"Tidak ada yang salah dengan pertemuan ini, karena semuanya sudah diatur oleh waktu"
"ada yang bisa gue bantu." dengan gaya coolnya laki-laki itu menawarkan bantuan ke mereka.
Glessya dan Inggi mendadak kaget dan terdiam sejenak karena kehadiran laki-laki itu. Wajah laki-laki itu tidak asing lagi untuk mereka bahkan Glessya sudah sangat mengenali laki-laki yang berdiri di hadapannya saat ini. Dia adalah laki-laki yang sudah berhasil membuat Glessya bertahan selama tahun 8 tahun sampai saat ini. Dia adalah laki-laki yang sudah pernah hadir dan memberi warna dalam hidup Glessya , walaupun semua itu hanya bisa dia rasakan tanpa memilikinya. Laki-laki itu juga yang sudah membuat Glessya tidak bisa menerima kehadiran laki-laki lain untuk masuk ke hatinya.
"Aksa? Gue gak mimpi kan?" ucap Glessya dalam hatinya
Ya,dia adalah Aksa Kalfi Prasetya seorang mahasiswa jurusan Farmasi yang ternyata satu kampus dengan Glessya dan Inggi. Aksa adalah salah satu mahasiswa jurusan Farmasi yang terbilang sangat famous di fakultasnya yaitu FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), karena kepintaran dan juga ketampanannya yang membuat dia menjadi incaran teman angakatannya bahkan kakak tingkatnya. Aksa juga saat ini menjabat sebagai kapten futsal di jurusannya. Wajar saja jika dia menjadi incaran para wanita.
"Haiii... ada yang bisa gue bantu?" Aksa kembali menanyakan pertanyaan yang sama sambil melambaikan tangannya ke wajah Glessya dan Inggi. Mereka berdua pun sadar dan langsung salah tingkah karena kaget dengan kehadiran Aksa.
" eh anu, jadi gue, ini sama Glessya, itu barang...." Glessya yang mengetahui Inggi ikut kaget dan gugup ketika berbicara dengan Aksa, dengan cepat dia memotong omongan Inggi dan menjawab pertanyaan Aksa dengan singkat tanpa basa-basi. " kita cari flashdisk."
Inggi yang tadinya gugup tiba-tiba langsung ikut mengiyakan perkataan Glessya " nah iya bener kita lagi cari flashdisk, soalnya tadi Glessya tarok flashdisk itu di sembarang tempat, dan dia lupa bawa flashdisknya padahal di dalem nya ada semua data penting dan juga ada fot..." belum selesai Inggi berbicara tiba-tiba saja Glessya langsung membekap mulut inggi dan melotot ke arah Inggi "jangan sampe lo bilang ke Aksa kalo gue masih nyimpen foto-foto dia di flashdisk gue, bisa-bisa nanti harga diri gue turun gara-gara kecerobohan lo." Glessya tidak mau laki-laki itu tahu bahwa dia masih menyimpan foto dan vidio lucu Aksa di dalam flashdisknya.
Inggi langsung menepis tangan Glessya karenanya dia kehilangan oksigen. " hihh, iya iya gue gak akan bilang." Balas Inggi dengan nafas yang tidak stabil karena ulah Glessya
Tiba-tiba Aksa berfikir sejenak tentang flashdisk yang dia temukan tadi dibawah meja. "benda ini yang kalian cari?" Aksa menyodorkan sebuah flashdisk berwarna putih kearah Glessya dan Inggi
"Nah iya bener ini flashdisk gue" Glessya sedikit kaget dan langsung mengambil flashdisk itu dari tangan Aksa. Aksa pun sedikit kaget karena Glessya yang tiba-tiba mengambil flashdisk miliknya dengan sedikit kasar dari tangan Aksa.
"Akhirnya flashdisk gue balik lagi dan gajadi ilangggg nggii." Lanjut Glessya dengan tingkah lucunya
Aksa yang melihat tingkah lucu Glessya sedikit ikut tersenyum."Tadi pas gue mau duduk gak sengaja gue liat barang ini dibawah meja, gue pikir isinya data-data penting makanya gue ambil dan gue simpen sampe ada yang nyari. Dan kebetulan banget ternyata benda itu punya lo." Aksa menceritakan bagaimana flashdisk itu bisa ada padanya.
"Thanks" Glessya hanya melirik sedikit ke arah Aksa dan membalasnya dengan malas
Glessya melamun sejenak dan bertanya pada dirinya tentang perasaanya dengan laki-laki yang ada dihadapannya saat ini." Apakah perasaan ini ngga akan bisa gue hapus? Apa semua perjuangan gue buat ngelupain dia akan menjadi sia-sia? Kenap sih gue harus ketemu dia lagi? Gue gak siap kalo sampe rasa ini bakalan muncul lagi!!!" Decak Glessya kesal dalam hatinya.
Sedangkan Inggi yang mendengarkan semua perkataan Aksa sempat berfikir bahwa sebenarnya Aksa masih peduli dengan Glessya, karena dia sangat yakin kalau Aksa sudah melihat semua isi dari flasdisk itu untuk mencari tahu siapa pemiliknya.
"thankyou ya sa, kalo bukan lo yang nemuin pasti kita gak akan dapetin barang penting itu." Inggi sangat berterimakasih kepada Aksa karena sudah menemukan flashdisknya.
"Dan kalo sampe flashdisk ini ilang bisa mati kita kena semprot pak Guntur" lanjut Inggi dengan sedikit menaikkan nada bicaranya ke arah Glessya"Apa lo liat-liat gue?" Glessya menatap kearah Inggi
"Yeee, Gr lo. Siap juga yang ngeliatin elo, orang gue dari tadi ngomong sama Aksa." Balas Inggi
"Oh ya Sa Btw kok lo bisa tau kalo kita lagi cari flashdisk? Inggi sangat penasaran kenapa Aksa bisa tau barang yang lagi mereka cari. "Jangan-jangan lo udah buka isi flashdisk ini buat cari tau siapa pemiliknya." Inggi sedikit memicingkan matanya menatap AksaGlessya yang mendengarkan pertanyaan Inggi tiba-tiba saja langsung melihat tajam ke arah Inggi,karena dia takut kalau ternyata benar bahwa Aksa sudah melihat foto dan vidionya yang sengaja masih Glessya simpan di flashdisk itu.
"Eh eng g g gak kok, tadi gw ga sengaja aja liat kalian lagi kebingungan nyari sesuatu dan gue pikir barang itu punya kalian makanya gw langsung nyamperin kalian buat ngasih barang itu." Aksa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena pertanyaan yang di lontarkan Inggi hampir saja membuatnya ketahuan bahwa sebenarnya dia sudah melihat semua isi flashdisk itu.
Inggi yang mendegar semua pernyataan Aksa hanya memperlihatkan ekspresi wajah yang membuat Aksa seperti sedang di introgasi. "Awas aja lo sampe bohong" Inggi menunjuk kearah Aksa
Glessya yang sudah tidak betah berlama lama diruangan itu langsung mengajak Inggi untuk meninggalkan tempat itu karena semakin lama dia melihat wajah laki-laki itu , maka saat itu juga Glessya akan semakin mengingat semua perjuangan yang udah dia lakuin selama 8 tahun ini , dan itu semua hanya akan membuat Glessya merasakan sakit hati yang sama seperti dulu. Sakit hati karena orang yang dia sayangi tidak pernah tau bagaimana rasanya berjuang sendiri atas perasaannya selama ini. Sakit hati karena ternyata orang yang dia sayangi pernah melukai hatinya dengan perkataannya yang sangat pahit.
"Ayo nggi, cabut!! Males gue lama-lama disini". Dengan cepat Glessya langsung menarik tangan Inggi untuk segera pergi dari tempat itu. Inggi yang sangat paham dengan perasaan Glessya saat ini langsung ikut pergi menyusul Glessya dan meninggalkan Aksa seorang diri.
"Sa, gue duluan ya, see you next time" Inggi sedikit teriak dan tersenyum sambil melambaikan tangganya, begitu juga sebaliknya dengan Aksa.
..........
Tbc
Halohaaa...gimana nih part 2 nya, seru nggaa?
Jangan lupa vote n komen yaaaa😉
Kalian juga boleh kok kasih kritik dan saran buat cerita ini dan dengan senang hati gue bakal terima kritik dan saran kalian 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
GLESSA
Non-FictionJaga baik-baik cupid ini. Setidaknya cupid ini ada untuk mewakili perasaanku. Perasaan tulus seorang perempuan yang tidak akan pernah kau ketahui alurnya. Dan Perasaan ini hanya akan menjadi kisah tak sampai. Karena kesabaran ku sudah sampai pada ba...