"segala sesuatu yang dilakukan dengan sabar dan tenang, maka hasilnya akan sesuai dengan apa yang kamu harapkan"
Glessya Alovie seorang perempuan yang selalu berjuang dalam diam untuk tidak menggeser nama laki-laki itu dari hatinya. Namun setiap manusia pasti memiliki titik lelah dalam perjuangannya. Glessya Alovie , hanyalah seorang perempuan biasa yang dulunya selalu di ejek oleh teman-teman nya bahkan oleh orang yang dia kagumi sekalipun, karena wajahnya yang jelek, hitam dan dekil ditambah dengan gigi tonggos yang membuatnya selalu menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya. Tapi tidak dengan Glessya Alovie yang sekarang, kini dia tumbuh menjadi perempuan yang cantik,humble, famous dan pandai berorganisasi di kampusnya. Dia juga tumbuh menjadi perempuan yang kuat dan tegar dalam menghadapi semua masalah di hidupnya, kecuali masalah asmaranya yang tak kunjung usai karena satu orang laki-laki yang namanya masih menetap di hatinya selama 8 tahun ini.
Entah apa yang membuatnya tidak bisa melupakan laki-laki itu sampai saat ini. Glessya tidak pernah menginginkan hal itu terus menerus terjadi pada dirinya, karena itu akan sangat mengganggu aktivitasnya. Tetapi semakin dia berusaha untuk melupakan laki-laki itu maka semakin sia-sia usaha yang dilakukannya karena akan semakin dalam rasa sayang yang muncul untuk laki-laki itu. Sampai saat ini pun dia tidak mampu menggeser posisi laki-laki itu dari hatinya. Entah cara apa lagi yang harus dilakukan Glessya untuk bisa melupakan laki-laki itu. Dia sadar bahwa perjuangannya hanya akan sia-sia dan hanya akan menimbulkan bekas luka di hati Glessya.
Namun, Dibalik perjuangan asmaranya, Glessya ternyata memiliki seorang sahabat yang entah sejak kapan selalu dia repotkan dengan masalah asmaranya. Perempuan yang selalu menjadi pendengar yang baik atas semua masalah Glessya. Perempuan yang selalu menjadi penyemangat disaat dirinya sedang rapuh. Perempuan itu bernama Inggira Handini.
Glessya dan Inggira bersahabat sejak kelas satu SMA sampai sekarang mereka satu fakultas di salah satu kampus favorite jurusan Ilmu Komunikasi di Bandung. Pahit manis dalam persahabatan mereka sudah mereka lalui bersama dari masalah kuliah, organisasi,sampai urusan asmara pun sudah mereka lewati bersama. Bisa dibilang Inggi lah yang paling ahli dalam urusan asmara, itu juga karena mantan Inggi cukup banyak. So, dia sudah cukup paham dengan berbagai macam jenis sifat laki-laki yang pernah singgah di hatinya.
"Nggi, harus dengan cara apa lagi biar gue bisa ngelupain dia? Atau lebih baik gue stop sampe disini? Gue cape nggi sama semua ini! Gue pengen hidup tenang!." Memang Glessya sangat lemah jika sudah berbicara masalah hati, karena dia tipikal orang yang tidak gampang untuk jatuh cinta dengan laki-laki lain alias susah move on.
"Berapa kali sih gue harus bilang kalo lo itu harus bisa berdamai sama hati lo dulu, setelah itu dengan perlahan lo pasti akan bisa ngelupain dia." Itulah nasihat yang selalu di lontarkan Inggi kepada Glessya
"Masih banyak kali sya, laki-laki diluar sana yang jauh lebih baik dari dia"lanjut Inggi
"Lo kan tahu sendiri nggi, kalo gue gak pernah bisa nerima cowo lain buat singgah" balas Glessya
"Ya Itu semua Karena lo belum bisa berdamai sama hati lo sya" Inggi menegaskan kembali kata-katanya
Glesyya pun terdiam sejenak sambil memikirkan kata-kata Inggi tadi.
Tetapi dibalik lemahnya dalam urusan hatinya, bisa dibilang Glessya cukup pandai dalam menyelesaikan masalah-masalah hidupnya dan dia juga sangat pandai dalam urusan organisasi. Sampai-sampai dia berani untuk mencoba semua organisasi kampus yang terbilang cukup sulit untuk bisa menjadi pegurus dari organisasi tersebut.
Tiba-tiba saja Glessya tersadar dari lamunannya dan dengan spontan langsung menggebrak meja makan mereka "Inggii"
Inggi yang sedang asik memakan siomaynya tiba-tiba kaget dan tersedak. "Uhukkk, kampret lo sya!!." Decak inggi sambil meneguk minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLESSA
Non-FictionJaga baik-baik cupid ini. Setidaknya cupid ini ada untuk mewakili perasaanku. Perasaan tulus seorang perempuan yang tidak akan pernah kau ketahui alurnya. Dan Perasaan ini hanya akan menjadi kisah tak sampai. Karena kesabaran ku sudah sampai pada ba...