Benci Lisa

2.3K 293 25
                                        

Kini sudah seminggu lisa tinggal dan bersama keluarga kim. Selama seminggu pula jisoo maupun rose mengajarkan  berbsgai hal kepada lisa. Entah itu berbicara, makan, mandi, membaca, memakai pakaian, ataupun hal lainya. Sungguh. Mereka seperti mengurusi seorang bayi besar.namun, bedanya hal yg membuat mereka takjub ialah kemampuan lisa yg tidak bisa diremehkan. Ia bisa mempelajari semua yg diajarkan rose dan jisoo dalam sekali tangkap. Bahkan rose dan jisoo sampai menganga

Jennie? Dia tidak peduli apapun yg dilakukan gadis itu. Yg terpenting gadis itu tidak mendekatinya dan mengganggunya. Cukup itu. Dan ia tak akan menggangu gadis itu. Namun ada satu hal yg akhir akhir  ini ia lakukan. Meerhatikan gadis itu. Ya....jennie sedikit penasaran dengan gadis itu.  Bagaimana ia bisa ada di bumi? Untuk apa ia ke bumi? Entahlah....jennie pun pusing memikirkanya.

Seperti hal nya saat ini. Saat ini mereka pun sedang menikmati sarapan pagi mereka. Hanya ada  suara sendok serta garpu yg terdengar nyaring hingga suara dari sang kakak tertua mulai terdengar

" ekhem!! Jen....hari ini kamu jagain lisa ya....soalnya hari ini eonnie sama chaeng ada urusan. Eonnie ada rapat penting sama pemegang saham jadi bakal lama. Kalo chaeng hari ini dia ada kuis dan nggak bisa ditinggalin. Kita nggak bisa ajak lisa karna kita baklan lama. Dan kamu kan nggak ada jadwal pemotretan kan hari ini. Jadi eonnie mohon jagain lusa hari ini aja ya....please...ya ya sekali aja" pinta jisoo. Sebenarnya ia ragu meninggalkan lisa seorang diri dengan jennie. Karna jisoo tau, jika jennie tidak menyukai lisa. Namun tidak ada pilihan lain selain percqya kepada adiknya itu.

" enggak!! Buat apa aku jagain makhluk aneh kayak dia. Buang buang waktu aja.lagian dia itu udah gede gitu bukan bayi yg harus dijaga." Kesal jennie

" hufffttt dia itu meskipun badanya gede tapi dia belum ngerti apa apa jen...eonnie cuma khawatir kalo ada orang jahat yg punya niat jahat sama lisa. Dia belum ngerti apa apa" jisoo melirik lisa yg masih santai makan seakan tak tau apa yg mereka bicarakan

" enggak!! Sekalinya enggak ya enggak!!" Jennie

" gini deh. Kalo kamu gak mau jagain lisa. Semua fasilitas kamu eonnie cabut. Gimana? " putus jisoo

" kok gitu sih eon? Nggak bisa gitu dong" jennie sewot

" ya terserah kamu aja sih..." jisoo

" udah eon...mau aja. Lagian lisa baik kok. Dia nggak rewel. Cuma ya gitu nanya terus kalo ada sesuatu yg dia nggak tau. Selebihnya dia anteng kok." Rose

" aduhhh gimana nih? Jisoo eonnie kalo lagi gini gak penah main main sama omonganya...apa iyain aja ya?" Kesal batin jennie

" iya deh iya." Jennie

" gitu kek daritadi. Nanti eonnue usahain cepet pulang deh. Yaudah...eonnie pamit ke kantor dulu ya." Jisoo pun beranjak. Namun seperti biasa di keluarga mereka jisoo pun menghampiri jennie dan rose lalu mencium pipi mereka.tak lupa kini jisoo pun menghampiri satu gadis yg masih makan.

" lisa....eonnie hati ini pergi dulu ya sama chaeng. Disini lisa sama jennie eonnie dulu  ya. Jangan nakal dan ngerepotin jemnie eonnie ya. Lisa harus jadi anak baik. Arachi?" Jisoo

" heem" angguk lisa

" nah kalo gitu eonnie pergi dulu ya." Jisoo pu  mencium kedua pipi lisa dan beranjak

" ayo chaeng! Berangkat!!" Jisoo



Selepas jisoo dan chaeng pergi,hanya ada kecanggungan disana. Jennie yang kesal dan Lisa yang memandang polos wajah Jennie itu.

" Apa liat liat!! Mau gw colok hah!!" Jennie sewot Menodongkan garpu ke arah Lisa. Lisa yang melihatnya pun langsung saja menundukkan kepalanya.

Bukan, ia tidak takut. Hanya saja ia tidak ingin Jennie semakin membencinya. Ia tidak suka.
.

