Wisata,budaya dan sejarah, sesungguhnya begitu akrab berdampingan. Di banyak tempat yang menjadi destinasi wisata yang disingahi oleh para wisatawan, selalu ada cerita atau sejarah yang dapat kita jadikan pelajaran. Begitu juga ketika langkah kaki kita menjejak di Trowulan.
Mungkin sebagain orang sudah tidak merasa asing dengan nama "Trowulan". Trowulan merupakan sebuah nama desa sekaligus kecamatan yang terletak di kabupaten Mojokerto, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Jika kita menelusuri sebuah peta, maka Trowulan terletak di bagian barat kabupaten Mojokerto, berbatasan dengan wilayah kabupaten Jombang. Di sebelah timur, ia berbatasan dengan kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan, sedangkan sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Lamongan dan Gresik, dan di sebelah selatan berbatasan dengan kota Batu dan Malang. Tidak lah sulit sebenarnya jika kita menjajakan kaki mencari nama desa sekaligus nama kecamatan tersebut karena ia terletak di jalan nasional yang menghubungkan Surabaya-Solo-Yogyakarta. Trowulan merupakan satu dari delapan belas kecamatan yang ada di kabupaten Mojokerto. Jika kita mencoba menjajakan kaki ke Trowulan, sejarah panjang kerajaan Majapahit bisa kita telusuri sambil menikmati keunikan situs-situs peninggalan sejarah disana. Trowulan menyimpan sejarah yang tak terpisahkan dari sebuah peradaban salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara. Ya, trowulan dikenal banyak menyimpan jejak sejarah masa lalu. Disana kita bisa melihat bukti-bukti otentik arkeologis bahwa peradaban kerajaan Majapahit bukanlah sebuah dongeng atau legenda belaka.
Sebagai situs penting dalam dunia arkeologi Indonesia, Trowulan telah dicalonkan mejadi situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009. Raffles, Gubernur belanda di tanah Jawa menjuluki Trowulan sebagai "Kebangaan Pulau Jawa". Nama Trowulan identik dengan situs kota Majapahit karena di desa sekaligus kecamatan ini terdapat puluhan situs seluas hampir 100 kilometer persegi berupa bangunan, temuan arca, gerabah dan pemakaman peninggalan kerajaan Majapahit. Tak terhitung penelitian di lakukan di situs yang luasnya 11 x 9 km ini untuk mengali berbagai hal dari sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit.
Di duga kuat, pusat kerajaan Majapahit berada di wilayah Trowulan. Hal ini berdasarkan tulisan dari mpu Prapanca dalam kitabnya, Kakawin Negarakertagama dan dalam sumber Cina dari abad ke-15.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remembering of Kampung Majapahit
Non-FictionMencoba mengungkap sejarah kerajaan majapahit dari sisa-puing-puing peninggalan kerajaan Majapahit yang berusaha untuk di hidupkan kembali. Wisata,budaya dan sejarah, sesungguhnya begitu akrab berdampingan. Di banyak tempat yang menjadi destinasi w...