PART 3: TENTANG KAMPUNG MAJAPAHIT DI DESA BEJIJONG, TROWULAN

39 2 0
                                    

Pada part sebelumnya penulis sudah menyingung sedikit tentang kerajaan Majapahit. Siapa yang tak mengenal sejarah kerajaan majapahit? Jika kita mengenang sejarah kerajaan majapahit maka kita akan kembali kepada guru-guru sejarah kita bagaimana mereka menerangkan sejarah dari kerajaan majapahit itu berdiri?

Ya seperti kita ketahui, bahwa kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan hindu terbesar yang menyatukan nusantara di Jawa timur. Kerajaan ini berada di kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Kerajaan ini di dirikan oleh Raden Wijaya. Nama "Majapahit" sendiri diambil dari dua kata "Maja" dan "Pahit". Nama "Maja" yang berarti buah maja dan "Pahit" yang artinya memiliki rasa pahit. Jadi "Majapahit" memiliki arti buah maja yang rasanya pahit.

Kenapa nama kerjaan tersebut di ambil dari nama buah Maja? Karena pada waktu itu Raden Wijaya dan para prajuritnya melakukan perjalanan ke hutan Tarik (sekarang wilayah perbatasan Mojokerto-Sidoarjo). Nah, pada saat itu ada salah satu prajurit merasakan haus dan lapar. Kemudian ia mencoba memakan buah Maja yang banyak ditemukan di hutan tersebut. Namun sayangnya, buah Maja tersebut rasanya pahit. Seketika itu, raden Wijaya menamai daerah tersebut " Majapahit" sekaligus nama kerajaannya. Nah disitulah asal-usul dari kerajaan Majapahit.

Seperti kita ketahui, dari banyaknya sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit ini, kini situs-situs tersebut dijadikan sebagai daya tarik wisata. Tempat wisata yang menjadi daya tarik para wisatawan seperti halnya candi bajang ratu, candi tikus, candi Wringin lawang, kolam renang segaran, pendopo agung dsb.

Nah, apakah kalian mengetahui daya tarik tempat wisata baru dari sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit? Kerajaan yang pernah tumbuh besar pada tahun 1293 M hingga runtuh pada sekitar tahun 1500 M ini menyisahkan banyak jejak sejarah. Jejak- jejak itu dicoba untuk dikembalikan dengan dibangunnya puing-puing sisa kerajaan di sebuah desa di kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Maka, disini penulis akan mengangkat kampung Majapahit sebagai salah satu destinasi bagi para pecinta historis. Tujuan penulis mengangkat kampung Majapahit disini, supaya para pembaca bisa mengenal bagimana nuansa ketika kita hidup di zaman kerajaan Majapahit. Dengan kita mengunjungi kampung Majapahit, kita akan merasakan benar-benar hidup pada zaman kerajaan majapahit pada waktu itu.

Pada part sebelumnya (part 2), penulis sudah menyingung sedikit tentang sejarah kampung Majapahit. Kampung Majapahit dengan khas rumah Majapahitnya ini banyak terdapat di desa Bejijong, Jati Pasar, dan Sentonorejo. Disini penulis ingin menelusuri salah satu kampung Majapahit yang berada di salah satu desa yaitu di desa Bejijong. Focus dari penulis adalah mengeksplore bagaimana segi arsitektur dari rumah Majapahit itu sendiri tepatnya berada, di desa Bejijong.

Siapa yang tidak tahu desa Bejijong? Desa Bejijong merupakan salah satu desa di trowulan yang terkenal dengan patung Budha tidur Maha Vihara Majapahit yang terbesar di Indonesia. Tempat ini selalu ramai di kunjungi, terutama di akhir pekan. Kabarnya, patung ini di sebut-sebut sebagai patung Budha tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Nepal yang lebih dahulu mengunggulinya. Desa ini juga di kenal sebagai desa yang terkenal dengan seni patung nya yang sudah di akui oleh negara-negara di manca negara. Hampir sebagian besar kerajinan patung cor perunggu dari desa ini di sukai dan di pamerkan di negara eropa, seperti Belanda dan Jerman, dan negara Asia seperti Thailand dan Jepang. Wah...turut berbanga dengan kehebatan para warga di desa ini dalam keahliaanya memahat patung.

Remembering of Kampung MajapahitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang