Masih flashback
Richo POV
'Ya Tuhan cantik banget'
Ucapku saat berbalik dan mendapati dia sedang menatapku dari atas kamarnya."Hoeeeeee rich kenapa dahhh senyum2 udah kaya orang gila diperempatan aja"
"Bal cicinya Adel cakep juga ya jadi pengen main lagi dah ketempat Adel udah mamanya cantik anaknya itu lho apa lagi"
"Siapa? Adel?"
"Bukanlah Adel mah biasa aja, cicinya itu lho cakep banget dahhh"
"Perasaan gada beda bos mukanya. Tapi emang sih si Angel lebih cantik"
Aku dan iqbal melanjutkan obrolan sampai akhirnya kita berpisah karena harus pulang kerumah masing2.
Entah kenapa aku sangat senang sekali bisa mengetahui nama sigadis cantik itu pasalnya Adel tidak pernah menyebut nama cicinya itu. Sebenarnya aku senang bermain dengan Adel karena ingin melihatnya. Kukira jika aku bermain dengan Adel dia akan ikut bermain nyatanya dia hanya melihat kami bermain saja.Keesokan harinya aku dan iqbal sudah berjanji akan bermain bola dilapangan. Saat sedang asik bermain tiba2 ada suara anak perempuan memanggilku. Aku berbalik dan mendapati Adel bersama kembarannya tengah mengayuh sepeda mendekat kearahku. Kulihat wajahnya yang sedikit memerah karena terpapar sinar matahari sepertinya dia jarang bermain panas2an pikirku.
"Kok kalian nggak ngajak2 mau main bola"
Adel memparkirkan sepedanya dan menghampiriku."Tadi kita liat mobil kamu keluar dari gerbang kita pikir kamu pergi ya ga bal"
Iqbal hanya mengangguk dan kembali memainkan bolanya.
"Yaudah aku ikut ya rich. Ci aku main bola dulu ya cici tunggu bawah pohon aja biar nggak kepanasan. Bentaran aja kok ci"
"Tapi jangan lama2 panas banget nihhhh"
Aku tak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan yang pasti setelahnya Angel turun dari sepedanya dan duduk dibawah pohon.
"Loh cici mu nggak diajak sekalian?"
"Mana mau dia rich, nendang bola aja ga bisa"
Aku hanya ber-oh ria mendengarnya. Selanjutnya kita melanjutkan permainan dan tak terasa jam sudah menunjukan pukul 12 kulihat Angel sudah tak nyaman dengan cuaca yang sangat terik ini. Saat akan berpisah aku menghampiri Angel dan memakaikan topiku untuknya.
"Nih pakek biar nggak kepanasan, muka kamu merah banget kaya gak pernah panas2an"
"Eh nggak usah gpp kok. Lagian juga mau pulang"
"Pakek aja Angel gpp"
Lalu ia memakainya dan saat akan berjalan menghampiri Adel ia terlihat sedikit oleng dan brukkkkkkk. Angel terjatuh tepat saat dia telah memegang bahu Adel. Aku sangat panik dan bingung bagaimana cara membawa Angel pulang kerumahnya karena kami tidak tahu cara menyadarkan orang pingsan. Adel sudah menangis melihat Angel yang tergeletak dipinggir lapangan.
"Bal bantuin aku. Biar aku gendong Angel kamu berdiriin Angel ya"
"Siap rich"
Aku berjongkok dan bersiap menerima tubuh Angel untukku gendong. Aku sangat panik dan berjalan sedikit tergesa-gesa. Jangan tanya kenapa aku kuat menggendongnya padahal umur ku masih 7 tahun, tubuhku sangat tinggi dan sedikit berisi dibanding Iqbal jadi tentu saja kalau hanya menggendong Angel saja aku sudah pasti kuat.
Sesampainya dirumah Angel sudah ada ayah Angel yang menghampiriku untuk menggendong Angel karena tadi Adel pulang terlebih dahulu bersama Iqbal untuk memberi kabar orang tuanya. Setelah aku memberikan Angel kepada ayahnya, aku dan Iqbal diijinkan masuk terlebih dahulu oleh tante Aya alias mamanya Angel.
"Kok bisa sampai pingsan sih dek cicinya? "
Tanya tante Aya lembut kepada Adel"Aku lupa ma kalo cici nggak terbiasa panas2an. Maafin aku ma"
"Yaudah lain kali jangan diulangi. Kalo main dirumah aja ajak Richo sama Iqbal kerumah. Oh iya nak Richo terimakasihh ya kamu udah gendong Angel dari lapangan sampai sini pasti berat ya? "
"He he he enggak kok tante, Richo kuat kok td jd nggak terlalu berat"
"Yasudah kalian mau makan siang dulu. Biar tante siapkan"
"Nggak usah tante aku sama Richo langsung pulang aja soalnya habis ini kita ada latian main bola tante"
Aku baru mengingat bahwa hari ini jadwalku berlatih. Akhirnya aku dan bian meninggalkan rumah Angel dan menuju kerumah untuk bersiap-siap sebenarnya badanku sangat pegal karena menggendong Angel tapi aku sangat senang karena sudah membantunya.
***
Angel POV
Aku merasa pusing saat membuka mataku. Dan aku sedikit bingung kenapa aku ada dikamar bukannya tadi aku ada dilapangan menunggu Adel bermain bola dengan teman2nya.
Saat ingin bangun dari tempat tidur kudapati Adel yang tengah menangis sambil memegang tanganku. Aku sangat panik kenapa Adel menangis lalu ku panggil dia untuk mendekat.
"Del? Kamu kenapa nangis? Kamu gpp kan? "
Adel terlihat kaget melihat ku lalu ia menghapus air matanya dan memelukku dengan erat sambil menangis.
"Hei kamu kenapa sih? Trs knp aku tiba2 dikamar"
"Maafin Adel ci ini gara2 Adel coba kalo Adel nggak main bola coba kalo Adel nggak nyuruh cici panas2an dibawah pohon pasti cici nggak akan pingsan kaya tadi"
"Aku pingsan? Trs siapa yang bawa kerumah"
"Richo ci dia gendong cici dari lapangan sampe rumah"
"Dia sendirian? "
Adel mengangguk tanda mengiyakan. Aku mengingat - ingat apa yang terjadi tadi. Namun aku hanya ingat sebelum aku tidak merasakan apa2 itu badrun sempat menyuruhku memakai topinya. Dan saat aku melirik kearah meja disamping tempat tidurku kudapati topi hitam bertuliskan Richo di bagian belakangnya. Aku tersenyum melihat topi itu dengan posisi masih memeluk Adel.
Semangat puasanya ya Hyung, sedih yah tinggal beberapa hari lagi :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Born Again
ФанфикJudulnya terinspirasi dari darkor, ceritanya kagak dong aliass enjoyyyyyyy