Kenangan dan Rencana

962 75 6
                                    

Malam harinya di kediaman Namikaze duduk laki-laki bersurai pirang sedang duduk dengan bosan menatap Televisi.
Dia tidak bisa keluar balapan karna mobilnya di sita oleh Minato. Setelah menabrak 3pejalan kaki dan menabrak toko swalayan rusak parah
Jarinya tak berhenti bergerak menekan chanel kechanel lain.
Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari gudang.

"Naru.... bisa kau bantu kasan membawa kardus-kardus ini kedepan?" Teriak kusina sambil membawa 3kotak kardus di tangan.

Naruto yang melihat itu hanya berjalan malas mengambil 2kotak di tangan kasannya.
Sampai matanya menakap benda yang sudah lama tidak dia lihat dan mengambilnya fikirannya melayang kemasa lalu.

Flash back on.
Di sebuah taman bermain duduk anak kecil usia 5th bersurai raven aka. Uchiha Sasuke sedang menggerutu dengan pipinya di kembungkan terlihat kawaii. Sambil menendang pasir.
Karna terlalu keras menendang pasir membuat orang di depannya terkena pasir yang ia tendang mengotori pakaian anak itu.
Anak bertubuh gempal itu menatap marah kearah sasuke. Berjalan mendekat menarik kerah baju sasuke.
Sasuke sudah memerah menahan tangis.

"Go gomen suke tidak sengaja." Ucap sasuke takut.
"Cih!" Decih anak gempal sambil mendorong tubuh kecil sasuke. Sasuke yang tidak siap terjatuh dan menangis.
"Cih! Aku benci anak manja." Ucap anak gempal itu hendak memukul wajah sasuke tapi tertahan oleh tangan berkulit tan.
"Berani kau melukainya akan ku buat kau menyesal!" Ucap anak berusia 5th. Bersurai pirang dengan mata biru menyela karna marah.

Sasuke yang mengenal suara itu mendongak melihat anak kecil berambut pirang berdiri melindunginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke yang mengenal suara itu mendongak melihat anak kecil berambut pirang berdiri melindunginya.

"Na naru" ucap sasuke di sela tangisnya.
Naru atau lebih tepatnya Namikaze Naruto.
Berbalik dan tersenyum lembut kearah sasuke. Dan kembali menatap anak gempal di depannya dengan tatapan membuat bulu kuduk merinding.
Anak di depannya sudah berkeringat dingin melihat tatapan anak yang lebih kecil darinya. Tapi dia memberanikan diri untuk memukul naruto dengan tangan satunya.
Sampai suara dari kejauhan membuat anak itu menghentikan aksinya.

"Hentikan." Teriak seorang wanita paruh baya surai coklat.
"Maafkan anak saya naru-sama cepat membungkuk." Perintah wanita paruh baya kepada anaknya untuk minta maaf. Ibu dan anak itu membungkuk berulang kali tanda menyesal.
"Sudah-sudah saya maafkan tapi peringatkan anak bibi untuk tidak melukai milikku jika tidak! Dia akan menyesal!" Peringat naruto tak lupa dengan tatapan dinginnya.
"Hai" ucap wanita paruh baya itu.

Naruto berbalik menatap sasuke dengan senyum lembut mata yang tadinya biru penuh amarah. Berubah menjadi biru menenangkan, menarik tangan seputih porselin itu ketempat yang lebih tenang.

Hard To Love (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang