O1. masalah

78 23 0
                                    

lacuna.  |   p. jihoon   olivia. h
lowercase

□□□□□

"KATANYA, kelas kita disuru ngulang ulangan matematikanya!"

ham wonjin yang lagi rebahan nyantui sambil nyumpel kedua telinganya pake earphone langsung menggebrak meja.

olivia, chenle, jeongin, sama minju yang lagi nge-gosip langsung kaget. "buset, santui kali," ujar olivia.

"lO NYURUH GUE SANTAI PADAHAL GUE SUSAH-SUSAH BELAJAR KEMAREN, MALAH MAEN DIULANG AJA!" wonjin ngamuk dah. "KENAPA? KOK DIULANG SAMA BU CHUNG HA?"

minju menghendikan bahunya, "gatahu, katanya ada yang curang, ada yang udah tahu soalnya sebelum ulangan."

"lebai amat kan ya gitu doang diulang," tukas chenle sambil mimun spritenya. "padahal gak rugi nyawa kan?"


"gak rugi nyawa pala lo pitak," sungut wonjin sambil membuka buku catatan matematikanya. "kalo gue dapet delapan bisa di kebiri gue sama nyokap gue."

olivia merotasi kan kedua bola matanya. sebenarnya olivia pun juga malas kalo disuruh ngulang ulangan, apalagi matematika. olivia bukan anak yang pintar, tapi juga gak bego banget. kalo ada ulangan dia belajar sampe dia yakin bisa, dan hasilnya stay di antara delapan dan sembilan.

tiba-tiba, choerry dateng dan menghampiri meja mereka.















































"liv, si gila masuk uks, dia minta tolong panggilin lo."

kedua mata olivia lagi-lagi berotasi. teman-temannya selalu memanggil jihoon dengan panggilan kurangajar itu. padahal jihoon gak gila, dia hanya memiliki kelebihan berupa emosi ganda.

dan olivia tidak melihat ada masalah dengan hal itu.

olivia pun bangkit dari duduknya, namun wonjin menahan tangannya. mukanya terlihat sebal.

"lo ngapain sih temenan sama orang gila?" tanya wonjin. "gak takut dibunuh lo? dia udah hampir bunuh kak heejin sama kak junkyu, mau nyawa lo melayang beneran?"

well, olivia gak heran kalo teman-temannya udah tahu heejin-junkyu, beritanya menyebar dengan cepat sih.

minju ikut mengangguk, "mending mulai sekarang lo bareng kita aja, lama-lama lo bisa dikucilin sama anak-anak juga liv. kita tuh takutnya lo dikucilin terus di bully kaya si---"

mata olivia langsung melotot.

"apa lo bilang?"































"jihoon di bully siapa?"

□□□□□





















PINTU uks dibuka dengan kasar.

dan dengan begitu jihoon yang bahkan sedang memejamkan kedua matanya sudah langsung tahu bahwa yang datang adalah olivia.

tirai biliknya di singkap kasar dan seseorang melompat duduk di kasurnya, membuat jihoon membuka kedua matanya dan mengulas senyum meski ujung bibirnya robek.

"siapa lagi? sumpah lo itu gak bisa ya ngelawan? tonjok aja elah kalo cowok, kalo cewek amukin aja ntar nangis. masa ga bisa sih lo, hah?"

jihoon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika olivia membacotinya seperti itu.

"itu sobek sampe gabisa ngomong hah?" tanya olivia, kemudian mengapit wajah jihoon dengan kedua jarinya, jihoon pun meringis akibat perbuatan gadis itu. "udah di obatin ini?"

jihoon pun mengangguk, meski sebenarnya tidak ada yang peduli padanya sejak ia masuk ke uks. choerry adalah satu-satunya orang yang berbaik hati meneruskan panggilan jihoon kepada olivia.

"boong lu anjir, masih kebuka luka lo." dan dengan begitu, olivia bergegas ke rak obat, mengambil obat merah dan kapas. "udah lo bersihin?"

jihoon mengangguk, "udah, lo gak perlu---anjir!"

"diem njing." olivia kini mengobati luka di ujung bibir pemuda park itu. "lain kali lawan."

"iya." jihoon menjawab sekenanya. di depan olivia ia menjawab a, tapi kenyataannya, dia malah melakukan b.

jihoon tahu kenapa anak-anak membullynya: karena dia gila. jihoon akui hal itu. orang waras mana yang hampir membunuh sahabat-sahabatnya sendiri?

jihoon menerima perlakuan di lingkungan barunya dengan pemikiran bahwa itu hukum yang diberikan Tuhan untuknya. jihoon berpikir itu belum seberapa dengan perlakuannya kepada heejin dan junkyu, walau sudah terlewat sebulan semenjak kejadian itu, walau baik heejin dan junkyu sudah memberinya maaf.



"btw, ulangan matematikannya katanya diulang," ujar olivia.

jihoon sontak terbelalak. ya maap, gitu-gitu jihoon ya normal, ga suka ulangan. ada ulangan jawabnya sesuai perasaan. "hah? sumpah?"

"kenapa?"

"karena katanya ada yang ketahuan udah siap contekan sebelum ulangan." olivia yang sudah selesai mengobati luka jihoon langsung meringkas obat-obatan itu. "pulang belajar bareng? bareng gue, minju, wonjin---"























"gak."


























"mau sama lo aja. lebih ngerti."






































"oke, jajan es krim dulu ntar ya."
























jihoon tahu, semua perlakuan yang sekolah barunya berikan kepadanya tentu memiliki beberapa alasan. salah satu alasannya adalah, karena jihoon dekat dengan olivia.

luka ini, adalah luka yang jaehyuk berikan karena ia berpikir olivia putus dengannya karena sosok jihoon.

ancaman pun diberikan. jihoon harus menjahui olivia jika tidak mau kembali terluka.



























namun jihoon tidak mau.

sebab dari lubuk hati yang paling dalam miliknya, jihoon hanya ingin bersama olivia.

□□□□□

ps: dirique ganti blurb cerita hewhew

[4] lacuna. |  p. jihoon  olivia. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang