Lima

9 0 0
                                    

"Tuhan.. apa Dewa baik-baik aja" batinku.

Seila dan Ruri sudah pamit pulang sedari tadi karena banyak hal yang harus mereka kerjakan katanya. Aku hanya terdiam menatap jam yang berada dimeja kecil sebelah tempat tidurku. Biasanya ketika sore di akhir pekan aku bersama Dewa, entah itu sekedar menikmati senja di taman komplek atau duduk santai didepan teras.

Hari sudah berganti, jam sudah mengisyaratkan untuk aku segera bersiap kesekolah. Ketika hendak menutup pagar tak sengaja mataku melihat ke arah rumah Dewa, ya masih sama seperti kemarin. Sepi.

"heh udah gak usah diliatin mulu, Dewa gakpapa dan pasti Dewa pulang. Yuk tar keburu telat" tegur kakakku,

Ya kali ini aku diantar kakakku katanya sih dia kuliah siang, sesampainya disekolah aku langsung pamit dan buru-buru masuk tapi belum juga selangkah ia sudah memanggilku kembali.

"apa sih ka"

"itu" sambil menunjuk kepalaku, aku pun meraba apa yang ada dikepalaku.

"ehehehe jimayu" kataku sambil memberikan helm

"Jangan terlalu banyak pikiran, inget loh bentar lagi kamu lulus. Percaya fhir sama kakak, Dewa gakpapa" ujarnya sembari tersenyum dan mengacak-ngacak rambutku.

Ah Kak! Senyum lo bikin leleh fucek  Kalau lo bukan kakak gue udah gue pacarin dari dulu.

Aku mengangguk tanda mengerti lalu pamit karena sebentar lagi bel berbunyi dan upacara akan segera dimulai.

Di pagi yang lumayan cerah ini, keringat sudah mengalir di dalam tubuh namun Pak Bejo belum kunjung menyelesaikan amanatnya. Beberapa siswa sudah mengeluh dan memberi kode namun tetap Pak Bejo tidak menggubrisnya.

20 menit kemudian upacara selesai, siswa berhamburan membeli minum dikantin. Aku, Seila, dan Ruri memilih untuk langsung ke kelas karena entahlah hawanya terasa sangat gerah. Seperti biasa, pelajaran pertama dimulai dilanjut beberapa pelajaran lalu tibalah waktu yang di nanti. Yap waktu istirahat.

"Ni orang-orang kaya narapidana dibebasin dah" seru Seila 

"ah inimah gak kebagian tempat duduk" keluh Ruri,

"itu ada sih yang muat buat bertiga tapi..." gantung Seila

"yaudah kita duduk disana" seru Ruri,

"tapi rii... sebelahan sama Dikta dkk gakpapa?" tanya Seila meyakinkan,

Ruri tampak berpikir-pikir, fyi Dikta dkk adalah salah satu geng terkenal disekolahku, isinya manusia random yang diketuai oleh Fitto. Dan Dikta adalah mantan Ruri, entahlah alasan pasti mereka berpisah.

"hmm gakpapa deh, yuk!" ajaknya,

Aku dan Seila hanya saling bertatap, pasalnya Ruri yang sedari kemarin bersikeras untuk tidak bertatap muka dengan Dikta katanya sih 'nanti gagal moveon'.

Akhirnya kami menempati meja itu, lalu Seila memesan makanan aku dan Ruri menunggu takutnya diduduki orang lain.

"ehm ada mantannya abang Dikta nih" seru salah satu dari mereka,

Aku melirik Ruri yang ternyata sedang fokus memainkan ponselnya, tak lama Seila datang membawa makanan yang kami pesan.

"Eh iya Fhir, udah ada kabar dari Dewa?" ujar Seila membuka obrolan,

"belum ada, tadi pagi rumahnya juga masih sepi kayak kemarin"

"waktu lo pergi sama dia kalian berantem gak? atau ada apa gak gitu?" tanya Ruri,

"hmm waktu di kedai sih dia nerima telfon terus udahnya langsung ajak gue balik, keliatannya sih ada sesuatu soalnya panik banget dia"

"sesuatu? lo gak nanyain?" -Seila

"gue udah coba tanya, tapi dia gak jawab. Beres anter gue pulang juga langsung pamit gak tau kemana, nah dari situ dia gak ada kabar" jelasku,

"tumben banget ya si Dewa" aku pun hanya mengedikkan bahu.

Kemudian kami larut dalam aktivitas masing-masing, masih ada waktu 15 menit untuk menikmati jam istirahat. Aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan tapi baru saja beranjak dari kursi ada tiga perempuan menghampiri kami.

"Heh jablay!" seru salah satu dari mereka.


























Holaaa!
Wah Dewa kemana ya kira-kira? Semoga Dewa gakpapa ya temen temen. Eh terus yang tadi baru dateng siapa? Kok tiba-tiba ngatain ya gak ada akhlaknya 🙈

Pertanyaan-pertanyaan diatas bakal kejawab di part-part selanjutnya, jadi terus pantengin yaaa!

Ohiya aku juga mau ngucapin Minal Aidzin Walfaidzin Mohon maaf lahir batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441H. Semoga kita bisa bertemu ramadhan selanjutnya yaaa, jangan lupa juga maaf-maafan sama mantan! hahahaha

-Salam dariku, oceoceta💛

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

U S A ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang