SURAT

2 0 0
                                    

"Eh Frans, mau cari Steffy ya? Ada tuh didalem"
"Engga tan, Frans kesini cuma mau titip surat aja"
"Ehh dari kamu? buat siapa?"
"Iyatan, buat Steffy tan"
"Oh yaudah, gamau masuk dulu nih?
"Gausah tan Frans langsung balik aja"
"Dasar anak anak aneh banget kaya jaman dulu surat suratan" ucap Bunda Novi dalam hati

****
"Steffy sayangg" Teriak Bunda memanggil putrinya
"Iya bun bentar"
"Ini ada surat"
"Hah dari siapa?"
"Si Frans. Kamu lagi berantem ya sama si Frans?"
"Frans? Aneh banget. Aku engga berantem sm dia kok"
"Yaudah kamu baca aja siapa tau penting"
"Oke"

"Ngapain sih kenapa juga dia ga nemuin gue langsung" ucap Steffy sambil membuka surat yg diberikan oleh Frans
"Ini bukan tulisannya dia," ucap Steffy "ini kaya tulisann..." ucap Steffy berfikir "Ga salah lagi" Steffy membaca suratnya sampai akhir. Namun reaksinya biasa aja
"Oh" kata Steffy singkat setelah selesai membaca surat yg diberikan Frans dari Ginan

"Lo kenapa sih Frans maksa banget pengen gue sama dia, lo ga sadar ya selama ini yg gue rasain itu apa, emang gue aja kali ya yg berlebihan"

*****
"Selamat Pagi Steffy jelek" ucap Frans yg baru datang menjemput Steffy untuk pergi ke sekolah
"Lo juga jelek" kata Steffy membalas
"Makasih gue emang ganteng" kata Frans kepedean
Tanpa membalas perkataan Frans, Steffy langsung pergi meninggalkan Frans
"Bun kita berangkat dulu ya" kata Steffy pamit sambil menyalami bunda dan pergi ke mobil meninggalkan Frans lagi
"Kalian udah akur Frans" tanya Bunda Novi
"Gaada yg berantem tante" jawab Frans
"Lah kemarin kamu ngapain ngasih surat kalo gitu" tanya Bunda lagi
"Ituu surat~" belum sempat menjelaskan
Steffy berteriak dari mobil "Frans cepetan telat nih"
"Yaudah tante Frans berangkat dulu yaa assalamualaikum tan" ucap Frans sambil berlari kecil masuk kedalam mobil
"Waalaikumsalam"
"Ngga ngerti ah mereka aneh banget" ucap Bunda Novi yg melihat tingkah mereka sangat aneh

****
"Lo kemarin udah nerima surat belom?" tanya Frans
"Udah" jawaban Steffy singkat
"Terus lo udah baca kan?" tanya Frans lagi
"Udah" jawab Steffy
"Terus perasaan lo gimana setelah lo baca?"
"Biasa aja"
"Lo udah dapet apa yg lo mau tau kan tapi?"
"Iya"
"Ih lo kumat deh jawabnya gitu terus"
"Apa lagi yg harus gue jawab?"
"Iya lo seneng atau apa gitu setelah lo tau penjelasan dia"
"Ga tuh"
"Cape gue ngomong sama lo"
"Yauda gausa ngomong"
"Lo itu maunya apa sih?"
"Pinggirin mobilnya"
"Ngapain sekolah masih jauh"
"Pinggirin skrng"
"Oke okee gue pinggirin"
"Thnks" kata Steffy sambil membuka pintu mobilnya dan pergi berjalan menjauhi mobilnya Frans.
"Sebenci itu lo sama dia. Sampe lo kaya gini" ucap Frans yg melihat Steffy meninggalkannya lagi

"Kenapa sih nyebelin banget. Mana masih jauh ke sekolah. Terus gue jalan gitu? Dasar Frans jahat bukannya dia nyegah gue buat turun dia malah diem aja"
"Eh itu bukannya si Steffy" ucap Davin teman sekelasnya Steffy yg katanya Davin itu naksir sama Steffy tapi tidak berani mengungkapkannya. Dia memilih memendamnya dan mengaguminua dalam diam saja
"Woy Steff" teriak Davin berhenti dari motor
"Eh Davin"
"Lo ngapain jalan kaki disini? Sekolah masih jauh. Naik yo bareng gue aja"
"Gausah ngerepotin" jawab Steffy menolak
"Gapapa ayo kita kan searah sesekolah sekals lagi gapapa yo"
"Yauda kalo lo maksa"

******

Tri ple lo ve Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang