C12

694 78 8
                                    

"Kurasa Renjun membocorkan gas yang ada di pabrik ini! Kita harus keluar! Pabrik akan terbakar!"

...

"Apa?! Kita harus keluar dengan cepat!" Xiaojun menarik tangan Yangyang agar keluar dari ruangan itu di ikuti dengan Hendery di belakangnya

"Belok ke kanan Hyung" Yangyang memberitahu Xiaojun

Brakk!

"Cari jalan lain, jalan ini terkena runtuhan pabrik. Sangat berbahaya" Hendery menarik tangan Xiaojun dan Yangyang untuk berlari

"Uhuk!" Yangyang terbatuk sedikit karena menghirup asap

"Pabrik ini telah terbakar, kita harus cepat keluar dari sini" Hendery berucap

Mereka bertiga berlarian mencoba mencari jalan keluar dari pabrik ini

"Uhuk!" Yangyang terbatuk lalu terjatuh

"Yangyang! Masih kuat?" Yangyang menggelengkan kepalanya

"Sini, naik ke punggung Kunhang Hyungie" Yangyang tanpa berucap apapun langsung naik ke sana

Mereka berlari lagi mencari jalan keluar, mereka merutuki dalam hati, kenapa pabrik ini besar sekali

"Xiaojun, kau tidak apa?" Hendery bertanya pada Xiaojun yang tetap berlari di sebelahnya

"Tak apa, aku baik baik saja" Xiaojun meringis kecil saat bicara karena luka di bibirnya

"Darah dari pipi mu menetes terus, kau yakin baik baik saja?" Xiaojun menganggukkan kepalanya

"Berhenti di ruangan dulu, Yangyang butuh minum" Xiaojun membuka salah satu ruangan yang mereka lewati. Hendery hanya mengikuti Xiaojun

Beruntung ruangan itu ternyata kamar mandi. Xiaojun langsung berlari ke arah wastafel dan menadah air yang mengalir dengan tangannya

"Kemarikan Yangyang, kita harus cepat" Hendery langsung memberikan Yangyang pada Xiaojun. Xiaojun lalu meminumkan air itu untuk Yangyang

"Aku tak apa, Hyung" Yangyang berucap pada Xiaojun

"Hyung, itu siapa?" Yangyang menunjuk seseorang yang tergeletak di pojok ruangan

"Itu Renjun" Hendery mengangkat orang itu dan membawanya ke arah Yangyang dan Xiaojun

"Hyung hentikan darah yang menetes dari pipi mu" Xiaojun langsung menyentuh pipinya dan menuruti perkataan Yangyang

"Kunhang Hyungie, kita bawa Renjun bersama kita saja" Hendery dan Xiaojun nampak terkejut

"Yangyang mohon" Yangyang menatap memohon ke arah mereka berdua

"Tapi--"

"Yangyang mohon" Yangyang memohon lagi

"Baiklah" Yangyang langsung tersenyum lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku bajunya

"Yangyang mau apa?" Hendery bertanya

"Menghentikan darah yang mengalir" Yangyang langsung mengikat sarung tangan itu di kaki Renjun yang terkena tembakan

Yangyang lalu mengambil air di wastafel dan menyipratkannya ke wajah Renjun agar Renjun sadar

Tak lama kemudian Renjun sadar. "Mau apa kau?" Renjun langsung mendorong Yangyang yang ada di hadapannya

"Membantu mu tentu saja. Kita harus segera keluar dari pabrik ini. Kalau tidak kita akan mati di sini" Yangyang berujar

"Kau mau membantu ku? Setelah apa yang aku lakukan pada mu?" Yangyang menganggukkan kepalanya

"Sesama manusia harus saling tolong menolong kan?" Yangyang mengulurkan tangannya pada Renjun

Renjun lalu mengambil uluran tangan Yangyang. "Maafkan aku, atas perbuatan ku"

Renjun menatap Xiaojun dan Hendery. "Maafkan aku juga, Xiaojun, Hendery"

"Maaf maafannya nanti saja. Kita harus keluar dari sini secepat mungkin" Xiaojun berucap

"Ayo keluar" Yangyang berdiri dan membatu Renjun untuk berdiri. Tapi sangat sulit

"Kau bisa berdiri tidak?" Renjun menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Xiaojun

"Kunhang Hyungie, gendong Renjun" Hendery menatap kaget ke arah Yangyang. "Sekali saja" Hendery menghela nafas dan mengangguk

Brakk!!

Mereka kaget karena atap ruangan itu terjatuh. Mereka langsung berlari keluar setelah Hendery menggendong Renjun di punggung

"Kita harus lewat mana?" Hendery bertanya pada yang lain

"Belok kiri, ada tangga darurat. Kita bisa lewat sana" Renjun memberitahu

Mereka langsung berlari ke arah yang du maksud Renjun

Mereka melihat tangga darurat itu, tapi tangganya hangus dan tidak bisa di bilang sedikit yang hangus

"Apakah tidak ada jalan lain?" Xiaojun bertanya pada Renjun

"Aku sudah coba lewat belakang, tapi tidak bisa. Banyak reruntuhan pabrik di sana" Renjun memberitahu

"Kita harus lompat" Yangyang berucap. Mereka selain Yangyang terkaget

"Tidak ada cara lain selain melompat" Yangyang berujar

"Hyung akan melompat dulu, setelah itu aku, dan Kunhang Hyungie bersama Renjun" mereka menggelengkan kepala

"Hendery dulu, dia bisa menjadi tumpuan kita. Setelah itu kau, Renjun, baru aku" Xiaojun memberi usul dan langsung di setujuin yang lain

"Baik, aku akan melompat" Hendery menurunkan Renjun dari gendongannya dan melompat turun dengan mudah

"Ayo, Yang!" Yangyang menyiapkan diri setelah mendengar seruan dari Hendery, setelah siap dia melompat turun

"Aaaa!" Yangyang berteriak saat melompat

Grep!

"Dapat" Yangyang mendarat sempurna di pelukan Hendery

"Renjun Hyung! Giliran mu turun!" Yangyang berteriak setelah terlepas dari pelukan Hendery

Renjun yang mendengar itu bingung bagaimana cara ia turun. Ia saja tidak bisa berdiri

"Aku akan melempar mu" Xiaojun berujar

"Kau yakin?" Xiaojun mengangguk. "Yakin sekali"

Xiaojun lalu mengangkat Renjun. "Kau siap?" Renjun menganggukkan kepalanya

Xiaojun langsung melempar Renjun turun, Renjun memejamkan matanya saat tubuhnya di lempar Xiaojun

"Dapat" Hendery menangkap Renjun lalu menurunkannya

"Xiaojun! Sekarang giliran mu!" Hendery berteriak

Xiaojun mengambil ancang ancang melompat. Setelah siap ia lalu melompat turun

"Dapat!" Hendery mendapatkan Xiaojun. "Ayo, kita harus keluar" Hendery menggendong Renjun di punggungnya

"Cepat lari sebelum pabrik ini meledak!" Yangyang berteriak lalu berlari seraya bergandengan tangan dengan Xiaojun dan di belakangnya ada Hendery yang menggendong Renjun

Mereka berlari dengan cepat, pintu keluar tinggal sedikit lagi dari jarak mereka

"Keluar!"

DUARR!

Pabrik itu meledak












-------------
Tiba tiba ide ngalir gitu aja

Hate «HenYang»✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang