Hari yang aku sangat tidak ingin ada pun akhirnya tiba. Hari di mana aku akan bersama dengan Def lagi seharian. Andai saja aku punya mesin waktu atau semacamnya. Mungkin aku sudah berada di saat Def telah pergi.
Aku telah bersiap dan menunggu Def didepan kosanku. Aku mengenakan dress selutut berwarna abu-abu dan flat shoes yang serasi. Sudah hampir jam 3 tapi dia berlum terlihat batang hidungnya. Dasar tukang telat.
Aku memutuskan untuk kembali kedalam dan merebahkan badanku di kasur. Semoga saja si Def tidak jadi datang, harapku. Tapi ternyata tuhan berkata lain, Def tiba-tiba sudah ada di sebrang jalan sedang menghampiriku.
"Hai Mei, maaf ya aku telat. Tadi ada rapat mendadak banget."
"Oh haha gapapa kok, jadi kita mau kemana sebenernya?" Tanyaku penasaran.
"Rahasia dong hahah"
"Kayak anak kecil deh kamu rahasia-rahasiaan."
"Oke oke.. aku kasih tau. Kita mau ke tempat pertama kali kita kenal. Inget gak?" Kata Def semangat.
"Hm.. Di Toko Buku Gramedia terus kita tabrakan?" Aku bertanya tak yakin. Sebenarnya aku sudah lupa. Haha semoga saja tebakkanku benar.
"Ih kamu mah lupa, gak seru deh." Kata Def cemberut. Ah mukanya sangat lucu, andai saja ia tak melakukan hal yang membuatku sedih waktu itu mungkin saja aku sudah menciumnya.
"Okay okayy aku nyerahh bahahah." Aku tak bisa menahan semburan tawaku melihat wajahnya itu.
"Kalo gitu berarti kamu gak tau dong? Yey haha masih rahasiaa."
"Ish yaudah deh. Ayuk berangkat." Oke jujur aku gak sabar. Eh loh kok aku jadi seneng gini jalan sama Def. Ah yaudahlah bodo.
Aku menaiki mobil Def. Di dalam kita saling diam, tak ada yang mencari topik apapun. Aku melihat pemandangan dibalik jendela. Rasanya aku pernah kesini, tapi kapan ya?
Sudah hampir 2 jam di jalanan, tak ada yang menarik. Aku bosan dan akhirnya terlelap sepanjang perjalanan.
***
Def memarkirkan mobilnya di halaman luas. Aku baru bangun barusan, aku melihat kesekitar hanya ada rumput hijau yang dibiarkan tumbuh lebat dan bunga-bunga liar. Aku bertanya pada benakku, tempat apa ini?
"Tutup matanya ya Mei?" Def tiba-tiba bertanya.
"Ih mau ngapain pake ditutup-tutup segala." Aku protes.
"Udah ikutin aja kata aku ya?"
"Yaudah deh." Akhirnya mataku ditutup oleh kain hitam. Aku berusaha melihat dari sela-sela kain tapi tak berhasil. Kain itu menutup rapat mataku. Aku dituntun Def berjalan. Tiba-tiba saja aku merasa ada angin menerpa wajahku. Dimana aku?
"Siap ya? Satu.. Dua.."
Jantungku berdebar tak karuan. Antara senang dan takut.
"Tigaaaa" Def membuka kain hitam ini. Aku mengerjapkan mataku, tak percaya bahwa aku berada di sini. Perlahan semuanya seperti berputar di kepalaku. Aku tau tempat ini.
------------
HAHA mau nyoba bikin gantung di part ini... gimanaa? Btw sorry pendek hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Berujung
RomanceHai nama aku Mei. Dan aku sadar bahwa cinta tak sesederhana yang kita kira.