Namanya Han Seungwoo.
Dia tinggi, dengan rambut berwarna hitam. Dia baik. Terlalu baik untukku, untuk siapapun.
Senyumnya manis, aku suka senyumnya yang lebar hingga matanya tinggal segaris.
Dan hari ini, aku bisa melihat semuanya dari dekat. Hari ini Seungwoo ada di depanku, dengan jas hitamnya dan setangkai bunga di tangannya. Bunga tulip, kesukaanku.
Dia ingat. Dia ingat semua kesukaanku. Pernah kubilang padanya, aku suka Seungwoo yang tersenyum hingga matanya hilang. Aku suka Seungwoo yang memakai jas hitam. Dan aku suka bunga tulip, hanya setangkai, bukan sebuket.
"Lama gak ketemu, ya, bocil."
Iya, Seungwoo. Lamaaa banget.
"Gue rindu banget, sama lo."
Sama. Aku juga rindu.
"Maaf gue baru datang sekarang."
Gak apa apa. Aku tau semuanya berat, kamu cuma butuh waktu.
"Gue bawa tulip, satu tangkai. Kesukaan lo, kan?"
Iya! Makasih, Seungwoo! Bunganya cantik banget.
Kemudian Seungwoo diam, lama, sebelum kemudian dia tiba tiba berjongkok. Tulip yang dipegangnya jatuh, kedua tangannya naik menutupi wajahnya.
Aku hanya bisa terdiam di depannya. Air mataku ikut mendesak keluar, tapi kutahan. Aku gak mau nangis di depan Seungwoo, maka yang kulakukan adalah tersenyum selebar mungkin.
"Senyum lo cantik, cil. Gue rindu liat lo senyum."
Kalimat terakhirnya membuatku air mataku hampir tumpah. Sekarang aku lagi senyum kok, Woo. Kuharap kamu bisa lihat senyumku.
Seungwoo menangis hingga bahunya naik turun. Aku gak suka lihat Seungwoo nangis, tapi aku lebih gak suka diriku yang gak bisa apa apa lihat Seungwoo nangis. Aku kali ini gak bisa menjelma jadi angin, gak bisa berbisik.
Langit sore itu berwarna oranye, warna kesukaanku. Ditambah awan putih yang menghiasi. Cantik. Langit sore kali ini sepertinya ingin menarikku pergi.
Tapi aku memohon agar bisa tinggal sebentar, memohon agar bisa mengucapkan selamat tinggal ke Seungwoo.
Selamat tinggal.
Tetap jadi Han Seungwoo yang kukenal, ya. Han Seungwoo yang baik, yang sering tersenyum.
Jangan sakit lagi, Seungwoo. Aku ikut sedih tiap lihat kamu capek, marah, sedih sendirian. Kuharap kamu nanti bertemu seseorang yang bisa nemenin kamu setiap kamu lagi jatuh. Kuharap kamu nanti nemu seseorang yang bisa sayang ke kamu, lebih besar dari sayangku ke kamu.
Dan jangan nangis tiap ingat aku, Seungwoo. Jangan sedih dan marah tiap ingat alasan kenapa aku pergi ninggalin kamu. Kuharap kamu ingat aku sambil tersenyum lebar. Sering sering datang dan bawain aku bunga tulip, ya.
Terima kasih udah mau jadi temanku. Terima kasih udah mau nemenin aku. Terima kasih udah mau jadi bagian terakhir dari aku.
Sampai ketemu lagi, Han Seungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Han Seungwoo.
Cerita PendekTen chapters. Short words. Semuanya tentang sudut pandangku terhadap satu cowok, Han Seungwoo. © neeca, 2020.