Prolog

173K 8.9K 230
                                    

Gadis berusia 16 tahun itu bergerak gelisah. Bisa dibilang ini pertama kali baginya mengenakan seragam sekolah setelah 7 tahun memilih untuk homeschooling. Ia masih terduduk di mobil bersama sang supir dan seorang pengawal sembari memandangi papan nama sekolahan tersebut, SMA High Hopes. Berulang kali gadis itu menghela napasnya, berusaha rileks.

"Non Aca yakin mau sekolah di tempat umum gini?" Mang Dede, Supir yang bekerja dengan keluarga Acacia sejak kedua orang tua Acacia baru menikah itu melirik anak majikannya dari kaca spion.

"Aca baik-baik aja Mang," gadis bernama lengkap Acacia Tamara Caldwell itu tersenyum tipis.

"Kalo Non Aca gak yakin saya bisa beritahu bapak- " Acacia langsung menggelengkan kepalanya.

Papa Acacia itu bisa dibilang overprotektif dengan Aca, bahkan papanya itu selalu mengirim minimal satu pengawal untuk menemaninya selama shooting dan kemana pun Acacia pergi. Seperti saat ini, ada Galen, pengawal pilihan papanya sejak Acacia pertama kali menjadi model untuk mengikuti Acacia selama sekolah dan keperluan lainnya.

"Aca turun dulu Mang,"

"Non gamau pakai masker?" Acacia tersenyum lalu menggeleng.

"Galen, aku gak perlu menyamar di sekolahku sendiri," ucapnya ke Galen.

Mang Dede mengangguk, saat Acacia sudah membuka pintu, supirnya kembali memanggilnya. "Non, bapak pesan katanya nanti Mas Galen akan nungguin Non Aca selama sekolah, pulangnya juga saya jemput ya Non, nanti langsung saya antar ke lokasi shootingnya Non Aca,"

Acacia menghela napasnya lalu tersenyum.

"Aca pamit Mang," lalu Acacia melangkahkan kakinya masuk ke dalam lingkungan sekolahnya diiringi tatapan-tatapan terkejut dari calon teman sekolahnya itu. Beberapa sudah mengacungkan kamera ponselnya baik itu diam-diam maupun terang-terangan kearah Acacia.

Acacia menghembuskan napasnya. Sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini apabila ditempat umum. Salah satu yang menjadi kekhawatiran Papanya karena Acacia memiliki phobia yang cukup serius.

Acacia berhenti melangkah lalu menoleh kebelakang, tepat pada pengawal mudanya yang menggunakan jas hitam lengkap dengan earpiece yang terhubung entah pada siapa saja, Acacia tidak tahu.

"Galen, kamu bisa kan jangan muncul di depan aku selama di sekolah?" tanya Acacia ke pengawal pribadinya itu.

Galen mengerutkan keningnya mendengar permintaan Acacia. Selama dia mengikuti Nona mudanya, baru kali ini Nona mudanya meminta ia agar tidak muncul dihadapannya.

"Tapi non-"

"Cukup awasi aku dari jauh, aku gak pingin dipandang berbeda sama temen-temen ku. Gaada kamu pun aku udah dipandang berbeda," ujar Acacia.

Galen menghela napasnya lalu mengangguk mempersilahkan anak majikannya berjalan mendahuluinya. Mengawasi dari jauh anak majikannya yang mulai berjalan memasuki koridor sekolahan.

*******************

Haii selamat datang dicerita pertama aku. Karena masih pemula, mohon maaf kalo banyak typo-typo yaa...

YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE SETELAH MEMBACAA🥰

sampai ketemu di BAB selanjutnyaa!!

CASTOR [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang