#39 - A Question

1K 127 70
                                    

Warning ; chapter panjang.





——————author pov——————

Hari ini acara pentas seni akhirnya diselenggarakan. Gedung aula sekolah kini penuh dengan hiasan-hiasan elegan, ratusan kursi penonton, dan panggung yang cukup besar.

Jam menunjukkan pukul dua lewat empat puluh menit, masih kurang dua puluh menit sebelum acara dimulai. Yeji dan teman-temannya sedang berada di backstage, menunggu sembari mempersiapkan diri.

"duh, tremor gue" Yuna menggosok kedua telapak tangannya, gadis itu sedikit nervous. apalagi mas pacar menonton, dia harus tampil maksimal.

"kalem lur, jangan tegang" Ryujin memberi semangat.

"aaaa kebelet pipis," keluh Chaeryeong tiba-tiba, kemudian beranjak dari duduknya.

"plis, siapapun temenin gue ke toilet!" dengan kaki yang sengaja di rapatkan—yang bertujuan menahan kebelet, Chaeryeong langsung cabut meninggalkan tempat, kemana lagi kalo bukan toilet. mana lokasinya jauh lagi.

"duh, ada-ada aja si lo ah" Lia berdiri, ikut pergi mengekori temannya itu.

"eh gue ikut deh!" Seru yuna yang kemudian ikut pergi menyusul Lia dan Chaeryeong.

Tinggalah Yeji berdua Ryujin yang masih pada sibuk sendiri sama tontonan youtube di handphone mereka masing-masing.

Namun seketika Ryujin teringat sesuatu yang memang ingin ia ceritakan ke Yeji.

"Eh, Ji." Ryujin menutup ponselnya, beralih memposisikan dirinya menghadap Yeji.

"hah?"

"Lo masih marah sama Hyunjin?"

Yeji yang mulanya fokus menonton langsung mendongak, dia sedikit kaget setelah denger pertanyaan yang dilontarkan Ryujin. kenapa malah jadi bahas Hyunjin sekarang?

"Duh, gausah ngomongin dia dulu deh."

"Heh, gue tuh mau cerita tau! Tentang Hyunjin!" Ungkap gadis berambut pendek itu, kalimatnya barusan sukses bikin Yeji penasaran.

Tapi tetep aja, bentar lagi mereka tampil. Maka dari itu, demi menghindari hal-hal yang gak diinginkan, misalnya— gak fokus sewaktu lagi perform yang mengakibatkan salah atau lupa gerakan, lebih baik diomonginnya nanti aja.

"Ya gak sekarang juga, Shin Ryujin!"

"Heh, Choi Ryujin!" Titah Ryujin mengoreksi, gaya banget dia yang udah resmi jadi pacarnya Choi Beomgyu.

"Dih, yakin banget lo bakal nikah ama Beomgyu?"

"Ya siapa tau kan, yang penting udah jadian. Gak kaya lo yang digantung mulu, wlek!" Ryujin memeletkan lidahnya, mengolok-ngolok gadis dihadapannya.

Merasa tertohok, Yeji yang kelewat kesel langsung menyentil dahi tak bersalahnya Ryujin. Kalo ditanya levelnya pelan, kuat, atau sedang, udah tentu jawabannya adalah dahsyat.

"Basingan! Gue doain lo cepet putus! Trus nangis-nangis curhat ke gue. Hahahaha!"

Ryujin meringis, mengelus dahinya yang kini memerah. "Duh, sakit banget anjing!"

"Makanya lo gausah mancing-mancing!"

"Lagian ya, gue kalo diputusin mah gabakal nangis. Gue tuh gak cengeng macem lo." Ujar Ryujin santai, memasang ekspresi yang menurut Yeji sangat menyebalkan.

Yeji menaikkan alis sebelah kanannya, menatap Ryujin sinis.

"Jan kek setan lo! Gue gak cengeng ya!"

Meet Me Later - HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang