Chapter 17

1.1K 88 32
                                    

"Oppa. Kau kenapa?" Jieun yang duduk di samping Jungkook menelengkan kepalanya bingung saat melihat wajah namja jangkung itu yang mengeras sempurna. Seperti menahan amarah.

Jungkook kembali berwajah datar, ia menggeleng cepat menjawab pertanyaan Jieun.
.
Tautan bibir itu terlepas, Jimin mengerjapkan matanya beberapa kali, masih terkaget akan apa yang Yoongi perbuat.

"O-oppa?" Suara Jimin bahkan terdengar tercekat di ujung lidah.
Yoongi tersenyum lembut, mengelus surai coklat tua Jimin dengan pelan.
"Apa salah seorang kekasih mencium kekasihnya sendiri?" Pertanyaan retoris yang keluar dari mulut Yoongi membuat Jimin berpikir sejenak.
Mereka memang berhak melakukan hal itu. Mereka sepasang kekasih.
Tidak ada yang salah.

Tapi, entah kenapa ada perasaan tidak rela di hati Jimin. Kenapa ia malah membayangkan Jungkook di keadaan seperti ini?

Ngomong-ngomong soal Jungkook, apa ya yang dilakukan namja itu berdua dengan Jieun? Reflek Jimin menoleh ke tempat mirip sangkar di sebrangnya. Langsung saja Jimin terkesiap saat tatapannya langsung bertemu dengan Jungkook yang memandang nya tajam, terasa menusuk jantungnya telak.

Apa... Jungkook melihat apa yang dilakukannya dengan Yoongi?
.
Sejak selesai bermain wahana berputar itu, Jungkook tambah terlihat kesal. Terlebih setelah melihat Jimin dan Yoongi berciuman tadi. Rasanya ia ingin pergi saja dari sini. Bahkan seluruh objek di depan matanya tidak ada satupun yang bisa mengalihkan pikiran Jungkook akan kejadian sialan tadi itu.

Pandangan Jungkook berputar ke segala arah, mencari hal apa yang setidaknya bisa melampiaskan rasa kesalnya. Dan langsung saja fokusnya terhenti pada permainan ekstrem yang tentu saja membuat kepala pening dan perut mual. Roller Coster.

"Hey, kajja kita main itu" Langkah keempat orang itu terhenti. Jungkook mengendikkan dagunya kearah roller cosster yang sedang melaju dengan lincahnya di ketinggian sana. Tampak tiga orang dari mereka menelan ludah kasar dengan tatapan horror.

"O-oppa yakin?" Tanya Jieun sedikit ngeri membayangkan bagaimana ekstremnya permainan itu. Jungkook mengangguk mantap.

"Tentu saja"

"Tidak. Kalian main saja sana berdua. Aku tidak mau ikut" Gelengan Jimin yang membuat Jungkook terkekeh mengejek. Sedangkan Yoongi di samping Jimin menyetujui perkataan pacarnya itu. Nyali Yoongi juga ciut kalau berhubungan dengan permainan mengerikan itu.

"Dasar penakut! Dengan roller coster saja tidak berani" Bibir Jungkook menukik miring, matanya memandang Jimin dengan remeh. Hal itu tak elak membuat Jimin benar-benar sebal. Gengsinya masih tinggi di hadapan namja jangkung ini.

"Cih, siapa takut. Aku akan ikut bermain" Jimin menatap garang ke arah Jungkook. Yang ditatap tampak menyeringai lebar.

"Jim, kau yakin?" Yoongi masih belum setuju jika mereka memainkan permainan menyeramkan itu. Dan rasa mual yang datang setelah bermain benar-benar membuat Yoongi berpikir dua kali.

Jimin mengangguk, sebenarnya dia sedikit takut, tapi melihat wajah Jungkook yang seakan mengejeknya benar-benar membuat rasa takut Jimin menjadi teralihkan.

"Aku menunggu kalian di bangku taman saja, ya" Ujar Yoongi dengan senyuman canggung. Demi apapun ia tidak ingin naik permainan itu.
Jieun masih mencengkram erat lengan Jungkook. Gadis berbando tersebut menggigit bibir bawahnya pelan. Ia sama takutnya dengan Yoongi. Jieun itu paling tidak suka bermain uji adrenalin seperti Roller coster dan sejenisnya. Ia lebih suka bermain wahana yang tenang dan romantis, seperti bianglala yang mereka naikki tadi mungkin.

"Oppa, lebih baik kita cari permainan lain saja ya" Dan Jieun tidak mungkin membiarkan Jungkook dan Jimin berdua saja menaikki wahana itu. Bisa saja Jimin mencari kesempatan nantinya.

Play Game With My Enemy (KookMin/ Jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang