7. Cium kanan!

3.9K 270 14
                                    

"Kak"
     Sesil memandangi TV dengan menyenderkan punggung nya di headboard.

"Hmm"
     Sedari tadi Aca memandang Sesil yang mengacuhkan dirinya yang sudah hampir gila termakan bosan dan stress. Diam saja bukanlah suatu hal yang sering dia lakukan.

"Kak bosen"
     Sesil mengangkat remote TV dan mengganti channel nya tanpa berniat menoleh ataupun melirik Aca yang dia sadari sedang menatap ke arah nya dari tadi.

"Tidur aja"
     Wajah Aca ditekuk berharap orang disamping nya memberi perhatian. Setidak nya solusi untuk masalahnya ini.

"Kak besok aku kerja ya??"
     Sekilas Sesil memandang Aca yang tengah tiduran disampingnya dan kembali fokus ke acara berita seputar bisnis.

"Enggak"
     Tangan Aca memegang lengan wanita bermata hitam itu lalu mengguncang pelan.

"Please kak...udah 1 minggu aku bosen"
     Sesil diam saja dan tidak terlihat seperti perduli.

"Kakak dengerin gak sih?"
     Wanita itu menoleh ke kiri dimana Aca tidak berhenti merengek.

"Kamu udah sembuh?"
     Dijawab anggukan cepat oleh Aca.

"Yakin?"

"Banget"
     Sesil menyingkap kaos Aca ke atas hingga ujung kepala Aca.

"Kakak apaan sih??!"
     Sesil menahan kedua tangan Aca agar tidak bergerak karena Sesil masih takut kalau luka nya belum sembuh total.

"Diam, mau aku periksa"
     Kegiatan meronta-ronta nya dihentikan Aca dan dia merasakan sesuatu menyentuh perutnya. Sesuatu yang lembut.

"Sakit?"
     Aca menggeleng tak bersuara karena takut nanti suaranya getar. Badan nya seperti sedang terangsang sekarang, bahkam bulu-bulu halus nya berdiri.

"Tapi ini masih agak biru. Buat gerak masih sakit?"
     Aca menggeleng lagi. Hingga tanpa diketahui Aca ternyata Sesil menikmati kegiatan mengusap perut nya. Lamaa sekalii

"Kak geli"
      Sesil menghentikan tanganya yang masih menempel di perut Aca dan menatap ke wajah yang terbalut kaos hitam tebal.

"Geli??"
    Aca mengangguk dan Sesil membenarkan lagi kaos Aca lalu kembali menonton TV. Posisi Aca masih sama, tangan disamping badan, tidur telentang, wajah tegang.

Sesil melirik Aca yang menatap lurus ke atas.

Dia kenapa?

     Tanpa disadari Aca mengangkat tangan kiri nya dan diletakan didada dengan ekspresi tegang.

Dia berdebar? Hahahaha

     Mulut Aca terlihat bergerak entah bergumam, menyumpah, atau bergetar saja.

Gue kenapa? Jantung gue kenapa? Kok gue kayak terangsang gini?

"Ca"
     Aca berkedip dan menoleh ke kanan menatap Sesil yang lurus ke TV.

"Iya kak?"

"Kamu sakit jantung?"
     Tanganya langsung dipindahkan ke samping badan lagi dengan cepat sambil merutuki kebodohanya sendiri.

"Ehh enggak kak tadi aku kayak mau cegukan gitu"
     Sesil menatap Aca lekat-lekat lalu mendekatkan wajah mereka, mata nya menyipit dan membuat suasana tegang di kamar itu.

"Mau minum?"
     Suasana terlalu mencekam untuk Aca jadi dia ambil aman setelah memutar keras otak nya dalam waktu singkat.

"Iya kak aku mau ambil minum dulu"
     Aca mencoba bangun dengan perlahan hingga tangan Sesil menarik Aca kasar hingga dia kembali dalam posisi tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bosku Pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang