Date | Not Sweet

645 80 13
                                    

Hari Minggu yang yang harusnya menjadi hari santainya untuk berkumpul dengan teman-temannya, pupus seketika.

Pasalnya, saat sarapan pagi tadi, Ibunya menyuruh dirinya untuk keluar bersama Eunha atau bahasa kekiniannya 'Nge–date.'

Tentu saja hal itu langsung ia tolak mentah-mentah, mengingat dirinya sangat minim pengalaman tentang hal-hal yang berbau keromantisan.

Melihat Anaknya yang menolak usulan dirinya, Jihyun pun langsung memasang wajah sedih. Belum lagi sang ayah yang terlihat mengkompori. Ia tak mengerti, mengapa kedua orang tuanya menjadi sangat kompak seperti ini.

Eunwoo menghembuskan napas lelah, "Iya deh iya..." Ucapnya pasrah pada akhirnya, menerima dengan lapangan dada usulan aneh kedua orang tuanya. Karena tak ingin menjadi anak yang durhaka.

"Nah begitu dong anak Mama..." Ujar Jihyun dengan sumringah. Lalu kegiatan sarapan keluarga ini berlanjut dengan kedua orang tuanya yang menceritakan persahabatan mereka dengan orang tua Eunha hingga mereka membuat janji yang dimana jika anak mereka sudah berumur 18 tahun, mereka akan menjodohkan mereka.

Tak sedikit pun dibenaknya muncul perasaan suka pada gadis mungil yang saat ini berstatus sebagai calon tunangannya itu. Dulu dirinya memang sangat dekat dengan Eunha, tetapi semenjak kepindahannya ke luar negeri, hubungan mereka renggang. Bahkan sampai sekarang. Padahal, mereka satu sekolah saat SMA.

Ia dan Eunha memutuskan untuk tidak saling mengenal satu sama lain. Dirinya yang sibuk dengan pendidikannya dan Eunha yang sibuk bersenang-senang menghabiskan waktu di masa SMAnya. Sungguh dua kepribadian yang sangat bertolak belakang.

Eunwoo mengusap sudut bibirnya dengan tisu dan kemudian meletakkannya di atas piring lalu memundurkan kursinya pelan, "Aku selesai."

Ibu dan Ayahnya menoleh, "Jangan lupa pake baju yang keren ya sayang." Goda Ibunya yang langsung membuat Eunwoo merinding seketika, ia mengabaikan ucapan Ibunya itu. Ayahnya hanya tertawa-tawa mendengarnya.

Eunwoo kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar sembari memberikan pesan kepada Eunha untuk bersiap-siap karena dirinya akan mengajaknya jalan. Ia tidak menunggu jawaban gadis itu dan mulai bersiap-siap hingga 20 menit kemudian dirinya sudah berpenampilan keren.

Celana jeans hitam yang menempel di kaki jenjangnya dan dipadu dengan baju putih simple berlengan panjang, ia lipat ujung  lengan bajunya sedikit hingga menampakkan jam tangan hitam yang terpakai di pergelangan kiri tangannya. Sepatu kets juga sudah terpasang di kedua kakinya.

Laki-laki putih berwajah tampan itu mengambil hpnya diatas nakas dan mendapati balasan singkat gadis itu. Singkat sekali, sampai dirinya yang tadinya biasa saja langsung mumet seketika.

"Y"

Eunwoo mendengus, sepertinya gadis itu masih bete dengan kejadian kemarin. Tak ingin mengambil pusing hal tersebut, ia pun turun kebawah dan menemui Ibunya yang masih berkutat di dapur sendirian.

"Ayah udah pergi kerja Ma?" Eunwoo melangkah mendekati Ibunya yang sedang berkutat di dapur.

"Iya," Ibunya berbalik lalu memperhatikan penampilan anaknya yang keren, "Aduh... Gantengnya anak Mama..." 

Eunwoo memutar kedua bola matanya malas, lalu mengambil bungkusan wadah yang diserahkan Ibunya.

"Kasih itu ke Mama Una ya.." Ia mengangguk patuh, "Jangan lupa juga, kasih tau kalau Mama titip salam." Ucap Ibunya ketika mereka sudah mencapai bibir pintu.

Sebenarnya Ibunya ingin ikut anaknya ke rumah sahabatnya itu, tapi mengingat masih banyak pekerjaan rumah yang harus dia selesain karena baru pindahan, terpaksa niatnya itu di undur dulu.

DI JODOHIN | EUNHA X EUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang