#9°-AiZieS

290 156 162
                                    

Jangan lupa buat Vote ya Kaksii-!

°'°'°'°'°

"Bang! Suasana pemilihan Ketos tahun kemarin gimana?" tanya Afshin yang memecahkan keheningan didalam mobil.

"Rame banget pokoknya! Seru juga! Dan itu menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan!" ujar Arvin yang tetap fokus dengan kegiatan menyetirnya.

"Rame gimana? Banyak war kah? Kan biasanya gitu!" kekeh Afshin.

"Nggak ada war, cuma nanti berisik aja kan pada nyuarain jagoannya masing masing."

"Woaah! Nggak sabar! Mau bayangin dulu besok gimana," Afshin terkekeh lalu terdiam membayangkan betapa asiknya esok hari. Membayangkan betapa riuhya suasana disekolah dan membayangkan jika ia berduaan bersama Afkar. Tunggu? Apa yang baru saja ia bayangkan?! Afshin menggeleng kepala dan berusaha membuang jauh pikirannya yang menurutnya ia sudah berkhayal sangat jauh.

Suasana kota hari ini begitu cerah hanya ada beberapa kendaraan yang melintas, Afshin memandangi jalanan kota disana terdapat banyak sekali gedung yang menjulang kelangit. Ia rasa dulu suasana kota belum dipenuhi gedung gedung tinggi seperti ini hanya ada beberapa saja. Indah sekali, tak kalah dengan suasana yang ia rasakan selama ini diluar negeri.

Afshin tertegun saat mobil yang dikendarai Arvin berhenti. Berhenti disalah satu kedai es krim yang sedikit ramai.

"Mau nggak? Kalau nggak abang jalan lagi," tanya Arvin pada sang Adik, Afshin.

"Mau banget!!" seru Afshin, sudah lama ia tidak menikmati dessert kesukaannya itu.

Lalu Afshin dan Arvin turun dari mobil dan menuju ke dalam kedai itu.

Berbagai macam es krim terlihat saat keduanya membuka pintu kedai itu. Aroma khas es krim yang membuat keduanya ingin cepat cepat memesan dan menenggelamkan es krim kedalam perut mereka.

"Woah!" gumam Afshin saat matanya disuguhkan berbagai macam es krim. Nikmat duniawi! batin Afshin.

"Jangan dipandang terus! Cepetan mau pesan yang apa?!"

"Yang ini aja bang!" Afshin menunjuk pada es krim yang ia sukai.

"Siap ditunggu ya kak," kata waitress ramah.

Afshin melihat sekeliling, heran. Bagaimana abangnya bisa tau kalau ada kedai es krim sebagus dan selengkap ini!

"Abang kok tau tempat ini darimana? Kan abang sibuk sama kegiatan mana sempet kesini!" ucapan Afshin mendapatkan tatapan malas Arvin.

"Abang kalau udah jenuh banget sama kegiatan pasti kesini! Entah itu sendiri atau sama temen temen abang!"

"Pacar?" sindir Afshin.

Ingin sekali Arvin menoyor kepala adiknya ini sekarang juga tapi dilihat dari keaadaan yang tidak memungkinkan membuat Arvin harus menahannya, "Pacarnya udah sama yang lain," ujar Arvin dengan nada bak orang yang baru saja ditinggal pacar.

Afshin tertawa mendengar itu, "Ternyata abangku sadboy juga ya!"

"Apa kamu bilang?!" tanya Arvin dengan tatapan mengerikan.

Reflek Afshin mundur kebelakang dengan tawa yang masih didengar, "Ampun bang! Nanti bisa bisa Afshin nggak ditraktir es krim lagi!"

"Emang ini abang nraktir kamu?" tanya Arvin sengaja membuat Afshin gemas.

"Ih abang mah!" Afshin mencubiti lengan Arvin, "Awh! Sakit dek!" rintihnya dan tanpa mereka sadari es krim yang mereka pesan sudah sampai.

"Makasih mas!" ucap mereka serempak.

180° AiZieSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang