Empat

50 5 0
                                    

Setelah kemarin aku diajak Def ke tempat masa-lalu kita dulu aku sadar bahwa apa saja yang kita lalui sekarang juga akan jadi masa-lalu kelak. Def gak maksa aku untuk bisa nerima dia lagi, tapi aku emang sekarang pengen sendiri.

Aku sudah berada di kafetaria rumah sakit ternama dibilangan Jakarta Barat. Aku menunggu Def hampir 20 menit namun dia sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya. Kebiasaan.

Setelah memesan hampir 5 gelas mineral, Def akhirnya datang. Untung saja aku belum mabuk air putih. Def memakai kaos abu-abu dan celana jeans biru serta sneakers yang sepadan dengan kaosnya. Hanya dengan kaos dia terlihat argh astaga.

"Udah lama Mei?"

"Eh hah? Oh engga kok baru aja nyampe hehe"

"Itu kamu minum cepet banget udah 5 gelas aja hahahahah"

Ah sialan aku lupa soal gelas itu. andai saja ada sesuatu yang bisa memadamkan pipiku yang memerah ini.

"Ehm itu tadi bekas orang Def.." Aku berkata pelan sampai-sampai hampir tak terdengar.

"Masa sih? Kok tadi kamu minum? Wah cewe aku nakal ya udah bisa bohong wkwk" Kata Def sambil mengacak-ngacak rambutku.

Yaampun aku gak bisa bohong sama sekali.

Eh tadi Def bilang apa..? 'Cewe aku'?

***

Setelah hampi 2 jam aku bercanda-gurau dengannya akhirnya aku memutuskan untuk mencoba berkata semua yang ada di benakku.

"Def.."
"Iya Mei?"
"Kenapa kamu bohongin aku selama ini?"
"Bohongin gimana?"
"Udahlah gausah pura-pura gak tau, 2 tahun lalu aku mau datengin kamu tiba-tiba di kantor, tapi ternyata kamu.."
"Mei, itu.. a.. aku"

Mendadak kepalaku pusing, entah darimana tiba-tiba pandanganku memburam dan akhirnya air mata ini menetes, lagi.
"Aku berusaha ngilang 2 tahun dari kejadian yang gak aku sangka sama sekali itu, dan minggu lalu kamu tiba-tiba ada di depan aku. Aku.. aku udah, aahh" Dan akhirnya Def meluk aku tanpa sepatah kata apapun.

***
"Def aku di mana..?"
aku mengerjap mataku.
Aku baru tersadar ternyata setelah menangis aku terlelap dipelukkannya dan ternyata ia membawaku ke salah satu kamar rawat inap di rumah sakit.

"Kamu di ranjang sayang.."
"Ih maksud aku lokasinya"
Dasar Def, garing.

"Oh ahaha bilang dong" sambil mengelus lembut pipiku, Def mengambil minum di meja sebelah tempat tidur.
"Nih minum dulu"
Kringg.. dengan cepat Def menaruh gelasku dan mengangkat telfonnya.
"Iya halo?" "Bentar ya sayang."
"Oke" jawabku singkat.
Siapa yang menelfon Def larut malam begini?

Cinta Tak BerujungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang