"ol kamu ekskul nggak?"
"pengen sih tapi mepet waktunya 15 menit lagi selesai fa"
"yaudah gapapa kita mampir aja sambil ngadem"
Sialnya setiap hari rabu adalah hari produktifku dengan ifa. Seharian penuh praktek sampai jarang pulang tepat waktu, padahal hari ini adalah jadwal ekskul English club. Hmm beginilah nasib anak smk.
Aku memasukkan pisau dan alat-alat yang lain ke tas kerja dan tidak lupa membawa makanan yang baru saja kubuat. Dengan senangnya aku berlari bersama ifa sambil membawa banyak barang di genggaman tangan.
Hoshhh hoshh .. nafasku tak karuan saat memasuki R.22 semua mata tertuju padaku dan ifa. Aku hanya melemparkan senyum kepada mereka dan segera duduk di belakang. Tak lama Kia mengakhiri ekskul dan mereka mulai berhamburan keluar. Masih ada beberapa anak yang belum pulang, kami membiarkannya mereka disini.
"widihhh biasanya kalo telat gini dia bikin makanan banyak" ujarnya sambil menyenggol lengan rey.
"mana ada, orang gurunya yang kelamaaan nilai kok lagian makananku dah abis bulee"
Hahaha itu memang hanya akal-akalanku saja agar kia tidak meminta makananku. Karena aku hanya membuat sedikit dan harus kubawa pulang untuk ku tunjukkan pada orangtuaku. Ifa merasa kasihan dengan kia yang terus merengek padaku lalu ia mengeluarkan makanannya dan memberinya pada kia. Kia tersenyum mengejekku, aku hanya tertawa "dasar bule" batinku.
Waktu menunjukkan pukul 16.50 aku dan yang lainnya mulai membersihkan ruangan.adik kelas yang sedari tadi duduk dikarpet kusuruh pindah ke atas panggung "dek kamu kok belum pulang? Nanti dicari orangtua lho" tanyaku.
"iyaa kak kita masih pengen disini hehe gapapa kan kak?" jawab salah satu anak cowok berambut poni. "ya gapapa tapi abis ini kita juga mau pulang".
"daripada maen hp mending kalian bantuin kita nyapu ruangan" sahut evi dengan ketusnya.
Mereka semua langsung berdiri, mengambil sapu dan menjalankan perintah evi dengan santainya. Aku,kia,ifa dan rey hanya bisa tertawa. Siapa yang berani melawan perintah evi kalau tidak mau ditendang olehnya.
**********
Sudah beberapa kali pertemuan English club dengan member baru, banyak anak yang mulai mengenalku, mengajak ngobrol sampai chattingan. Dari teman yang lain akulah yang lebih pandai untuk berbaur meskipun tampangku ini rada jahat.
Ada satu geng cowok anak English club bernama 'bar-bar' dari jurusan multimedia yang selalu jadi sorotan karena tampangnya, kemampuan mereka berbahasa inggris juga tak kalah denganku, bahkan salah satu dari mereka sangat akrab denganku.
Disinilah kami sekarang, duduk santai dengan memikirkan sebuah permainan yang akan dimainkan. Tapi sayang tak semua senior EC datang. Hanya ada aku, ifa, kia, evi, syanta, wulan dan linda. Memang hari ini bukan jadwal ekskul dimulai, tapi kita sering menggunakan untuk berkumpul bersama junior EC.
"kak kita jumlahnya sedikit enaknya main apa?" tanya kenzo.
"how about we make a short drama? I think this gonna be fun"
Semua mengangguk mengiyakan usul kia. Karena hanya ada lima anak bar-bar aku menyuruh mereka yang memilih senior EC untuk beradu dialog. Tapi mereka bingung dan diam. Sedangkan nesta hanya menatapku dengan wajah datarnya. Aku rasa dia telah menemukan pasangan untuk drama dan seolah-olah memintaku untuk bertanya. "yaudah karena pada bingung nesta dulu yang milih, kamu pilih siapa?".
"ehmmm"
Ntah apa yang sedang difikirkannya, ia hanya mengeluarkan kata itu dengan melihat temanku yang lain. Dari tadi aku berharap ia akan memilihku, mungkin karena kita akrab.
"aku sama kak ol aja". Jawabannya membuatku terkejut seolah-olah ia tahu apa yang sedang kupikirkan. Febri memilih ifa dan evi, sugeng memilih kia, bryan memilih linda dan terakhir kenzo dengan syanta dan wulan.
Semua mulai berpencar dan mengambil selembar kertas untuk menulis dialog. Aku dan nesta memilih duduk dibawah ac. Saat yang lain mulai menulis dan mempraktekkan dengan tertawa terbahak-bahak, aku dan nesta hanya saling menatap satu sama lain dan tertawa karena satu coretan pun belum ada, betapa canggungnya aku didepan adik kelas sendiri. "kak buat drama waktu kita ga sengaja ketemu gimana?". "boleh juga"
Nesta : are you ol, you are my senior in English club right?
Me : yeah, youre right. So what your name?
Nesta : I'm Muhammad nesta, but my friends call me liu,nesta or macan. You can
Call me whatever you want.
Me : what? Really?
Nesta : yeah.. they really call me like that.
Me : okay if that the case, I will call you nesta.
Sekalinya dapat ide dialognya sangat pendek dan tidak spesial, tapi tidak masalah bagi kami yang penting sudah membuatnya. Saat asyik berlatih kia datang dengan tertawa khas-nya. Dia menceritakan isi dialog yang isinya hanya "hmmm" sambil mempraktekkanya. Ya memang itu lucu tapi dia sangat menggangguku.
"udah sore nih ayo pulang" seru linda dengan membereskan barangnya. "kalian lho sweet banget dipojokan diem-diem berdua sambil buat dialog,iri aku mak" ujarnya sambil melihat ke arahku dan nesta. "apaan sih bul, adanya kamu tuh yang so sweet ketawa mulu sama sugeng". "ihh beneran mak, serius". Semua mulai tersenyum melihatku karena perkataan kia. Karena tak ingin melanjutkan, aku keluar memakai sepatu dan mendapat sms dari ayahku bahwa dia sedang repot dan tak bisa menjemputku. Aku menghela nafas "dek ada yang rumahnya ngelewatin jalan xxx gak?". "nesta kak" kata sugeng sambil memakai sepatunya. "kakak mau bareng sampe mana?". "sampe kampus xxx aja soalnya mamaku jualan disitu, emang gapapa aku bareng". "gapapa kak".
Aku berpamitan lebih dulu pada yang lain dan menuju parkiran dengan nesta, untung saja aku membawa helm tadi. Dijalan kami bercerita banyak, ia juga curhat padaku tentang temannya bernama udin. Sampai di kampus xxx aku memberinya uang bensin dan mengucapkan terimakasih.
To be contineud
YOU ARE READING
ABOUT US
Teen FictionCerita tentang aku, kamu, dia dan kita semua dalam satu ekstrakurikuler