2.SIANG

44 6 0
                                    

"Perhatian semuanya!!" Dito yang bernotabene sebagai ketua kelas XI MIPA 4,berteriak sekeras mungkin guna menarik perhatian seisi kelas.

Kelas yang semulanya ribut karena sampai saat ini belum ada guru mapel yang masuk seketika memfokuskan pandangannya kearah sang ketua kelas.

"SEKARANG JAMKOS LAGI WOYY!!!" teriak Dito sang ketua kelas saat mendapat kabar bahwa seluruh guru SMA Harapan Bangsa mengadakan rapat dadakan.

Kelas hening sesaat,hingga sedetik kemudian semuanya bersorak gembira.Terlebih Arga yang sudah melompat-lompat kegirangan mengetahui prediksinya tadi pagi ternyata benar.

Semua siswa berhamburan keluar kelas termasuk Thania,Aisyah,dan Nadia.Mereka memilih pergi ke perpustakaan untuk sekedar membaca novel atau bacaan-bacaan lainnya.

Sementara Deon dan sahabatnya lebih memilih untuk tetap berada dikelas karena siang ini cuaca cukup panas.Saat ini kelas hanya diiisi oleh 5 orang yaitu Deon,Arga,Ibra,Dito,dan Farhan-teman sekelasnya yang saat ini terlihat sedang menulis sesuatu di sebuah buku.

Terjadi keheningan yang cukup lama hingga pada akhirmya Arga yang sudah suntuk memecah keheningan.
"Bosan bet gue....main yuk" ajaknya.

Farhan yang semulanya asik menulis kemudian mendongakan kepalanya mengahadap Arga.
"Diluar panas," balasnya malas-malasan.

"Heh,kutu buku!! Gue juga tau kali diluar panas.Ya main didalem maksut gue,"sewotnya.

"Ya main apa," ujar Deon yang sebelumnya menelungkupkan kepalanya didalam lipatan tangan.

"Gimana kalau main Truth or dare?" Dito memberi saran.Dibalas anggukan setuju dari Ibra.

"Boleh,siapa takut" ucap Deon,kemudian semuanya pun mulai berkerumun membentuk satu bulatan.

"Oke gue kasih tau peraturannya.pertama karena gue yang ngusulin buat main,jadi guelah orang pertama yang ngasih pertanyaan atau tantangannya.Setelah itu,target pertama yang ngasih pertanyaan atau tantangan buat orang yang dapet setelahnya.Mainnya harus sportif gue ngak terima kalo ada yang berantem gara-gara gak sportif!"

"Pada paham gak?"sambung Arga,semuanya hanya mengangguk paham.

"Ingat gak boleh ada yang baper!!" Arga mengingatkan,dan semuanya lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya.Kemudian semuanya pun mulai bermain.

Mulut botol plastik yang sudah habis milik Deon kini mengarah kepada Farhan.Farhan yang semulanya terlihat santai lansung menegakkan punggungnya setelah mengetahui target pertama dari permainan ini ternyata dirinya.

"Truth or Dare?" ujar arga antusias.

Farhan kembali terlihat tenang kemudian dengan santai nya menjawab "gue pilih dare,"

Arga tampak berfikir sejenak,kemudian muncul ide liciknya "ulangan harian besok,lo harus nunjukin gue jawabannya" ucapnya memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Gak!!" balas Farhan cepat.Farhan termasuk siswa terpintar dikelasnya,dia sering mendapat peringkat kelas bahkan sering berlomba-lomba dengan Thania untuk mendapatkan juara kelas.Tapi sayangnya Farhan pelit ilmu dan sangat tidak suka dengan siswa yang suka menyontek.

"HARUSS!!" perintah Arga penuh penekanan.

"Gue bilang enggak!!" Farhan tetap bersikukuh dengan pendirirannya.

"GUE BILANGG HARUS!!" ujar Arga lagi dengan membalikkan ucapan Farhan.Sementara Deon,Ibra,dan Dito hanya diam dan terus memperhatikan hal apa lagi yang akan terjadi kepada keduanya.

"Ah,pokoknya gue gak mau tau.Lo harus nunjukin gue pas ulangan besok!!" perintahnya lagi.Farhan membuang nafasnya pasrah.

"Iya-iya gue tunjukin" ucap Farhan pasrah,Arga tersenyum puas mendengarnya.

A Game Both Win Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang