17. Road

52 7 0
                                    


eunha saat ini sedang ada di new york untuk bisnis. supernova yang tadinya sebuah toko kecil di busan sekarang sudah memiliki cabang di daegu dan cabang di itaewon akan segera dibuka dalam waktu dekat. tujuannya di sini sedang bernegosiasi untuk bisa memasukan brand supernova di pasaran fashion new york. eunha sudah memiliki tim solid untuk managementnya yang terdiri dari sani,sejeong,sehun, dan eunwoo. sedangkan seojoon akan mengatur supernova selama mereka pergi. mereka yang awalnya masuk ke supernova hanya sebagai karyawan biasa. siapa yang sangka sekrang mereka melakukan perjalanan bisnis. eunha memang pintar menilai orang dia tau potensi orang orang yang akan bekerja padanya. ini perjalanan bisnis pertama mereka.

" uwahh.. udara new york " kata sani heboh.

" sejeong kau mau ini?" tanya sehun sambil menyodorkan cola pada sejeong.

"tidakk, perutku tidak enak" kata sejeong yang merasa masih jet lag.

" kalau begitu apa kau mau jus " kata eunwoo yang menawarkan jus di dalam botol.

" tidakk, untuk kalian saja"

" sini buat aku saja, sejeong kau terlihat pucat sini jalan denganku" kata sani yang mengambil jus eunwoo dan memapah sejeong yang terlihat pucat.

" sani pelan pelan nanti badanmu sakit" kata sehun khawatir.

" eiy kalian ini, ada aku disini loh kalian pikir ini double date" kata eunha bos yang merasa terasingkan.

mereka memesan 3 kamar di hotel. satu untuk eunwoo dan sehun, satunya lagi untuk sani dan sejeong dan eunha memesan kamar sendiri. eunha ingin menyiapkan untuk negoisasi besok. bukan hanya eunha yang gugup mereka semua sangat gugup. kamar hotel dengan pemandangan jalanan new york itu membuat mereka lebih gugup lagi. dilihat dari jendela besar mobil mobil terlihat berlalu lalang di bawah. terlihat lampu menyala terang di jalanan membuatnya terlihat seperti bintang.

pagi hari tiba mereka sudah bersiap siap berangkat. mereka tak janjian memakai baju bernuansa putih. tapi saat keluar dari pintu hotel semua memakai baju yang senada. mungkin mereka mengibaratkan warna putih sebagai kertas dan negoisasi kali ini sebagai tinta yang akan tercatat dalam hidupnya. sebelum melangkah mereka berbarengan menarik nafas. diawal mereka terlihat gugup terlebih eunha yang berbicara langsung. eunha di temani eunwoo yang dalam presentasi produk mereka karna eunwoo dan eunha cukup fasih berbahasa inggris. negoisasi berjalan lancar dan mereka merayakannya dengan berjalan jalan di new york.

" uwahhh tadii benar benar menegangkan" kata sani yang tidak berhenti tersenyum.

" kerja bagus semuanya, mari kita habiskan sedikit uang kita disini" kata eunha dengan semangat.

" bos aku mau itu" sehun menunjuk ice cream bertumpuk yang di jual di pinggir jalan

" let's go" kata sejeong senang

mereka menikmati ice cream di pinggir jalan new york dengan senang, meskipun disana tak ada yang mengenali mereka tapi keberadaan mereka cukup menarik perhatian. dengan visual khas korea mereka yang indah mereka menjadi pusat perhatian karna berjalan dengan bahagia. terlebih eunha yang berada di tengah dengan pakaian yang berbeda sejeong sani di samping eunha dan sehun eunwoo dipinggir kanan dan kiri mereka terlihat seperti membentuk formasi fashion show di tengah jalanan new york.

" tolong jangan berjalan berjajar di jalanan" teriak salah satu orang disana.

" oh sorry" kata eunha yang langsung menyuruh mereka berbaris.

mereka mengunjungi banyak tempat terkenal di new york pergi ke taman bermain dan makan malam di resto mewah di new york.

" ah sayang sekali kita besok sudah pulang" kata sani yang sudah menghabiskan makanannya.

" ayo kita kembali ke hotel" ajak sani

mereka kembali ke hotel. semua beristirahat setelah menghabiskan waktu sehari di new york. eunha masuk ke kamar hotel. dia menaruh tas dan kerudungnya. dia memandang jendela sambil tidur di atas kasur. hpnya tiba tiba beebunyi. yerin menelponnya

" oh unnie ada apa?" kata eunha

" kau besok sudah pulang?" tanya yerin

" iya ada apa unnie?"

"kau tau kan tadi rm menikah, jungkook ada disana, dia bilang kau tidak pernah menelponnya"

" nomorku ganti aku tidak ingin mengganggunya saat dia wamil"

" pantas dia jadi tak bisa menelponmu, kau tidak ingin bertemu dengannya?, liburnya tinggal 2 hari lagi tadi dia minta tolong untuk menyampaikannya"

" unnie jika dia bertanya apa bisa kau bilang aku masih di new york "

" kau benar tidak ingin bertemu dengannya? oke nanti aku sampaikan ke taehyung"

" kenapa ke taehyung?"

" aku tidak punya nomor jungkook, aku ada grup dengan anak anak lahiran 95"

" unnie bagaimana keaadannya?"

" tentu saja baik baik saja, biar wamil dia tetap makan kan?, kau tidak perlu khawatir" kata yerin sambil tertawa.

setelah menerima telpon eunha memejamkan matanya dia sebenarnya sangat ingin melihat jungkook. tapi dia berpikir jika sudah bertemu lalu apa. setelah ini jungkook pun harus lanjut wamil. dan eunha pun harus tetap bisa menghilangkan perasaannya dengan jungkook. mungkin jika hanya eunha yang yang punya perasaan dia bisa menyembunyikannya tapi jungkook pun mempunyai perasaan padanya. eunha hanya khawatir dia goyah kembali.

jamais vu (eunkook) completeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang