"kak ol.."
"iya mau ngomong apa nes kayaknya penting banget?"
"ehmm itu kak. gimana ya.. aku bingung"
"bilang aja gapapa"
"besok aja deh kak kutunggu di joglo kecantikan"
Malam itu banyak pertanyaan yang muncul di benakku. Ntah kenapa semua itu membuatku gelisah bahwa hal yang ku takutkan akan terjadi.
Jam menunjukkan pukul 06.15 dan aku sudah duduk dihalaman sekolah untuk mengikuti acara sholat ied bersama. Setelah sholat aku berjalan menuju joglo kecantikan dan tak sengaja berpapasan dengan kia dan linda. "ol mau kemana?" "aku mau ke joglo janjian sama anak bar-bar" "kita ikut ya ol" jawab linda.
Tak semua anggota bar-bar datang, hanya nesta, bryan, sugeng dan febri. mereka datang bersamaan denganku. Kami sedikit berbincang tentang English club dan aku mulai melirik ke arah nesta lalu dia mulai membuka mulutnya "kak linda sama kak kia pergi dulu dong aku mau ngomong sama kak ol aja hehe" nakia dan linda yang mengangguk langsung pergi meninggalkan kami. Ya hanya tersisa aku dan anak bar-bar disini. ".
"mau ngomong apa sih nes?" "ehmm anu kak... itu.." dia berbicara dengan tergagap dan membuatku berpikir terlalu jauh. karena tak langsung bicara aku makin penasaran dan berkata "ayo nes aku mau pulang 10 menit lagi, motornya mau dipake orang tua soalnya". "langsung jujur aja sama kak ol" kata sugeng sambil menahan tawa. "kak ol mau pulang lho, nanti kalau gak ada kak ol bingung ngomongnya" timbrung febri sambil melirik nesta. Sementara bryan hanya meringis melihat teman"nya.
5 menit kemudian masih tidak ada perubahan, nesta yang masih gugup untuk mengungkapkan sesuatu kepadaku dan teman"nya yang merasa gemas dengan kelakuannya karena tidak to the point."udah? Gajadi ngomong? kak ol pulang kalau gitu" kataku dengan malas.
"jadi gini kak, nesta mau jujur kalau dia itu su...."
Sugeng berhenti bicara karena nesta menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam. Dari situ aku mulai menebak sebenarnya nesta ingin mengatakan bahwa dia sedang menyukai seseorang, mungkinkah dia menyukaiku?
"jadi gini kak ol, aku kan sekolah ga ada niat buat cari pacar,aku ikut English club juga ga ada niatan gitu tapi aku juga ga tau kak kalau dari beberapa waktu setelah gabung ec aku suka sama senior di ec.
Yapp ternyata dugaanku benar dan hanya ada 2 kemungkinan dari sikapnya selama ini antara menyukaiku atau kia. Dan aku berharap dia akan menyukaiku.
"trus kamu suka sama siapa?"
bukanya menjawab dia tersenyum malu "linda?,evi?, ifa?" tanyaku seolah-olah tak tahu,
"sebenernya aku suka sama kak..". "kia?"
mendengar aku menyebut nama kia dia langsung mengangguk dengan malu. Mataku terbelalak dengan tak percaya kupastikan lagi dengan meyakinkan jawabannya "kamu suka sama kia? Beneran?
"iya kak, aku gamau ngomong ke kak kia dulu. Aku pengennya curhat ke kak ol tapi aku malu" "ohh iyaa gapapa nes santai aja aku gabakal bilang ke kia kok,dijamin rahasiamu aman haha".
Aku tersenyum ke arahnya bukan karena bahagia mendengar kejujuran melainkan kekecewaan.
YOU ARE READING
ABOUT US
Ficção AdolescenteCerita tentang aku, kamu, dia dan kita semua dalam satu ekstrakurikuler