.

.

Berbaring, menonton tv, dan bermalas malasan adalah hal yang dilakukan Jennie saat ini. Tentunya dengan mata yang sesekali melihat ke arah Lisa yang berada di depannya yang entah sedang menulis apa. Dengan pulpen dan buku yang diberikan jisoo, entah apa yang ditulis  anak itu. Entahlah, lagipula Jennie tidak perduli.

" Sialan, jika tidak ada anak itu pasti aku sudah pergi shoping saja tadi. Ahkkk aku bosannn" gerutu Jennie dalam hati.

Jennie pun Memutuskan untuk pergi ke dapur dan berniat membuat segelas susu. Namun, kesialan nya tak habis hari ini. Entah karna licin atau apa...gelas susu yang hampir saja ia teguk tadi lepas dari genggaman nya dan jatuh. Tentunya pecah lah ya masa mantul ke atas. Skip

Pyarrr

Jennie tentu terkejut. Ia hanya mematung memandang genangan susu dan pecahan kaca di bawahnya.

"Susuku..." Lirih Jennie meratapi susunya

Dapat ia dengar suara langkah kaki mendekat. Dan tepat saat langkah kaki itu berhenti, berdirilah sosok Lisa yang melongo melihat betapa estetiknya pecahan kaca dan komuk Jennie yang terkejut.

Tanpa membuang waktu, Lisa pun berniat ingin membantu. Namun yang terjadi di luar dugaan.

" Yak bodoh!! Jangan mendekat!! Berbahaya!!" Teriak Jennie nyaring

Namun, entah mereka bodoh atau apa.. justru mereka sama sama berlari ke arah pecahan kaca itu. Dengan alasan Jennie yang ingin menghentikan langkah Lisa disana dan Lisa yang takut Jennie menginjak pecahan gelas itu.

Lagi dan lagi, kesialan sepertinya menimpa Jennie. Kaki nya tergelincir oleh genangan susu tadi.

" Aaaaa"

Brukk



*Jennie POV

Aku menutup mataku rapat rapat bersiap menerima sakit karna pecahan kaca yang akan kupijak. Tapi, tunggu. Aku tidak merasakan apa apa.

Kubuka mataku perlahan. Hal pertama yang kulihat ada sepasang mata hazel jernih di hadapanku. Mata hazel kepunyaan makhluk aneh yang beberapa waktu ini berada di sekitar ku. Mata yang indah.

Kulepas pandangan kami. Aku langsung berdiri Dan meringis sebentar karna siku ku berdarah terkena pecahan kaca itu.

Kulihat juga dia memandangiku dengan ekspresi entah apa itu. Aku tambah terkejut, saat tiba tiba saja dia menarik tanganku dan membawaku ke arah ruang tamu.

Dia mendudukan ku di sofa. Lalu dia pergi saja ke arah atas dengan tergesa gesa. Entah apa yang akan dia perbuat.

Aku meringis sambil sesekali meniup lukaku. Beberapa menit berlalu dan kulihat dia turun dari lantai atas mungkin dari kamar jisoo eonnie?

Namun, dia tidak sendirian. Dia membawa sesuatu di tangannya. Kotak p3k.

Dia langsung saja berdiri di depanku. Membuka kotak p3k dan mulai mengobati lukaku. Aku termenung sejenak. Kupandangi wajahnya dari dekat. Lucu.

Tak terasa sudah dia sudah selesai mengobati ku. Tapi tunggu, apa ini?

Dia hanya menempelkan kain kasa di lengan ku. Aishh seharusnya aku tau jika dia bodoh.

" Yakkk!! Sudah kuduga kau tidak bisa memakainya. Dasar bodoh!! Untuk apa kau memakaikan aku kain kasa jika kau bahkan tidak memakaikan antiseptik terlebih dahulu. Aishh sini biar aku sendiri saja" aku merebut kotak p3k di tangannya dan mulai mengobati tanganku sendiri.

Dapat kulihat dari ekor mataku bahwa ia memerhatikan diriku. Namun aku acuh saja.

Saat aku selesai mengobati luka ku akupun berniat ingin mengembalikan nya. Namun kuurungkan saat melihat sepanjang garis lengan dari pergelangan tangan hingga sikunya berdarah. Ah...aku lupa jika dia juga ikut jatuh tadi karna menangkap ku.

Dengan kesal akupun mengambil lengannya dan mengobati nya. Kulihat dia sedikit terkejut dengan perlakuan ku.

"T-tidak us-"

" Diam!!" Sentak ku.

Kulihat dia langsung menurut..lucu.

Tunggu...tidak. Aku masih membencinya. Tidak, ini tidak boleh.

*Jennie POV end

maknae alienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang