"Kamu lagi denger apa?"
"Sut, ga bakal tau lagunya."
"Hidih, sini coba ku denger dulu. Jangan ngeremehin pengetahuan musik ku."
"Gimana? Tau?"
"Heh lagu bahasa Prancis juga mana bisa tau ..."
"Dibilangin, malah sok."
"Bukan, tapi emang ga ngerti aja bahasa Prancis. Dikira lagu inggris atau indo."
"Ya gapapa deh, aku juga ga ngerti prancis."
"Terus kenapa dengerin kalau ga ngerti?"
"Lah enak kan lagunya? Ga penting lah ngerti lirik mendalam gitu. Lagu ya lagu."
"Kamu ngapain denger lagu pake lirik kalau gitu? Tau arti mendalam lirik itu bisa ngubah perasaan selama dengerin lagu. Penting tau,
Emang kamu ga pernah denger lagu yang awalnya lagu seneng, giliran dengerin bener bener, fokus sama lirik, jadi berasa sedih?"
"Ga pernah, emang ga terlalu peduli lirik."
"Dengerin instrumental sama musik klasik aja kalau gitu. Percuma ada lirik ga kamu perhatiin."
"Dih ngambek segala. Masalahnya apa sama cara aku denger lagu? Gausah dipeduliin lah, cara dengerin lagu aku sama kamu beda."
"Kasian musik puitis, kurang diapresiasi sama kamu."
"Musik puitis mana perlu apresiasiku, udah banyak orang kayak kamu."
"Ya deh ... lagunya enak ya, kesannya sedih tapi suara penyanyinya lembut banget."
"..."
"... Matahari."
"Hah?"
"Judul lagunya matahari, tapi liriknya tentang matahari yang hilang, kehangatan yang hilang di musim dingin."
"Katanya kamu ga peduli sama lirik?"
"Ga peduli bukan berarti ga tau. Ga tau bukan berarti ga peduli."
KAMU SEDANG MEMBACA
titik berdebu
Short StoryTumpukan arsip yang ku tulis, yang selesai maupun yang terabaikan. cerita dan puisi yang terngiang terus, jadi ku tulis saja, daripada hilang terlantar di lautan pikiran.