O7

54 4 2
                                    

"Waktu masih berjalan akupun masih menaruh harapan,penantian akan datang pertemuan akan terulang tapi apakah pertemuan ini juga akan mengulang kepergian" - jasmine semira.

Happy reading

Kini Jasmine dan Mira tengah duduk dicafe yang ada di dekat kantor nya, tentunya ravin memutuskan memesan ruangan private takutnya pengujung cafe yang rata rata pengawai kantornya akan heboh melihat ia disini dengan mahasiswa magangnya.

Dalam keheningan antara Jasmin dan Ravin, Jasmine yang tengah melahap makananya tidak sama sekali tergangu oleh tatapan ravin yang melihatnya sendari tadi dia memilih melanjutkan saja pasalnya dia tak sempat sarapan jika dia melayani lelaki itu hanya akan mengurangi waktunya jadi dia memutuskan diam dan menikmati makanya.

Akhirnya makanan jasmine telah tandas tak tersisa membuat ravin gemas melihat nya.

"Mau nambah?" tawar ravin terkekeh

"Engga udah"

"Kamu laper apa doyan Mine.. gak papa deh biar kamu gendut lagi kaya dulu makan yang banyak ya" ucapnya sambil tertawa renyah.

"Sialan!" Umpat jasmine

"Jangan mengumpat Mine tidak cocok dengan wajahmu" ravin masih dalam gelak tawanya.

"Terserah, jadi ada apa? Apa hanya mengajak makan siang?"

"Tidak aku hanya ingin menjenguk om james lagi apa boleh?"

"Hmm selesai kerja kantor aku kan kesana" jawab jasmine dengan datar

"Kamu bawa mobil?"

Jasmine menganguk.

"Kamu dengan teman cerewet mu juga?" tanya ravin lagi

"Ck!bawel sekali tinggal ngikutin dari belakang saja apa susahnya" jasmine kesal

"Iya iya maaf oke kalau begitu"

Hening kembali

"Mine"

"Hmm"

"Mine"

"Apa!"

"Jasmine"

"Dasar gila" jasmine penuh kesal

Ravin hanya tertawa renyah karna berhasil membuat gadis itu kesal.

"Maaf..mine kalau kamu ada masalah kamu cerita sama aku ya" ucap ravin tersenyum

Jasmine yang menatap ravin menahan senyumnya apalagi jantung sialan ini berdetak sangat kencang

Sadar jasminee dia sahabatmu batin jasmine

"Hm" gumam jasmine

"Aku tau kamu masih dalam keadaan yang bukan baik baik saja kehilangan itu sakit Mine apalagi untuk selamanya, kalo hilang masih mungkin untuk kembali tersesat juga akan menemukan jalan pulang, tapi kalo masalah kehilangan karna kematian jelas amat sakit ada ruang yang tiba tiba hampa" ujar ravin tiba tiba mengengam tangan jasmine.

Hati jasmine hangat apa lagi genggamam seorang ravin.

"Makasih vin, mungkin aku cuman belum iklhas ini terasa tiba tiba buat aku, apa lagi kamu yang tiba tiba datang lagi"

"Kalo ada apa apa kamu harus berbagi kamu harus punya sandaran Mine beban gak harus dipendam dan saatnya beban kamu meledak itu bakal makin sakit berbagilah tapi padaku jangan orang lain ya, kadang orang bukan benar benar peduli mereka hanya ingin tahu" ucap ravin menyakinkan jasmine

"Berbagi padaku lagi ya" sambung ravin

"Makasih vin tapi aku milih untuk aku simpen dulu karna aku gamau orang atau kamu ikut terbebani" jawab jasmine masih terseyum

The FriendlifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang