ninth page

4 0 0
                                    

Namanya Han Seungwoo. Dia sudah membaik seminggu lalu, tapi kata dokternya dia masih harus istirahat di rumah sakit agar kondisinya membaik.

Ah, padahal aku tahu Seungwoo tidak suka rumah sakit. Pernah kutanya alasannya, katanya gara gara aku. Gara gara aku yang dulu sering datang ke rumah sakit.

Bisa kulihat Seungwoo yang duduk di depan jendela. Dia, lagi lagi, menatap langit. Langit kala itu masih berwarna biru cerah, kuharap bisa menenangkan suasana hati Seungwoo.

Lalu tiba tiba kulihat mata Seungwoo memerah. Beberapa kali air mata mengalir di pipinya, beberapa kali juga tangannya mengusap kasar wajahnya.

Sedih rasanya aku hanya bisa melihat Seungwoo dari jauh, padahal dulu aku bisa memeluknya erat tiap dia sedih.

Jangan sedih, Seungwoo. Kuharap aku bisa mengatakan itu padanya.

Han Seungwoo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang