sixth page

7 0 0
                                    

Namanya Han Seungwoo. Dan sekarang dia lagi marah. Aku gak tahu pasti alasannya, tapi di depannya ada dua orang lain yang terdiam sambil menunduk.

Seungwoo sempat terdiam lalu beranjak pergi. Setelah pintu ditutup, aku bisa mendengar kedua orang itu membicarakan Seungwoo yang katanya pemarah.

Padahal aku tahu, Seungwoo baik. Tahu betul cara mengatur emosi, walau ada saat saat dimana dia sering meledak karena sering memendam. Hari itu mungkin adalah salah satu saatnya.

Aku bisa lihat Seungwoo duduk di kursinya sambil memegang kening, lalu perlahan meraih botol berwarna putih yang berisi banyak benda kecil berwarna putih. Dia minum itu lagi.

Lalu perlahan kulihat wajahnya yang mulai tenang, dia bersandar di kursinya dan menatap keluar jendela kacanya. Langit hari itu sudah mulai gelap tapi aku tahu dia belum bisa pulang.

Istirahat, Seungwoo. Jangan sampai sakit. Aku berbisik sambil menatapnya dengan rasa bersalah.

Han Seungwoo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang