Pagi menjelma malam
Sesak berkumpul di dadaRasa tanpa penguasa
Terenggut oleh kesunyianJejak langkah diatas awan
Menapaki dingin dengan senang hatiRaja pemilik renjana
Dengan tahta berkilauan
Hadir berjalan anggunPintu kaca terbuka
Mempersilakannya masukTinta pekat menggores kertas suci
Ditengah malam yang kian sunyiGemericik air terdengar
Menghadirkan untaian kalimat dengan rasa menggebu yang tidak tertahankan
Menginginkan temu, namun sekat tak kunjung runtuhRibuan pertanyaan tanpa jawaban kian menemukan titik untuk berlabuh
Isi kepala yang kontras dengan realita
Dibuat paham oleh waktu dan sang peri kecil
Bahwa praduga yang meluluh lantakan pikiran, penting untuk tersampaikanSenja ditemani biru
Ketukan beraturan menghasilkan nadaPelukan hangat yang sungguh menghadirkan ketenangan
Waktu terus bergerak
Meninggalkan kejadian demi kejadian
Dengan sang gadis kecil yang hanya berucap dalam hati "Aku rindu".- cyrnda
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kirana
РазноеAku tak pandai merangkai puisi jadi, ini bukan barisan puisi Aku hanya memandangnya sebagai isi kepala yang sulit dimengerti.