9. Surat Untuk Vina

50 7 4
                                    

Happy reading💖_

***

"Eh,, kalian makan eskrim ga ajak ajak?!" Entah sejak kapan dan darimana datangnya tiba tiba bang Leo, bang Aldi, dan Lorra datang.

Shit! Ganggu aja uler kebo!-gumam Zara.

"Kirain masih lama jd ga dibeliin, lagian ini yang beliin raksa. Ya kan sa?" Jawab Zara.

"Hmm" Deheman itu saja yang keluar dari mulut raksa. Hftt!.

"Yaudhh yuk pulang, udah gada urusan lagi kan?" Bang Aldi bertanya.

Semua pun menggeleng dan akhirnya pulang ke rumah.

_______________

"Assalamu'alaikum" Salam mereka semua.

"Wa'alaikumsalam, eh udah pulang? Yaudh cepet makan. Udah di siapin tuh!" Salam bunda dan langsung menyuruh makan. Sedangkan semua orang dirumah sudah makan, mungkin pikirnya jika menunggu kelima anak tersebut lama.

"Oke bun" Jawab lorra mewakili.

Mereka pun langsung ke meja makan dan mengambil makanannya.

Setelah itu yang terjadi hanyalah.

Hening!

Hanya itu dan suara sendok yang bertabrakan dengan piring.
Tidak ada yang berminat mendahului berbicara, mungkin mereka lelah.

_____________

Setelah selesai makan mereka mencuci piring, dan yaa!
Meskipun bang Leo, Bang Aldi, dan raksa laki laki tapi tetap mencuci piringnya sendiri. Hm idaman:).

Kemudian dilanjutkan dengan berleha leha di depan tv.

Saat sedang menonton tv, Zara memecahkan keheningan dengan mengajak raksa mengerjakan pekerjaan rumah, memang sebelum libur, mereka diberi tugas. Dan Zara ada beberapa yang tidak bisa dikerjakan sendiri.

"Sa mau bantu gw ngerjain tugas ga?" Tanya Zara.

"Hm"

"Ish yang jelas kali hm artinya paan?" Tanya Zara lagi.

"Iya"

"Yaudah kuy"

Setelah itu Zara mengambil buku nya dan pergi ke depan rumah. Bagi Zara, ia lebih nyaman belajar di depan rumah.

Bukannya pamer rajin belajar tapi di depan rumah udaranya sejuk, cerah juga.

"Ini gimana?" Tanya Zara sambil menunjuk nomor soalnya.

"Nah ini caranya yang paling mudah gini, kita gabungin dulu angka ini, bla bla bla bla...." Dengan telaten raksa menjelaskan kepada Zara.

"Paham?!" Tanya Raksa setelah selesai menjelaskan.

"Iya paham, kalo ini?" Jujur banget Zara langsung paham. Cara ini simple tapi mudah, bukan seperti Mr.Arif caranya sangat belibet.

"Nah ini hampir sama kek nomer ..... Bla bla bla terus dikali sama yang atas, bla bla bla..."

"Udah?"

"Okeyy udahh, makasii raksaaa!!" Ucap Zara.

Sekarang, bukan malah masuk ke rumah tapi mereka berdua tetap didepan rumah.

RazrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang