Jalan

14 2 0
                                    

Persimpangan itu membuat Alina bingung. Ia berhenti di tengah, antara ketiga jalan didepannya. Alina menemukan, lalu ia mengambil jalan. Semua serasa sama, seperti bukan suatu pilihan yang tepat.

Alina memandang jalan didepannya, seseorang yang sudah menemaninya lima tahun. Tanpa sesuatu yang pasti. Dia memandang Alina lekat, sejalan dengan perhatiannya. Tatapan yang teduh, pelukan yang hangat seakan mengingatkan semua perlakuannya kepada Alina.

Jalan kedua, Alina berusaha meraihnya, ia berjuang mati-matian. Alina mengelap peluhnya, perjuangan belum usai sejalan dengan ucapan janjinya tunggu aku akan kembali padamu. Alina merasa bahwa semuanya sia-sia. Perjuangannya membawa ia pada genangan air mata, Ia tak percaya.

Dijalan ketiga, pria itu memanggil namanya. Tatapannya sangat teduh mengisyaratkan untuk Alina datang mendekat padanya. Alina sangat kesulitan untuk mencari suatu alasan demi mendekat padanya, sulit.

Alina bingung, kedua tangannya terkepal. Ia terusik dengan pilihan yang harus ditempuhnya. Bingung akan langkah yang ia ambil. Alina berusaha berjalan, mengikuti kata hatinya, walaupun sangat berat.

Jalan itu yang ia ambil, berharap ia menjadi lebih baik.

The Way Thinks AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang