27. Tears

80 11 4
                                    

pagi hari di rumah keluarga eunha.

" adam jangan dimakan ituu bahayaa" kata mingyuu yang menarik mainan yang dimakan adam.

" adam anak ganteng sholeh jangan tarik rambut ayah nak" kata mingyu yang rambutnya ditarik saat sedang menggendong adam.

" oke aku sudah selesai mandi, biarkan adam tengkurap di karpet " kata eunha yang baru keluar dari kamar mandi.

" dia makan segala yang dilihatnya, jadi aku gendong dia tapi dia malah menarik rambutku" kata mingyu tertawa.

" ayah tidak sabar ingin lihat adam berlari, nanti kita bisa main bareng" kata mingyu menyerahkan adam ke eunha

" adam lapar? atau cuma ingin main sama ayah?" kata eunha gemas.

" sarapan ku sudah jadi?" tanaya mingyu.

" ah maaf aku tidak sempat buat sarapan, dari pagi aku mengurus adam" kata eunha

" tidak apa apa nanti aku makan di kantor saja" kata mingyu yang bersiap berangkat bekerja

" adam cium ayah" kata mingyu yang mendekatkan pipinya ke adam. adam bukannya menciumnya malah membuka mulutnya seperti mau makan pipi mingyu.

" hati hati di jalan" kata eunha sembari salim. 

seperti biasa eunha melakukan pekerjaan rumah dan mengurus adam. ketika adam tidur dia akan mengecak laporan secara online. dan ketika weekend dia akan pergi ke supernova di busan.

mingyu menelpon kalau dia akan pulang telat. eunha pun tidur duluan. jalanan yang dilalui mingyu cukup sepi tapi dia tetap hati hati karna jalanan sedang licin. saat itu hari sudah larut malam dan tiba tiba dari belakang ada mobil yang melaju kencang. dari belakang mobil itu menabrak semua mobil dan terjadilah kecelakaan beruntun. eunha yang langsung dihubungi oleh pihak rumah sakit pun langsung berangkat kerumah sakit. eunwoo, sani, sehun dan sejeong pun langsung menuju seoul. 

" mingyu...yaaa... kenapaa.. kau berdarah sangat banyak.... mingyu.. yaa.. dengar akuu?" kata eunha yang terus memegang tangan mingyu.

mingyu sempat dioperasi untuk menghentikan pendarahan tapi dia sudah terlalu kehilangan banyak darah. pendaran dikepalanya sudah sangat parah. mingyu menghembuskan napas terakhirnya tengah malam dirumah sakit. jenazah mingyu langsung di bawa kerumah duka. karna meraka muslim. tidak ada jamuan seperti soju pada saat pemakan. mereka hanya menyediakan teh, air putih dan beberapa cemilan.

" ayahh.. aku harus bagaimana? adam bagaimana?" kata eunha yang menyenderkan kepalanya ke dinding.

" ah anakkuu, tuhanmu pasti sayang pada suamimu, dan kau jangan khawatir adam tetap akan tumbuh dengan kuat dan baik jadi kau juga harus kuat" kata ayah eunha yang mencoba tidak menangis didepan eunha.

ayah mingyu, kedua orang tua eunha, eunwoo dan ayahnya serta tamu yang lain tak kuasa menahan tangis. adam yang masih berusia 5 bulan tidak menyadari apa yang terjadi ditengah tidurnya dia hanya kaget mendengar suara tangisan. 

" unnie.. sepertinya adam haus" kata sani yang menyerahkan adam.

" adam haus?" tanya eunha menggendong adam dengan suara lirih.

" aaa...damm.. anakku... kasiann.... sekalii.. ayah.. mu inginn.. melihat kau... berjalan...." tangis eunha

" sanii.... akuu bahkan tadi tidak sempat membuat.... sarapan..." tangis eunha terisak isak sambil memegang adam.

sejeong pun mengambil adam dari eunha. dan sani langsung memeluk dan menenangkan eunha.

" astagfirulahhh... astagfirullah...." kata eunha mengucap istigfar karna ia terus terusan menyalahkan takdir.

proses pengurusan jenazah dan pemakaman semua diurus oleh organisasi islam dipimpin langsung oleh ustadz hadi. mereka semua menguatkan eunha. sani dan sejeong menemani eunha dirumah, saat proses pemakaman. sehun dan eunwoo melihat proses pemakaman.

" mingyuu.. yaa.. dengan siapa lagi aku bermain bisbol.. maafkan akuu selalu memarahimu ketika kau menginap dirumahku...  mingyu .. yaa" tangis eunwoo saat proses pemakan sudah selesai dan semua orang telah kembali. sehun menemani eunwoo sampai dia kembali kerumah eunha. 

perlahan eunha sudah bisa tertawa. semangatnya tumbuh ketika melihat adam. tapi karna banyaknya pekerjaan untuk sementara adam dijaga oleh pengasuh. seorang wanita yang masih muda menawarkan diri menjadi pengasuh.

tiga hari setelah pemakaman. jungkook yang baru sampai dari korea dan mendengar mingyu meninggal dari ustadz hadi langsung menuju pemakaman mingyu. dia menangis dan mengucap terima kasih banyak pada mingyu. jungkook pun mampir ke suah taman untuk menenangkan diri. sambil miinum susu dia terus memikirkan mingyu. disamping dia seorang anak yang duduk di kursi bayi sedang memperhatikannya dari jauh. tapi dia tidak melihat ada pengasuh di sekitarnya.

" dia lucu sekali" kata jungkook sambil meminum susu. anak itu memakan mainan dan yang di kursi bayinya dan tersedak. jungkook langsung berlari menghampiri anak itu dan mengambil mainan yang tersangkut di mulutnya dengan tangan. setelah mainan itu keluar anak itu menangis keras. orang orang langsung mengerubungi jungkook. mereka merasa lega anak itu baik baik saja. pengasuh anak itu berterima kasih.

" kau kemana? kenapa tidak jaga dia? " tanya jungkook dengan nada sedikit keras.

" kenapa kau malah asik dengan teman pria mu itu disana" kata ibu disebelahnya

" aku hanya tinggal dia sebentar" kata pengasuh itu menyesal

" biar aku yang bawa anak itu, aku tau dimana rumahnya, kau siap siap lah dipecat oleh ibunya" tegas ibu itu pada gadis itu.

" terima kasih sekali lagi" kata ibu itu pada jungkook.

ibu itu membawa anak itu ke ibunya, dan ibu dari anak itu adalah eunha. dia kaget mendengar cerita tentang anaknya.

" da kyung kenapa kau ceroboh begitu, untung masih ada orang baik. aku sangat bersyukur. tapi maaf ini uang untukmu dan hari ini hari terakhir kau jadi pengasuuh adam" kata eunha pada pengasuh adam. setelah itu eunha menjaga adam sendiri walaupun sulit. dia pun memindahkan kantor pusat supernova dari busan ke seoul untuk memudahkannya dalam bekerja dan mengasuh adam. eunwoo, sani, sejeong dan sehun pun ikut pindah ke seoul.

setelah waktu berlalu semua kembali seperti semula. eunha sudah bisa bekerja sambil mengurus adam. sesekali mereka mengadakan perayaan. mereka tidak melupakan mingyu tapi tapi mereka sudah mengikhlasan kepergian mingyu dengan senyuman dan melanjutkan hidup dengan baik. eunha dan yang lain sering mengajak adam bermain di taman. sebuah mobil hitam lewat

" tidak heran melihatmu disini karna ada supernova disekitar sini, kau menyuruhku meninggalkan mu tapi kau duluan yang meninggalkan ku ,dasar jahat..., lama tidak bertemu eunha-ya kau terlihat bahagia" kata jungkook dengan suara lirih. dia melihat dari dalam kaca mobil yang tertutup.

dari kejauhan eunha berjalan dengan senang sambil menggandeng adam. adam dengan lucunya berjalan menggandeng tangan ibunya sambil tertawa seperti menyapa orang orang disekitar dengan gigi lucunya.

" mingyu ya.. adam sekarang sudah bisa berjalan, bukan, dia bahkan sudah bisa berlari kalau aku tidak menggenggam tangannya. dia bahkan sudah bisa memanggil ku ibu " kata eunha dalam hati 

jamais vu (eunkook) completeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang