6. Aku sayang kakak

3.7K 267 5
                                    

Cantik

Tanganya menyelipkan rambut wanita didepanya ke telinga agar tidak mengganggu aktivitas langka yang sedang dia lakukan.

Polos banget pas tidur

Mata binar Sesil menikmati ciptaan Tuhan yang unggul itu, berharap waktu berjalan sangat lambat untuk saat ini.

"Eeeuuunnggghhhhh"
Sesil memejamkan mata lagi saat mendengar erangan sexy Aca, menahan jantung nya yang berdebaran tanpa alasan.

"Aduuhh perutku"
Sesil tetap pura-pura tidur sembari menahan luka dari setiap kalimat Aca yang mengaduh sakit.

"Ssshhh sialan! Brengsek!"
Aca menatap Sesil yang menutup mata dan mencium dahinya lembut sambil tanganya memegang perutnya yang terasa seperti patah-patah.

Menempelkan bibir lembutnya ke dahi Sesil tanpa ijin sebenarnya bukan hal favoritnya, dia lebih suka melakukanya saat sadar, tapi itu terlihat tidak mungkin.

"Lumayan ada vitamin. Biarin aja kalo nyuri"
Aca mengerjapkan mata, mencoba membangunkan tubuh nya yang masih manja karena kesakitan

"Gue harus kerja nih"
Perlahan Sesil membuka mata setelah pintu kamar mandi tertutup dan tentunya Aca sedang membuat suara gemricik air.

Jantung gue kenapa?

Akhir-akhir ini gue rada aneh sama Aca

.

.

.

Beberapa menit Aca didalam kamar mandi, melakukan aktifitas dengan penuh kesulitan karena perutnya yang memaksa dia untuk tidak banyak bergerak.

Cklek..

"Ehh kakak udah bangun"
Sesil mendongakan kepala, meletakan handphone dan berjalan ke arah Aca.

"Kamu jangan kerja. Istirahat."

"Tapi kak.."
Sesil melipat tanganya kedada, menopang tubuh ke kaki kanan dan pandangan mengintimidasi.

"Istirahat total."

"Argh males kak nanti disini bosen, lagian juga sepi"

"Aku juga enggak kerja"

Deg

Deg

Deg

Pandangan mereka beradu hingga tanpa sadar wajah mereka sama-sama saling mendekat.

Beberapa senti lagi hingga wajah keduanya akan saling bertubrukan. Sesil memejamkan mata dan menghentikan gerakan majunya.

Angin dingin dia rasakan di bibirnya dan bukan sesuatu yang kenyal seperti yang diharapkan.

"ACAA!!"
Aca terkekeh puas melihat reaksi bos nya yang sudah dia permalukan.

"Hahaha kakak cantik mau apa hmm?"
Sesil membenamkan wajah nya dengan telapak tangan dan berlalu pergi keluar kamar.

"Awas aja Ca!"
Aca terlalu bersemangat melihat wajah Sesil yang lucu ketika malu. Terdengar suara pintu tertutup, menyisakan Aca yang masih berdiri sambil menahan sakit.

Setelah berpikir beberapa detik akhirnya jiwa rebahanya yang akan dia turuti.

"Dasar! Mending gue tidur lagi aja deh"

.

.

.

"Bi Ijah masakin bubur ya"

Bosku Pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang