"bagaimana?"
"Semua beres kau tinggal menemuinya nanti di markas"
"Baiklah malam aku akan kesana, tetap awasi dia"
"Siap bos"
Tok tok
"Masuk"
"Sepertinya ada hal yang harus kita bicarakan"
"Tentang? Jika tidak penting lebih baik kau keluar aku ingin pergi 5 menit lagi"
"Hanya sebentar"
"Baiklah katakan"
"Apa malam ini kau ada waktu luang?"
'ya aku sibuk ingin membunuh seseorang' ucap eunha dalam fikirannya tapi itu tidak mungkin kan
"Untuk apa aku memberi tahumu jeon jungkook, kurasa itu tidak penting" ucap eunha malas
"Bukan seperti itu aku hanya ingin mengajak mu makan malam"
Eunha menatap jengah lelaki yang ada di hadapannya, mengapa ia terus mengganggu sejak kemarin
"Tidak bisa"
"Oh ayolah somi bilang kau tidak ada urusan malam ini"
"Yaish anak itu sembarangan saja menyebarkan informasi ku"
"Aku yang memaksanya, karena hal itu Lamborghini ku yang baru hilang ditangan nya" kata jungkook memelas, demi mendapatkan secuil informasi dia harus rela mobil barunya diambil adiknya itu
"Aku tidak bertanya dan tidak peduli, sebaiknya aku pergi kau masih mau tetap di sana?"
Jungkook hanya diam seperti anak kecil yang kebingungan, pikirannya mencari cara agar eunha mau menerima ajakannya
"Baiklah aku pergi" kemudian eunha melangkahkan kakinya keluar ruangan dan jangan lupakan jungkook yang mengikutinya dari belakang
Sampai Diparkiran jungkook masih tetap mengikuti eunha dan itu membuat eunha kesal
"Yak!" Teriak eunha dan berbalik menghadap jungkook buang membuntuti nya di belakang
Jungkook yang sejak tadi diam akhirnya terkejut dan mengeluarkan ekspresi wajah yang aneh
"Aish kau mengejutkan ku,jangan berteriak"
"Jangan ikuti aku" kata eunha jengah
"Aku tidak akan mengikuti mu jika kau mau menerima tawaran ku" ucap jungkook dengan senyum
"Baikalah kita makan malam di pemakaman saja"
"Apa?! Kau gila?"tanya jungkook bingung
"Aku sibuk jungkook"
"Hanya sekali ku mohon"
"Baiklah terserah" ucap eunha lalu masuk kedalam mobilnya kemudian meninggalkan jungkook yang tersenyum kemenangan diparkiran
.
.
.
.
"Kim mingyu apa kabar?"
Mingyu yang mendengar suara itu langsung mendongak keatas dan terkejut mendapati eunha yang berdiri
"E-eunha kau dalang dari semua ini?"
" Menurut mu?!" Ucap eunha sinis, ia sedang meredam emosinya
"Tapi apa salah ku eunha, apa kau belum puas menyakiti hati ku?" Tanya mingyu heran
"Cih aku tidak akan melakukan ini jika tidak kau yang memancing ku duluan mingyu-ssi. Kau tahu sifat ku kan, karna kau dasar kaparat" kesal eunha
"Apa salah ku Una ya!" Teriak mingyu kesal
"Ya! Berani kau panggil nama ku seperti itu, aku tak Sudi" kesal eunha
"Kenapa kalian diam, cepat siksa dia jangan sampai dia mati, aku yang akan membunuhnya" perintah eunha pada orang disekeliling mingyu
kemudian eunha duduk di singgasana nya dengan kacamata hitamnya menikmati suara teriakan mingyu yang kesakitan di temani popcorn ditangannya
Eunha tersenyum sinis saat orang suruhannya melelehkan kaki mingyu dengan lava panas
"Cepat suntik dia" ucap eunha
Kemudian salah satu orang berbadan kekar itu menyuntikkan cairan pada mingyu membuat mingyu yang sedang kesakitan itu tidak merasa kesakitan lagi lalu eunha maju mengambil cutter yang ada di atas meja lalu memotong kuping mingyu dan menyayat lengan mingyu membuat sang korban berteriak dalam diamnya karena tidak merasa rasa sakit
"Siram dia dengan alkohol dan lemon" perintah eunha
Setelah mengguyur mingyu dengan cairan lemon dan alkohol eunha kembali ke posisi awalnya dengan memegang pistol, sambil menunggu waktu habis dari obat tadi
Saat semua hening tiba tiba mingyu berteriak dengan histerin menahan rasa sakit karena luka yang tersiram alkohol tadi, eunha hanya menyaksikan dengan senyum kemenangan
"Bahkan kurasa luka itu tidak cukup bagi mu, karena telah membunuh adik ku mingyu, kau salah pilih lawan" ucap eunha sambil tersenyum lalu ia menarik pelatuknya dan
Dor..
Peluru itu tepat sasaran mengenai kepala mingyu lalu mingyu kehilangan kesadaran nya dan tewas
"Lempar dia ketempat Alex, kurasa anak ku akan senang mendapat makanan dengan sedikit perasan lemon" ucap eunha lalu pergi menuju lokasi yang dikirim jungkook saat ia sedang menyaksikan maut yang menjemput mingyu tadi
Saat baru membuka pintu mobilnya tangan eunha di cekal seseorang
Eunha melihat tangan itu sinis
"Apa?! Kenapa kau disini!" Kesal eunha
"Aku menyaksikan semuanya" ucap seorang yang masih memegang tangan Eunha
"Lalu? Apa peduli ku?!" Ucap eunha lalu menghempaskan tangannya dan berhasil
"Eunha" ucap lelaki itu
"Apa lagi aku sibuk dan ingin pergi biarkan aku pergi! kau mengganggu!" Teriak eunha lalu pergi meninggalkan orang tadi
Sedangkan orang tadi masih diam menatap kepergian eunha yang semakin lama menjauh
"Huh aku tidak tahu ternyata kau sekejam ini eunha" ucap lelaki itu lirih lalu masuk kedalam mobilnya
Sebelum pergi ia bisa melihat beberapa orang yang membawa kantung besar, namun saat berjalan kantung itu terjatuh ada bagian kaki manusia yang keluar, lelaki itu segera memalingkan wajahnya kearah lain merasa kasihan, ia tidak sanggup melihatnya walau bagaimanapun orang yang di bunuh eunha adalah teman masa lalunya juga
Lelaki itu buru buru menancapkan gas nya lalu segera pergi dari sana
.
.
.
Ada yang bisa nebak gak siapa lelaki yang mau cegah eunha tadi? Kalo bener aku kasih kue ulang tahun yang banyak
Semoga kalian suka ceritanya,
Aku nulis sambil denger lagu winter bear tapi nulisnya agak sadis, sebenernya pengen nulis yang lebih sadiz lagi Ampe pke z noh, tapi aku ngeri sendiri sama jalan otak aku yang macem psikopat begini heheh
Jangan lupa vote, dan komen, follow akun aku ya papay,👋
KAMU SEDANG MEMBACA
I'AM A CEO
FantasySeorang CEO yang memegang perusahaan terbesar di dunia yang di kenal dengan sosok gadis mungil dan lucu, memiliki pesona yang hebat, matanya yang bulat membuat orang lain jatuh hati pada pandangan pertama, tetapi siapa yang tau di dalam dirinya terd...