O8

72 4 2
                                    

Kesedihan merugikan, dia hanya datang untuk membuat keterpurukan tapi kesedihan ini sebaiknya kita simpan, dari pada mengukapkanya pada yang lain
Mereka hanya ingin tahu bukan benar - benar peduli!

~ Ravindra edzrad gemantara

••••••••••••••••••••••••••••

Happy reading

Sesuai kesepakatan mereka kemarin jika Jasmine pulih mereka akan pergi ke makam mendiang ayah Jasmine, kini mereka tengah berada disalah satu pemakaman elit yang biasanya dikhususkan untuk orang - orang yang mampu atau dikalangan atas makam ayah jasmine bersebelahan dengan makam ibundanya ini yang membuat jasmine harus kuat. Pasalnya semenjak terakhir ikut memakamkan ibundanya saja dia belum mampu mengujungi nya lagi.

Kini malah dua orang yang membesarkannya sudah ada dibawah tumpukan tanah, mau tak mau Jasmine harus mencoba datang, mencoba ikhlas melihat semua kenyataan yang menimpanya sekaligus. Entah kenapa rasanya diri jasmine hampa, dilihatnya batu nisan kedua orang tuanya jasmine mulai meneteskan air mata kembali.

Dina dan Ravin hanya diam mencoba membiarkan Jasmine menanggapi keadaan nya dulu, mereka pun merasakan kehilangan terutama Dina yang sangat mengenal kedua orangtua Jasmine, Jasmine yang mulai berhenti terisak sepertinya sudah mulai ikhlas dengan kepergian ayah dan bunda nya.

Jasmine mencoba ikhlas karna dia menyadari bahwa keterpurukan ini hanya akan membuat kedua orang tuanya sedih disana, mereka pasti tak suka Jasmine terus seperti ini mungkin belum sepenuhnya ikhlas tapi Jasmine akan mencoba tegar dia bukan anak manja bundanya lagi mungkin semua ini cobaan untuk dirinya untuk menjadi pribadi mandiri dan kuat.

Cobaanya kenapa begitu berat Tuhan kau ambil keduanya sekaligus aku belum membuat keduanya bangga.

"Jas udah ya tante Mira sama om James bakal sedih disana kalo lo gini terus ikhlasin ya" Dina mengusap pungung jasmine.

"Gue udah nyoba buat ikhlas ko din" lirih Jasmine

"Emm kalo gitu kita pulang ya? Aku anter kamu pulang Mine" tawar Ravin

"Gue ga diajak terus gue harus diem disini gitu" Dina mengerucutkan bibirnya

"Ya"

"Kalo gitu ayo kita pulang" lanjut Ravin

Mereka bangun dan melangkah menjauh dari area pemakaman.

Kini suasana didalam mobil sangat hening jasmine yang sibuk melamun dan memandang jalan kedepan, Dina yang memaikan ponselnya dan Ravin yang pokus mengendari mobilnya.

Dina yang merasa cangung dengan keadaan ini mencoba memecah suasana.

"Kita makan dulu yu, Jasmine juga dari pagi belum makan" Dina membuka suaranya

"Mine kita mampir buat makan dulu ya" tanya Ravin melirik sekilas Jasmine.

Tak ada jawaban dari jasmine.

"Jas"

"Mine"

"Heh jasmineeeee" teriak Dina menepuk bahu Jasmine membuyarkan lamunan nya

"Apa" jawab datarnya

"Kita makan dulu" kata Dina

"Gausah, turunin aku disimpang vin" ujar Jasmine.

"Hah kok turun disimpang, mau ngapain mine?" tanya Ravin bingung

"Deh lo mau ngapain sih jas pulang ke rumah jangan macem-macem lo" ujar Dina yang khawatir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The FriendlifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang