Bagian 1

230 34 63
                                    

"ALDEENNNN!!!! "

Teriak Naya ketika orang yang ia cari akhirnya menampakkan wujudnya di tempat foto copy sekolah.

Naya berlari menuju tempat dimana dia melihat sosok yang sedari tadi ia cari.

"Akhirnyaa ketemu juga".

"Inii Al, aku buatin nasi goreng cabe hijau kesukaan kamu" ucap Naya sambil menyerahkan kotak yang berisi nasgor yang sudah dia siapkan dari subuh tadi dengan antusias.

"Udah, ngak usah nolak, ini nggak Naya pakein racun kok, palingan cuma Naya kasih jampi-jampi biar Al suka Naya, hehehehe candaa Al" cengenges Naya yang membuat kening Al berkerut.

"Nggak usah, makasih," balas Al dan berlalu pergi meninggalkan Naya.

"AL INI BENERAN NGAK NAYA KASIH YANG ANEH-ANEH KOK" teriak Naya yang mengundang banyak tatapan mata kasian dari orang-orang sekitarnya.

"Yang sabar ya Nay, mungkin Alden nya udah kenyang" ujar kang foto copy yang memang sudah mengenal Naya.

"Iyaa kang makasih, Naya pamit dulu" pamit Naya dengan wajah yang sedikit kecewa.

"Ngak papa Nay, ini baru yang ke-9 kali kok Al nolak makanannya, besok pasti di terima, fightinggg!" ujar Naya dalam hati untuk menyemangati dirinya.


•̀ᴗ•́


"Lagii Nay?" tanya Melly sahabat Naya, ketika ia melihat Naya memasuki kelas dengan wajah yang murung.

"Yaa gitu Mel" balas Naya dengan tidak semangat sambil menelungkupkan wajahnya ke atas meja.

"Tuh kan Nay, gue tu udah bilang beribu-ribu kali sama lo , Alden itu susah dapetinnya, buktinya dia nolak makanan lo lagi kan? Ini udah yang ke-9 kalinya Nay dia nolak makanan lo, lo nunggu dia nolak 100 kali dulu baru lo nyadar?" Naya masih diam, dia masih bergelut dengan pikirannya.

"Nayyy, gue ngomong gini karna gue nggak mau liat lo terus-terusan kayak gini, gue juga sedih liat lo slalu di tolak sama Alden sialan itu. Buka mata lo Nay, lihat banyak yang mau dan tulus sama lo" lanjut Melly yang membuat Naya mengangkat kepalanya dari meja.

"Mell, kamu tau aku kan? aku kalau udah suka sama orang susah buat lupain Mel, aku juga nggak tau kenapa hati aku milihnya Alden" balas Naya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Nayyy, jangan nangiss" ucap Melly sambil memeluk sahabatnya itu.

•̀ᴗ•́

KRINGG....

Bel istirahat akhirnya berbunyi, semua manusia Garuda high School bergegas menuju ke perpustakaan ataupun ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar termasuk Naya, sekarang dia lagi sibuk menyeret Melly ke kantin yang memang tidak terlalu suka dengan keramaian.

Disini lah Naya sekarang, di depan tukang jual mie ayam yang sudah menjadi menu favoritnya selama bersekolah disini.

"BANG MIE AYAM NYA DUA YA!" teriak Naya agar bisa di dengar oleh kang mie ayam.

"Siap neng, ngantri ya" balas bang Asep yang sudah mengenal Naya. Naya hanya mengangkat tangannya berbentuk oke untuk membalas perkataan bang Asep.

Sembari menunggu antrian, Naya mengikat asal rambutnya karena gerah, dan kembali menggenggam tangan Melly supaya tidak melarikan diri.

"Eh Mel, ini kenapa tangan kamu jadi besar sama halus gini??" tanya Naya sambil mengelus-elus tangannya Melly.

"Mel kamu kok diam ajaa sih eh", Naya terkejut, tangan yang di genggamnya saat ini bukan tangannya Melly, melainkan tangannya Al, iya Marva Athalia Alden cowok misterius yang bisa membuat seorang Nayara Adistya Afrin klepek-klepek.

Frozen TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang