Abigail, gadis cantik itu melenggang masuk dengan seluruh kegugupannya. Selama ini dia belum pernah menipu hingga ke tahap ini. Ini terlalu mendebarkan dan menjadi sebuah tantangan untuknya.
Dia masuk dengan beberapa karyawan yang berlalu lalang. Tempat yang sangat besar ini memang membuatnya terpukau, tapi Abi mampu menyembunyikannya dengan tetap memasang wajah tenang dan mahal.
Abi berhenti di meja informasi. “Ada yang bisa saya bantu Nona?” sebuah sapaan sopan membuat Abi memasang senyum lembutnya.
“Aku ingin menemui Jayvin. Jayvin Anggara.”
“Maaf, apa sebelumnya sudah ada janji?”
Abi melebarkan senyumnya. “Hubungi dia dan katakan padanya jika Abigail datang.”
Sebelum gadis jangkung itu memegang gagang telepon, seseorang datang karena mendengar apa yang Abi ucapkan. “Maaf Nona atas pelayanan kami. saya sudah mendapatkan perintah untuk mengantar Nona ke ruangan Tuan Jay, saat Nona datang. Mari.”
Abi tersenyum kembali lalu mengikuti pria itu. Berbeda dengan lift karyawan lainnya, dia memasuki sebuah lift yang tampak sangat mewah dan berkelas. “Apa aku selama ini terlalu kampungan. Melihat yang seperti ini saja aku sudah sangat kagum.” Gumamnya dengan suara yang sangat pelan.
Abi mengingat pembicaraannya dengan Rio semalam, harga yang akan dia ucapkan, yang awalnya membuat Rio terkejut dan meragukan pemikirannya. Abi tersenyum kala Lift sudah berhenti di lantai yang pastinya letak ruangan Jay berada.
Abi dan pria di depannya keluar, berjalan melewati 3 orang yang terlihat sebagai sekretaris.
“Selamat siang Nona, Tuan sudah menunggu,” Sapa salah satu di antara mereka.
Abi membalas dengan anggukan sopan namun tidak terlihat kampungan. Meski sebenarnya, semua kemewahan dan tempat yang mengagumkan ini membuatnya semakin gugup.
Mereka berhenti sesaat di sebuah pintu tinggi dan besar, dengan ukiran naga di sana.
Pria itu membuka pintu dan Jay tersenyum menyambutnya. Abi tersenyum, dia berhenti kala Jay berdiri dan mendekatinya. “Kembalilah, aku ingin berdua dengannya.”
“Baik Tuan.”
Jay menatap Abi dengan kepercayaan diri yang sangat berbeda dengan malam itu. “Aku tahu kamu datang. Duduklah.”
Jay berjalan menuju Sofa dan menunggu Abi duduk bersamanya.
“Jadi, kau sungguh menerima tawaranku?”
Abi tersenyum dan mengangguk, dia meletakkan tasnya dan kembali menatap Jay. “Asal kamu bisa membayarku dengan nominal yang aku sebutkan.”
Jay sangat yakin, dia menganggukkan kepala tanpa ragu. “Berapa yang kamu inginkan?”
Abi mengeraskan rahangnya, dia kini berpikir dia akan memakai ide Rio atau pemikirannya sendiri?
“Pekerjaan yang akan aku lakukan mengancam masa depan dan juga nyawaku. Kita menikah dalam catatan negara, dan bercerai. Setelahnya aku adalah janda, dan kemungkinan nyawaku terancam sangat besar. Ibu tirimu pasti akan sangat membenciku dan dia pasti akan berusaha menyakitiku. Jadi ...” Abi menatap Jay dengan ragu. “Aku minta 100 Milyar.”
Jay seketika mengulurkan tangannya. “Aku akan membayar sesuai dengan yang kamu minta. Aku juga akan menambahkan bonusnya. Tidak lupa dengan apa yan aku janjikan semalam sebagai syarat utama. Ayo kita buat kontrak? Mohon bantuannya Abi.”
Abi kembali mengeraskan rahangnya, dia sedikit berusaha mengatur napas. Dia sangat gugup saat mengucapkan permintaannya, tapi Jay sangat santai saat mendengarnya. Dia juga berjanji akan menambahkan jumlahnya nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/225243815-288-k498339.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE QUEEN (21+)
RomantikJudul : The Queen Genre : Thriller, Adult Romance, drama ❌ Dont copy my story ❌ ** Dia cantik, tapi mematikan dan penuh dengan mistery. Dia mampu memasang 1000 wajah dalan 24 jam. Dia memiliki satu tujuan hidup yang mungkin akan semakin menyakitiny...