C1

3K 321 101
                                    

Xiaojun dan Yangyang adalah sepasang kakak beradik yang sangat di idamkan oleh semua orang

Yangyang begitu percaya pada Xiaojun, begitu pula sebaliknya. Sampai suatu hari Xiaojun merusak kepercayaan yang di berikan Yangyang padanya

...

Xiaojun bersama Yangyang keluar dari rumah besar yang merupakan peninggalan eomma dan appa mereka yang telah meningal. Eomma meninggal empat tahun yang lalu, sedangkan appa nya meninggal dua tahun yang lalu

Entah pergi kemana mereka berdua menaiki motor sport milik Xiaojun meninggalkan rumah itu

Di perjalanan mereka hanya diam. Tak ada yang membuka pembicaraan. Sampai mereka berdua berada di depan rumah yang terlihat elit lalu masuk ke dalam pekarangan rumah tersebut

Xiaojun dan Yangyang berdiri di depan pintu rumah itu. Tak berapa lama menunggu pemilik rumah itu keluar dari dalam rumah

"Akhirnya datang juga kau. Ku kira kau begitu pengecut hingga tak datang" orang itu -Hendery menatap remeh pada Xiaojun. "Aku tidak sepengecut yang kau pikirkan" Yangyang yang tak tahu apa apa hanya diam menyaksikan kedua orang itu berbicara

"Baguslah" tatapan Hendery beralih pada Yangyang. "Dan kau mulai sekarang tinggal disini karena hyung mu yang menjual mu kepadaku" Yangyang terkejut dengan apa yang di katakan oleh pemuda itu

"Apa maksudmu?" Yangyang buka suara setelah lama terdiam. "Apakah hyung yang sangat kau sayangi ini tidak memberitahukan apapun padamu?" Yangyang hanya menggeleng sebagai jawaban

Oh ayolah dia bingung sekarang. Xiaojun tidak mungkin menjualnya pada lelaki yang entah itu siapa. Dia percaya pada Xiaojun

"Mau mendengar ceritanya secara lengkap dengan sedikit kebohongan atau secara singkat dengan kejujuran?" Hendery menatap Yangyang yang tengah berpikir. Yangyang bingung, kenapa dia harus memberikan pilihan seperti itu? Setelah lama berpikir dia memiliki keyakinan untuk menjawab "Secara singkat dengan kejujuran"

"Baiklah. Secara singkat dengan kejujuran" menghentikan ucapannya lalu kembali melanjutkannya setelah mendapat kata kata yang pas. "Hyung mu menjual mu padaku demi rumah yang kau tempati dan demi uang yang kuberi"

Memang singkat tapi sudah mampu membuat hati Yangyang sakit. Kepercayaannya pada Xiaojun di khianati begitu saja? Xiaojun tidak mungkin begitu. Dia harus menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Xiaojun

"Hyung" Yangyang beralih menatap Xiaojun. "Itu semua tidak benarkan?" tanyanya dengan pandangan penuh harapan

"Itu semua benar" hanya tiga kata yang membuat Yangyang tidak pernah mempercayai siapapun lagi

"Kau pasti bercanda kan, hyung. Hari ini ulang tahun ku, kau pasti membuat kejutan bersama temanmu yang bernama Hendery kan? Jawab aku, hyung" Xiaojun terkejut mendengar perkataan Yangyang

Ulang tahun? Apakah sekarang tanggal 10 Oktober? Xiaojun bahkan sama sekali tidak ingat hari ini hari ulang tahun adiknya. Dia bahkan tidak tahu sekarang ulang tahun adiknya yang ke berapa

Xiaojun seketika membeku. Begitu pula dengan Yangyang yang tak mendapat jawaban dari Xiaojun

"Jadi ini bukan kejutan? Ini sungguhan?" Xiaojun tetap tak bergeming. "Hyung jawab" lirihnya

"IYA INI SEMUA BENAR!! INI BUKAN KEJUTAN!! BAHKAN AKU LUPA KALAU INI HARI ULANG TAHUNMU!! KAU TAK PENTING BAGI HIDUPKU KAU HANYA MENYUSAHKAN HIDUPKU SAJA!!" setelah berteriak Xiaojun langsung pergi dari kediaman Hendery menggunakan motor sportnya

"Hiks ... " Yangyang menunduk mencoba menghentikan isak tangisnya yang tak dapat terhenti

"Hiks ... Hiks ... Hiks" dia menghapus air mata yang meluncur menuruni pipinya yang gembil. Hendery yang melihat itu mencoba merengkuh Yangyang dalam pelukannya yang tengah terisak. "Hiks ... Hiks ... Hiks ... Hiks"

"Bukankah hari ini kau ulang tahun? Bagaimana kalau kita merayakannya?" pertanyaan Hendery di hiraukan oleh Yangyang yang tengah berada dalam dekapannya

"Bagaimana kalau aku memberi ucapan? Selamat ulang tahun Yangyang" pertanyaannya seperti angin lalu bagi Yangyang

"Bagaimana kalau membuat kue bersama? Atau jalan jalan?" lagi lagi pertanyaan Hendery tak di hiraukannya

"LALU APA YANG KAU MAU?!!!" Hendery tidak bisa lagi menahan emosinya lalu melepaskan pelukannya dengan kasar hingga Yangyang terduduk di lantai

Yangyang meringsut mendekati pot bunga di sampingnya dengan wajah yang ketakutan. Lalu menenggelamkan wajahnya pada tangan yang berpaku di atas lutut

Hendery sadar. Dia menakutinya. Dia malah menambah buruk suasana, bukan memperbaikinya. Dia mencoba mendekat ke arah Yangyang. "Yangyang" panggilnya lembut

"Jangan mendekat" ucap Yangyang dengan suara seraknya. Hendery hendak memanggilnya lagi namun perkataan Yangyang menginterupsi dirinya. "Jangan mendekati eomma. Jangan sakiti eomma. Jangan bentak eomma. Cukup aku saja yang kau sakiti. Jangan pernah menyakiti mama ataupun Xiaojun hyung ... Hiks
... Jangan pernah sakiti mereka berdua ... Hiks ... Cukup aku saja ... Hiks ... "

Hendery tertegun mendengarnya. Hendery bertanya tanya dalam hati. Apa yang sebenarnya terjadi padamu Yangyang? Kenapa kau terlihat ketakutan?

"Aku pikir aku sudah memahami tentangmu. Tapi nyatanya aku bahkan tak bisa memahami mu" batin Hendery

Setelah berpikir cukup lama Hendery berhasil menyimpulkan. Bahwa Yangyang mempunyai trauma pada masa lalunya

































---------------
Kali ini aku mau buat cerita tentang Hendery dan Yangyang. Bagi kapal HenXiao maaf ya karena aku kapal HenYang yang entah ada atau tidak

Jangan lupa vommentnya

Hate «HenYang»✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang