•|| 3. Leiya ||•

54 17 12
                                    

Happy reading..
Vomment ok ^_-
-------------------

"Kenapa harus aran?" tanya seorang perempuan pada dirinya sendiri. Ia sedang duduk di bangku taman dekat kuburan sekolahnya.

Sudah enam hari sejak meninggalnya Aran. Ya, hanya tiga jam ia bisa bertahan.

Ia masih duduk di bangku itu saat hujan deras mengguyurnya. Dengan pakaian hitam, rambut panjang yang berantakan ia sudah seperti penampakan saja.

"Leiya?" tanya seseorang. Gadis yang dipanggil leiya itu menoleh. Ia terkejut mendapati kylan beberapa meter di belakangnya. Ia langsung berpaling dan berlari ke arah asrama.

"Hei, leiya" kini ia melihat kylan berlari kearahnya. Ia mempercepat larinya tapi tangannya berhasil dicekal oleh kylan.

"Leiya, kamu kenapa?" tanya kylan. Leiya menoleh.

Wushh
Halusinasi batinnya.

Tak ada kylan dibelakangnya. Tak ada orang yang mencekal tangannya. Leiya merutuki dirinya sendiri karena terlalu banyak berharap. Ia langsung berlari ke asramanya. Kini jam 2 pagi. Tak kan ada yang berpapasan dengannya.

Sampai ia didepan pintu kamar 22 asrama putri safwana. Ia beberapa kali menggumamkan supaya teman sekamarnya sudah terlelap baru ia membuka pintu.

Tampak ghiya, claudy, dan reila sudah terlelap di ranjang masing masing. Ia mengganti baju untuk latihan ice skating.

Pukul 02.30 ia sudah berada di ruang latihan safwana.

◉◉◉

Malam ini azyla tidak bisa tidur. Dari tadi ia gelisah, seperti merasa  apabila ia tidur maka ia akan membiarkan seseorang terluka malam ini.

Azyla memutuskan untuk berjalan di sekitar asrama putri sambil membaca baca peraturan peraturan asrama putri dari tabletnya.

Ia membaca nomor 120, 139, 140

120. Tidak ada larangan pembulian
139. Ruang latihan buka 24 jam
140. Seika boleh berlatih di ruang latihan  safwana, begitupun sebaliknya.

Azyla sedikit tertegun saat membaca peraturan nomor 120. apakah guru guru terlalu sibuk hingga tak memedulikan laporan pembulian? Batinnya.

Azyla memutuskan untuk pergi ke ruang latihan ice skating. Letaknya di gedung asrama putri safwana.

Azyla pov

Tempat ice skating tidak begitu terang. Aku kesini karena tinggal ini satu satunya ruang latihan yang belum aku kunjungi. Kok kek wisata aja?

Aku mencari cari kode ruangan ini. Tepat di dekat meja juri aku melihat kode yang ukurannya 8×8 cm persegi gitu dengan bentuk rumit.

Aku mengarahkan tablet ke kode itu.

Ice skating putri safwana

Muncul data data prestasi yang dimiliki siswa helix carl school. Diambil dari nama nebula. Tau kan nebula, itu lho yang ada di langit. Tau lah pasti.

Aku duduk di kursi nomor tiga dari bawah tepatnya bangku C9. Mulai membaca data data di tablet ku.

Tak lama aku membaca, terdengar suara pintu ruangan ini terbuka. Aku mengalihkan pandangan kearah gadis yang kurasa ia adalah leiya. Dari mana aku tau? Tentu saja, ia adalah pemegang peringkat pertama juga sainganku di kelas musik.

Aku terus memperhatikannya. Ia mulai meluncur di es. Hingga gerakannya sedikit ketepi dan ia berhasil melakukan triple axel. Aku kagum karena ia mendarat dengan mulusnya. Ia melakukan itu sekali saja. Selebihnya ia meluncur ringan dan beberapa kali melakukan putaran.

Aku melihat kearah pintu yang dibuka. Tak ada yang bisa melihatku disini. Tidak leiya, juga 3 lelaki yang baru memasuki arena.

Sepertinya leiya terlalu menikmati berseluncur di es hingga ia tak menyadari kini 3 lelaki yang aku ketahui salah satunya adalah kylan. Aku cukup terkejut mengetahuinya.

Kini kylan berada tepat di belakang leiya. Kylan mengepalkan kuat tangannya. Aku tak ingin menyesal karena menganggap remeh pemandangan ini.

Aku membuka tablet yang sejak kak leiya datang tadi aku matikan. Menghidupkan kamera dan meletaknya di kursi didepan ku.

Aku memperhatikan semuanya sambil menyilangkan tangan didepan dada.

Leiya kini sepertinya sudah merasakan bahwa ada orang dibelakangnya. Kepalan tangan kylan mendarat dipipinya leiya. Leiya terjungkal ke samping dengan indahnya ia terduduk dan berputar putar hingga punggungnya menabrak tembok pembatas dengan kuat karena es yang terlalu licin dan karena  diberi dorongan kuat membuat kecepatan semakin bertambah hingga ia terbentur tembok .

Tampak darah keluar dari sudut bibirnya. Aku meringis melihatnya.

kylan menghampiri, menekan kuat pipi leiya dengan tangan kirinya. Membuat leiya semakin meringis.

"To be honest, I really hate you" ucap kylan pelan. Tapi terdengar hingga bangku tempat aku duduk.

Aku membulatkan mata tak percaya. Seorang kylan yang lembut kepada perempuan bisa berbuat seperti itu? Aku sungguh tak menyangka.

Untung aku memakai sepatu yang di tapaknya ada duri kecil sehingga aku bisa berjalan di tempat rata ataupun yang tak rata.

Aku tegak dari kursiku dan bertepuk tangan kuat agar mereka mendengarku. Dua orang yang bersama kylan itu langsung terkejut karena tak menyadari keberadaan ku yang dari tadi berada disini.

Aku berjalan kearahnya. Menatapnya tajam dengan senyum miring. Aku melihat sekilas kearah kak leiya. Leiya itu kelas 8, tapi aku kurang terbiasa memanggil seseorang dengan embel embel kakak kecuali kalo dipaksa ya gitu.

Aku mengalihkan pandangan kearah kylan.

Langsung saja kakiku melayang ke tengkuknya. Membuatmu nyaris tersungkur.

"Oh, orang tua mu akan bangga sekali.  Ngelawan perempuan di arena ice skating? Kamu itu laki laki atau perempuan sih? Yang kamu celakai itu perempuan. Dia perempuan. Ck," aku semakin menatapnya tajam.

Ia tidak membalasku. Hanya menampilkan wajah datar saja. Tatapan nya, uh. Membuatku berdecih pelan.

"Kamu tau? Kamu telah membuat ku menyesal karena telah menilaimu lelaki yang lembut. Salah sungguh salah" aku semakin mendekat kearahnya.

Tangan kylan tampak terangkat. Sepertinya ia sedang tak terkendali. Aku tersenyum saat ia kembali menurunkan tangannya.

"kamu ga perlu nampar saya karena kita semua juga tau kalo yang aku bilang itu fakta" lalu azyla berjalan kearah leiya dan memembantu nya berjalan kearah kursi C9 mengambil tabletnya. Ia mematikan rekaman dan tersenyum penuh arti kearah kylan dan teman temannya..
----------------------------------

Yeay akhirnya up jugaa..
Jangan lupa vomment yee

Gimana gimana bab nya?
Keren ga azyla?
Btw kylan itu kaka kelasnya lhoo ya

Ok lah sampe situ dulu

Salam,adelia

smile behind the wound  [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang