Saat Sasya pergi kesekolah tepat didepan gerbang Sasya tidak sengaja menyenggol tubuh seseorang.
"Sorry gue gak sengaja,"ucap Sasya dengan menahan sakit dibahunya.
Ketika Sasya melihat orang yang ditabraknya, ternyata adalah seorang cowok yang sangat tampan. Sasya sampai terpesona oleh ketampanan yang dimiliki cowok tersebut.
Tapi siapa sangka dari pertemuan yang tidak di sengaja tersebut membuat mereka penasaran satu sama lain.
Kemudian setelah Sasya mengatakan bahwa ia tidak sengaja cowok itu langsung berlalu begitu saja dihadapannya.
Sasya juga bingung padahal dia sudah minta maaf tapi, kenapa dia malah pergi gitu aja dasar cowok menyebalkan.
Oh ya tapi kalau di pikir-pikir cowok itu ganteng juga ya jadi penasaran namanya siapa,kelas berapa. Ah kok gue jadi mikirin dia sih.
"Hey tunggu nama lo siapa? Woi ih nyebelin banget sih." Ucap Sasya dengan kesal.
"Heh lo pada tau gak sih, tadi kan gue tuh gak sengaja nabrak orang gitu, tapi orangnya kok nyebelin banget ya? ". Seru Sasya setibanya dikelas.
"Nyebelin? Nyebelin gimana sih maksud lo kok gue gak ngerti ya? "Ucap Sonya dengan raut penuh tanda tanya.
Mentari teringat dengan satu cowok yang katanya sih, terkenal banget malah bukan di sekolahnya aja, hampir seluruh sekolah tau karena ketampanan yang dia miliki.
"Oh atau jangan-jangan yang lo maksud itu Gilang ya? Kan dia aja tuh orang yang sok jual mahal di sekolah kita.
"Siapa? Gilang? Kok gue baru denger nama itu ya?
"Lo sih jadi orang kudet bener,"
"Yeh kutu kupret mentang-mentang lo tau semua nama orang. Bangga lo? Gitu aja bangga, dasar!
"Woi woi guru datang". Seru ketua kelas ketika melihat gurunya akan masuk.
Yang tadinya orang sibuk cerita, ada yang nyanyi-nyanyi gak jelas. Sekarang malah sunyi seperti kuburan, karna apa? Ya itu tadi yang di serukan oleh ketua kelasnya ada guru makanya, pada diem.
Harus ada guru dulu baru semuanya pada diem.
"Baiklah anak-anak hari ini kita akan belajar matematika, kelurkan buku cetak kalian masing masing dan siapa yang tidak bawa silakan keluar dari kelas ini"Ucap sang guru matematika
"Baik buk"Seru anak-anak secara bersamaan.
Tidak terasa jam pelajaran matematika pun sudah habis, dan akan berganti dengan jam pelajaran yang selanjutnya yaitu kimia. Gimana tuh tambah pusing kan kepaanya kalau gitu?
Kringggg Kringgg
Suara bel pun terdengar begitu nyaring semua orang pun berbondong bondong pergi untuk mengisi perut mereka yang lapar.
"Guys kantin kuy, "Ucap Sonya dengan hebohnya mengajak kedua sahabatnya ke kantin.
"Kuy"Ucap Sasya dan Mentari secara bersamaan.
Tibanya di kantin mereka melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk, tapi ternyata tempat duduknya tinggal satu meja yang kosong. Ketika mereka hampir sampai di tempat duduk yang di tuju seketika ada tiga cowok yang sudah terlebih dahulu mendudukinya.
"Eh ehh enak aja ya kalian duduk disini kan kita yang duluan lihat tempat duduk ini, jadi ini tempat duduk kitalah,"Kata Sasya dengan muka geram
"Eh kalian tuh cuma lihat aja kan? Kenapa juga cuma di liatin doang orang kalau udah nemu tempat duduk itu harusnya langsung duduk, bukannya cuma diliatin doang aneh banget sih jadi orang."Ucap Gilang penuh keangkuhan
"Ihh harusnya sebagai cowok itu kalian ngalah dong sama cewek gimana sih"kesal Sasya
"Emangnya setiap cowok harus ngalah terus gitu sama cewek?
"Ih pokoknya gak mau tau ini tempat duduk punya kita!!!"
"Nggak.ini.punya.kita"Ucap Gilang penuh penekanan
"Udalah kalian cari aja lagi tempat duduk, apa susahnya sih. Tuh udah banyak yang kosong.
Kringgg Kringgg
"Tuh kan udah bel, kalian sih debat mulu gak jadi makan kan jadinya"
"Kalian sih ishh"
"Awas aja kalau ketemu lagi"
"Dasar cowok nyebelin enyah deh kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu
Teen Fiction"Ketika melihat matamu aku bisa tau seluas apa kau mencintaiku". Gilang Satria Santoso "Disaat engkau ada didekatku aku tau bahwa kau akan selalu menjadi milikku selamanya dan tak akan pernah bisa orang lain memilikimu kau seutuhnya hanya untukku"...