DALAM MEMBACA!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak apa-apa?"

Mata Jean perlahan terbuka, sedikit menyipit karena cahaya dari lampu diatasnya.

Ya,  setelah mendapat telepon dari 'Lucifer' Jean tiba tiba sesak napas, seluruh tubuhnya gemetar, kepalanya terasa berputar hingga seluruh kesadarannya hilang.

"Ini dimana?" Suara Jean terdengar parau.

"UGD, kau tidak sadarkan diri selama hampir 3 jam lamanya."

Syukurlah Jean pergi bersama Johnny hari ini, jadi Jean tidak kesulitan di situasi seperti ini.

"Dokter bilang kau kurang makan dan tidur, tapi mereka memberi rujukan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kejiwaan."

J

ean hanya termenung, pandangan nya masih kosong.

"Kita pulang sekarang?" Johnny mengusap tangan Jean.

Jean hanya mengangguk mengiyakan.

Dengan perlahan, Johnny membantu Jean bangkit dari ranjangnya. Selang infus telah dicabut tepat setelah obatnya habis 15 menit yang lalu.

"Bisa jalan sendiri?" Tanya Johnny.

"Bisa."

Johnny menjaga keseimbangan tubuh Jean dari samping, menjaga agar tubuh adiknya tidak limbung.

Jean berjalan dengan sedikit menunduk, kepalanya masih terasa berat.

"Belum ada taksi yang lewat, masih sanggup berdiri?"

Jean mengangguk lemah dengan sedikit senyuman.

"Nona Jeanne?" Panggil seseorang.

Jean mendongak, mencoba menatap seseorang yang memanggil namanya.

"Masih ingat aku?" Tanyanya.

Johnny yang merasakan ada keanehan di raut wajah Jean mulai maju selangkah untuk melindungi adiknya.

"Siapa?" Johnny berbisik pada Jean.

"Anak buah Lucifer."

Pria yang memanggil Jean adalah salah satu pria yang menyambut kedatangan Jean dengan membawa sebuah senjata.

"Sepertinya kita belum berkenalan." Pria itu kini semakin mendekat. Jean menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh tinggi Johnny.

"Aku Na Yuta, salam kenal." Pria itu mengulurkan tangannya yang kemudian hanya dibalas dengan tatapan sinis dari mata Johnny.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE ENDLESS : MALEVOLENCE [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang