3. kampret momen!

4.1K 286 24
                                    

"Sial gue kesiangan!!!"
     Entah apa yang digaet Aca dia tidak perduli asalkan itu kain dan bisa dipakai untuk mengeringkan badan. Gemricik air terdengar namun tidak seperti hari-hari biasa karena semedi kali ini super cepat.

"Gila alarm gue baterai nya habis"
     Tangan kiri Aca memegang jam sedangkan satu nya mengusap badan basah nya. Dengan kasar meletakan jam alarm nya ke nakas dan menuju lemari.

     Setelah mencari dan menemukan baju kerja nya, Aca bersiap dengan cepat dan berharap tidak akan ada masalah yang dia terima di kantor nanti.

Ting Nong...

"Siapa?"
     Sahutan imut dan menggemaskan yang didapatkan telinga Aca. Buru-buru dia menyelesaikan acara bersiap nya.

"Aku Rendi tante"
     Aca bergegas menyisir rambut agar bisa membukakan pintu apartement.

Ceklek!

"Ada apa Ren?"
     Wajah anak kecil yang tingginya hanya sepinggang Aca itu nampak berbinar entah karena apa.

"Ada pacar tante di lobi"
     Dahi kencang Aca berkerut mendengar kata 'pacar'.

"Pacar? Nama nya siapa dek?"
     Entah kenapa anak itu sangat bahagia dan sesekali menjilat es krim ditangan nya.

"Kata dia nama nya om Defan tan. Dia baik tau tan"
     Aca mulai paham dan dia berjongkok mensejajarkan tinggi mereka, mencubit gemas hidung Rendi hingga anak itu memanyunkan bibir.

"Es krim nya beli dimana dek kok tante gak dikasih?"
     Rendi masih sibuk menjilat es krim dengan bahagia dan melupakan cubitan kecil yang diberikan Aca.

"Om Defan yang kasih tante dia baik kan. Pacar tante keren pokok nya! Tante minta aja sama dia"
     Helaan nafas panjang dikeluarkan Aca melihat tingkah konyol anak tetangga nya itu.

"Yasudah kamu habiskan es krim mu sana, tante mau pergi"
     Dia langsung berlari dengan cepat menghilang dari pandangan Aca.

Defan.. Defan..

.

.

.

     Pintu lift terbuka dan sosok wanita muda berparas indah bermata coklat dengan rambut hitam digerai dan lesung pipi membuat semua pandangan fokus ke arah senyumanya.

"Defan?"
     Lelaki yang mengenakan kemeja itu mendongak setelah melihat kedatangan wanita yang ditunggunya.

"Aca..ayo ke kantor bareng"
     Ajakan Defan mendapat senyum manis yang membuat wajah didepan nya menatap dengan binar.

"Gue naik taxi aja nanti ngrepotin"

"Lebih ngrepotin lagi kalo lo nolak. Gue udah susah-susah kesini"

     Perkataan Defan membuat Aca agak tidak enak karena pada dasarnya Defan sudah berusaha keras.

"Hmm yaudah deh"
      Semua pasang mata menatap kedua orang yang serasi itu berjalan ke arah parkiran. Tanpa sengaja seseorang menabrak Aca hingga dia terjatuh kebelakang namun dengan sigap ditangkap Defan.

     Momen saling tatap terjadi hingga tidak sadar semua orang tertawa senang menatap mereka berdua hingga suara seseorang membuyarkan suasana.

"Maaf kak Saya gak sengaja"
     Aca berdiri dan melepas pelukan yang Defan berikan sembari merapikan baju nya dan berusaha tidak canggung.

"Iya gapapa namanya juga gak sengaja"
     Orang yang ditabrak tadi menatap Defan dengan lekat.

"Pacar kakak ganteng hehe"
     Aca berniat menjawab namun disela Defan.

Bosku Pacarku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang