2 | Bangsat Tampan

16.7K 110 1
                                    

Bener ya kata orang orang . .
perjaka grey grey bertampang
bengal itu brengsek nya
luar dalem.


Bikin itah teteh teteh
mendadak jadi jedag jedug

















Kalo ganteng.


-
-
-


11.49 Pm

"Ahh"

Desah nikmat keluar dari mulut seorang pemuda laki laki dengan sedikit keringat di pelipisnya , usai meneguk segelas Vodka

Menyenderkan kepala lalu membuka dua kancing kemeja atasnya. Memeramkan mata untuk sekedar merilekskan badan setelah usai bermain billyard

"Udeh jam sebelas lima enam , nih. Bentar lagi tutup"

Ucap Rino. Rino Dominio Desta. Lelaki tiang berkulit putih cina Angkatan 12 Sekolah Menegah Atas RADIN 02

"Ayok!"

Kali ini , suara dari cowok beralis pitak ala ala anak sok hits jaman sekarang. Maruf Talbiyan satu angkatan dan satu kelas dengan Rino

Ke 6 remaja laki laki itu pun bangkit dari kursi nya dan mengambil barang masing masing yang terletak dimeja milik mereka sementara untuk beberapa jam selama berada di Exout Caffe

Selang beberapa menit , mereka sampai dihalaman depan tempat terparkir rapi beberapa motor. Tidak banyak. Karena lambat laun para pengunjung sudah kembali ke tempat tujuan masing masing.

Masih di ke 6 perjaka perjaka tadi. Mereka sedang menaiki motor milik sendiri sendiri. Untuk kali ini , tidak ada satu motor diduduki oleh dua orang.

"Eh? Bentar , kunci motor gua kaga ada"

Ujar salah satu dari mereka yang menggunakan setelan baju lengan pendek bermotiv yang bisa dibilang seperti ukiran batik. Celana levis sobek dibagian lutut dan sepatu ori berwarna hitam.

"Nah loh. Cek lagi" - Arya Bima Dutanugraha. Cukup panggil Arya saja. Pemuda satu ini sudah siap dengan helm dan motor ninja yang siap untuk menginjak gas - namun diurungkan

"Ketinggalan didalem kali, Tur"


"Bentar, gua kedalem dulu" - Fathur. Ucap dia terlampau tenang seperti apa yang sedang tidak ada ditangan dia itu hanyalah hal kecil. Lain hal dengan teman teman nya , sudah panik dan dengan senang hati ikut mencarikan benda kecil yang bersahabat dengan em'berr

!!!



Disini sekarang. Fatur berada dimeja tempat dia dan teman teman nya berkumpul tadi. Suasana Caffe sudah tidak ada pengunjung. Melainkan hanya ada beberapa Barista yang sibuk membersihkan dan membereskan meja meja serta kursi yang sedikit berantakan

Sudah dicari dibagian manapun hasilnya nihil. Kunci motor ninja milik lelaki berkemeja longgar itu tidak ditemukan

Sampai akhirnya, mata dia terpaku kepada seorang gadis yang masih menggunakan seragam Barista didepan pintu masuk ruangan dalam atau area no smoking

Sedikit ambigu karena posisi Barista sexy itu bertekuk lutut dikolong meja. Melihatkan paha putih mulusnya dan err bokong itu membuat pikiran Fatur mendadak liar

Gadis itu berdiri dan memegang suatu benda kecil yang terlihat familiar dimata pemiliknya. Ohya - jangan lupa , pemuda yang masih diam dan enggan bergerak dari meja dekat dengan pembatas antara outdoor dan parkiran itu , masih menatap Barista muda dalam diam dari kejauhan cukup lumayan

Merasa sedang diperhatikan , Barista muda mengarahkan pandangan nya ke lelaki yang berada sedikit jauh dari tempatnya sekarang

Melihat bergantian antara kunci entah siapa pemiliknya gadis itu pun tidak tau dan melihat lelaki disebrang sana

Pandangan keduanya bertabrakan. Diantara mereka belum ada niatan untuk memutuskan pandangan kearah lain

Sama sama terdiam dan menatap satu sama lain. Ekspresi bengong kentara sekali di mimik wajah sang jantan. Entah apa yang ada dipikirannya



Sampai pada akhirnya , ada orang ketiga yang memecahkan keheningan diantara dua pasangan kaum adam dan kaum hawa-belum muhkrim



"Udah ketemu?"



Tanya seorang laki laki bersetelan hampir sama dengan Fatur. Menurut feeling Nara , pemuda jangkung ini merupakan teman dari lelaki yang sejak tadi terus memandang nya.



"Oh, hem-apa mas nya sedang mencari ini?"



Ada feeling lagi yang mengatakan , bahwa kunci yang kini sedang dipegang oleh jari lentik kecil milik sang Barista muda -adalah milik salah satu dari lelaki didepannya kini



"Iya, Tur! Punya lu!"



Si Barista sadar , jika pemilik kunci malang ini adalah laki laki yang baru saja menjadi lawan tatap tatap an nya. Sontak dia mengulurkan tangan kearah Fatur untuk memberikan barang miliknya-jangan lupa disertai senyuman manis dari Nara. Katanya biar tidak terkesan jutek



"Ah-iya makasih"



Zreeeerrtt! Sedikit merinding, merasa desiran darah didalam tubuh Nara terasa panas dan menggelitik setelah indra pendengarannya menangkap jelas suara rendah dan dalam itu



"Ya, samasama. Tadi saat saya sedang menyapu bagian kolong meja, ga sengaja ngeliat kunci itu. Beruntung pemiliknya belum pergi dari sini. Kalo gitu, saya harus lanjut beberes lagi-permisi!"

















- TBC -


















Hnnghh

DE SEXY BARISTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang