Bagian 2

110 22 41
                                    

KRIINGGG...

Akhirnya bel yang selalu di idam-idamkan bagi anak sekolah berbunyi juga. Naya bergegas mengkemasi bukunya, dia hari ini akan pulang cepat, karna mengingat drakor yang ia tonton semalam belum selesai.

"Nay maafin gue ya?" pinta Melly lagi, sambil menahan Naya yang mau berdiri dan bergegas untuk pulang.

Naya menghela nafasnya, "aduhh, Melmel ku yang imut walau masih imutan aku, ini udah yang kesekian kalinya kamu minta maaf, lagian tadi kan kamu kebelet, dan aku juga ngak ngedengerin kamu waktu kamu ngomong mau ke kamar mandi, sans aee mah sama Naya" balas Naya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Tapi Nay, gara-gara gue pergi lo malah salah pegang tangan orang dan itu tangannya Al, trus Al malah ngatain lo, dan itu buat lo nangis kan tadi?" ujar Melly yang masih merasa bersalah karna tadi meninggalkan Naya.

"Bawel ah, aku cubit nih ususnya. Lagian tadi aku ngak nangisin itu kok, aku nangis gara-gara tadi cabe mie ayam nya aku masukin kebanyakan gara-gara kesel ke Alden, hehehehe" cengenges Naya sambil menampakkan giginya.

"Udah lah Mel, di dalam suatu persahabatan itu ngak ada kata maaf sama terimakasih. Lagian kan lumayan bisa pegang tangannya Al" lanjut Naya sambil memandang tangannya yang tadi memegang tangan Al.

"Tapi Nayyy ...."

"Sssttt, ngomong lagi aku sleding nih" potong Naya ketika Melly mau berbicara lagi.

"Udah udah, aku mau pulang nih, babang ji changwook sama babang Lee Min Ho menanti kuu, babay" lanjut Naya sambil berlalu pergi meninggalkan Melly dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.

"Untung temen gue" tutur Melly dan berlalu pergi meninggalkan kelas.

•̀ᴗ•́

"I like your eyes, you look away when you pretend not to care" senandung Naya sambil berjalan santay menuju parkiran.

"ANDREANN!" teriak Naya ketika ia melihat Andre yang berada di parkiran sekolah seorang diri. "Eh Nayaa" sapa Andre saat Naya sudah tepat berada di depannya.

"Alden mana?" tanya Naya langsung ketika ia tidak melihat Alden bersama Andre. Pasalnya setiap ada Alden pasti ada Andre, yap Andrean aviv temannya Alden sejak zaman dimana mereka masih pup di celana.

"Buset dah, baru datang langsung cariin Alden, sekali-sekali cariin gue kek" sewot Andre yang membuat Naya mengerlingkan matanya.

"Yeee serah Naya lah, kan yang ngomong mulut Naya bukan situ, wleee" balas Naya sambil mengejek Andre.

"Ntutuhh si Al" ujar Andre sambil menunjuk kearah belakangnya Naya.
"Andre mah suka boong" balas Naya dan beralih melihat kebelakangnya.

"Yuk ndre" ajak Alden yang langsung menuju ke arah motornya. "Eh ada Al, mau pulang ya Al? Bareng kuyy" tutur Naya dengan penuh harap. "Ngak" balas Al dengan ketus sambil menaiki motornya.

"Jahat lo Al, sini Nay sama babang Andre aja, dijamin selamat sampai tujuan" ujar Andre sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Naya.

"Naik" ucap Al yang membuat Andre dan Naya mengerutkan keningnya. "Lo naik" lanjut Al lagi sambil melihat ke arah Naya karna tak kunjung merespon ucapan Al.

"Aku? naik?" balas Naya yang masih terlihat bingung, "hmm" lanjut Al yang langsung membuat Naya berteriak.

"WHAT!? SERIUSAN INI AL NGAJAK NAYA PULANG BARENG? DEMI APA YA ALLAH, AKHIRNYAA" balas Naya dengan suara cempreng khas miliknya.

"Nayyy suara lo woyy, pecah nih gendang telinga gue" ujar Andre sambil memegang kedua telinganya.

"Yee maap Ndre maap, kuy lah Al kita pergii" ajak Naya sambil menaiki motor Al dan berlalu pergi meninggalkan andre seorang diri.

Frozen TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang